Ketika Khalifah Umar Minta Pendapat Perempuan Sebelum Jihad

Dec 21, 2024 03:52 PM - 1 bulan yang lalu 43134

Umar bin Khattab (ilustrasi).

KincaiMedia, JAKARTA -- Umar bin Khattab merupakan salah satu pemimpin terbaik dalam sejarah Islam. Sewaktu menjabat khalifah, sahabat Rasulullah SAW itu mempunyai kebiasaan ronda malam. Beberapa sumber menyebut, sang khalifah tidak bakal tidur sebelum merasa yakin, segenap masyarakat Madinah dan sekitarnya melalui malam hari dengan perut kenyang dan hati yang tenteram.

Kisah berikut ini menegaskan kecenderungan Khalifah Umar bersikap setara dalam menetapkan suatu keputusan. Ini mengenai lamanya waktu bertempur di jalan Allah yang dihubungkan pula dengan emosi perempuan.

Abu Hafsh meriwayatkan dari Zaid bin Aslam bahwa suatu malam ketika Khalifah Umar sedang ronda, dia lewat di depan rumah seseorang. Dari dalamnya, bunyi seorang wanita terdengar lirih sedang bersenandung untaian syair: "Malam ini terasa panjang, sunyi senyap hitam kelam; Lama saya tiada kekasih, yang kucumbu dan kurayu."

Umar bin Khaththab menanyakan kepada orang yang kebetulan berpapasan, siapa gerangan wanita itu. Darinya terdapat informasi, wanita tersebut adalah Fulanah, istri seorang prajurit Islam yang sedang berjuang di medan jihad. Keesokan harinya, Khalifah Umar bersurat kepada komandan di lapangan agar suami Fulanah segera pulang ke rumahnya.

Kisah tidak berakhir di situ. Khalifah Umar berupaya mencari tahu, sebenarnya berapa lama waktu bagi seorang istri dapat menahan kerinduan bakal suaminya.

Sosok bergelar al-Faruq itu lantas mengunjungi rumah putri kandungnya, Hafshah. "Wahai, putriku. Berapa lama seorang wanita bisa menahan (sabar) ditinggal pergi suaminya?" tanya sang khalifah setelah berbasa-basi.

Awalnya, Hafshah terkejut dan tersipu malu mendengar pertanyaan yang tak disangka itu. "Subhanallah. Orang seperti Ayah bertanya kepada saya tentang soal-soal ini?"

Selengkapnya