Keunggulan Metode Dsa Untuk Deteksi Kelainan Otak

Dec 05, 2024 12:17 PM - 1 bulan yang lalu 56372

Otak adalah pusat kendali tubuh manusia yang mengatur semua kegunaan kehidupan, mulai dari pikiran, emosi, hingga aktivitas tubuh. Kelainan pada otak, seperti stroke, aneurisma, tumor, dan kelainan pembuluh darah otak, dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Beberapa kelainan umum yang sering dijumpai meliputi stroke, aneurisma, tumor otak, hingga malformasi pembuluh darah.

Mendeteksi kelainan otak tentu tidak mudah lantaran otak dilindungi oleh tulang tengkorak. Metode pencitraan bisanya digunakan untuk mendeteksi kelainan otak, misalnya CT Scan alias MRI. Selain itu ada teknologi DSA (Digital Subtraction Angiography) yang juga mulai banyak digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan di pembuluh darah otak.

Penyebab dan Gejala Kelainan Otak

Kelainan pada otak dapat disebabkan oleh beragam faktor, seperti aspek genetik, cedera alias trauma kepala, penyakit metabolik seperti glukosuria dan tekanan darah tinggi, infeksi, serta style hidup tidak sehat yang meliputi kurang olahraga dan pola makan yang buruk.

Pasien dengan kelainan otak seringkali mengeluhkan indikasi seperti sakit kepala berat yang berjalan terus-menerus, gangguan penglihatan, mual dan muntah, kehilangan keseimbangan, kelemahan alias meninggal rasa pada salah satu sisi tubuh, serta kejang-kejang.

Metode DSA (Digital Subtraction Angiography) untuk Deteksi Kelainan Otak


DSA (Digital Subtraction Angiography) adalah teknik pencitraan medis yang digunakan untuk menilai struktur dan kelainan pada pembuluh darah secara rinci. Teknologi ini bekerja menggunakan sinar-X dengan langkah menghilangkan struktur lain pada latar belakang (terutama tulang), sehingga yang terlihat hanya struktur pembuluh darah.


DSA sering digunakan untuk mendiagnosis dan mengevaluasi kelainan pembuluh darah, terutama di otak.

Menurut dr. Febian Sandra, Sp.Rad, Subsp.RI(K), Dokter Subspesialis Radiologi Intervensi Bethsaida Hospital Gading Serpong, "DSA memberikan kelebihan dalam memandang pembuluh darah otak secara rinci, memungkinkan kami untuk segera menilai dan merancang penanganan terbaik. Dengan teknologi ini, pasien bisa terdiagnosis dengan lebih sigap dan tepat. DSA juga dapat digunakan sebagai pedoman dalam melakukan tatalaksana kelainan pada pembuluh darah, seperti thrombectomy pada kasus stroke, coiling pada kasus aneurisma dan embolisasi pada kasus malformasi pembuluh darah maupun tumor."

Penggunaan DSA untuk Deteksi Kelainan pada Otak

Berikut ini beberapa kegunaan dari DSA untuk penemuan kelainan otak:

1. Deteksi Aneurisma Serebral

Aneurisma adalah pelebaran alias penonjolan abnormal pada tembok pembuluh darah. DSA sangat efektif untuk mendeteksi ukuran, lokasi, dan corak aneurisma, sehingga membantu dalam perencanaan intervensi, seperti coiling alias operasi.

2. Malformasi Arteriovenosa (MAV)
MAV adalah kelainan pada hubungan antara arteri dan vena yang dapat menyebabkan gangguan aliran darah. DSA memungkinkan visualisasi jalur pembuluh darah yang abnormal dan aliran darah yang tidak wajar, membantu master menentukan strategi pengobatan yang tepat.

3.Stenosis dan Oklusi Pembuluh Darah
DSA dapat mendeteksi penyempitan (stenosis) alias sumbatan (oklusi) pada pembuluh darah otak yang bisa menyebabkan penyakit stroke iskemik (sumbatan). Gambar yang dihasilkan membantu dalam menentukan tingkat keparahan dan letak penyempitan, serta sebagai pedoman dalam melakukan penatalaksanaan yang tepat seperti thrombectomy, pemasangan stent pembuluh darah, dan lain-lain.

4. Tumor Vaskularisasi
Tumor otak dengan suplai darah abnormal dapat divisualisasikan menggunakan DSA. Teknik ini dapat menunjukkan pola vaskularisasi tumor dan menyumbat suplai pembuluh darah yang memperdarahi tumor tersebut, sehingga dapat membantu mahir bedah dan mahir onkolog untuk melakukan penanganan dengan akibat yang lebih minimal.

5. Pendarahan Intrakranial
DSA juga digunakan untuk mendeteksi sumber perdarahan pada kondisi seperti ruptur aneurisma alias MAV.

Keunggulan Metode DSA

- Minimal Invasif: Prosedur tidak memerlukan sayatan besar, sehingga akibat lebih rendah.

- Akurasi Tinggi: Mampu mendeteksi kelainan dengan sangat detail.

- Pemulihan Cepat: Pasien dapat segera pulih paska prosedur.

- Resolusi Tinggi: Gambar pembuluh darah yang sangat detail.

- Real-Time Imaging: Memungkinkan visualisasi aliran darah secara langsung.

- Panduan Intervensi: Dapat digunakan sebagai pedoman untuk prosedur endovaskular, seperti pemasangan stent alias koil embolisasi.

"Sebagai pusat sistem saraf, otak memainkan peran krusial dalam mengatur emosi, pengambilan keputusan, koordinasi gerakan, dan komunikasi antar organ. Oleh lantaran itu menjaga kesehatan otak sangatlah krusial untuk mendukung kualitas hidup, mencegah penyakit seperti stroke, Alzheimer, alias gangguan saraf lainnya, serta memastikan tubuh dapat berfaedah dengan optimal setiap hari. Di Bethsaida Hospital, kami berkomitmen memberikan jasa terbaik bagi pasien dengan gangguan saraf dan otak. Dengan support akomodasi yang komplit dan teknologi terkini seperti DSA, kami memastikan pasien mendapatkan perawatan yang jeli dan berkualitas," ungkap dr. Pitono, Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong.

Selengkapnya