Keutamaan Bagi Yang Membangun Masjid

Mar 07, 2025 11:01 PM - 1 minggu yang lalu 15568

KincaiMedia,MADINAH – Membangun masjid adalah ibadah yang mulia. Allah SWT bakal memberikan jawaban yang berlipat dobel bagi mereka yang berinfak di jalan-Nya dengan penuh keikhlasan dan niat yang baik. Berikut ayat – ayat yang menjelaskan perihal tersebut.

Orang yang menyisihkan hartanya untuk membangun masjid untuk dipakai umat muslim yang ada di sekitarnya mempunyai perumpamaan seperti menanam sebutir bibit yang bakal menumbuhkan buah yang banyak. Seperti yang dijelaskan pada surat Al Baqarah ayat 261 yang berbunyi,

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

Arab Latin : Maṡalul-lażīna yunfiqūna amwālahum fī sabīlillāhi kamaṡali ḥabbatin ambatat sab‘a sanābila fī kulli sumbulatim mi'atu ḥabbah(tin), wallāhu yuḍā‘ifu limay yasyā'(u), wallāhu wāsi‘un ‘alīm(un).

Artinya : “Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.”

Menurut tafsir tahlili Kemenag, pada ayat ini menjelaskan Menafkahkan kekayaan di jalan Allah, baik yang wajib seperti zakat, maupun yang sunnah seperti infak yang dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat, untuk memberantas penyakit kemiskinan dan kebodohan, untuk penyiaran kepercayaan Islam dan untuk pengembangan pengetahuan pengetahuan adalah sangat dituntut oleh agama, dan sangat dianjurkan oleh syara’.

Sebab itu, banyak sekali ayat-ayat Alquran yang membicarakan masalah ini, serta memberikan dorongan yang kuat dan memberikan perumpamaan yang menggambarkan gimana beruntungnya orang yang suka berinfak dan sungguh malangnya orang yang tidak mau menafkahkan hartanya.

Selain itu, bagi orang yang memakmurkan masjid – masjid Allah SWT adalah termasuk golongan orang – orang yang beriman. Seperti melaksnakan shalat, bayar zakat, serta memohon maaf kepada Allah. Seperti yang tertulis pada surat At Taubah ayat 18 yang berbunyi,

نَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ ۗفَعَسٰٓى اُولٰۤىِٕكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ

Arab Latin : Innamā ya‘muru masājidallāhi man āmana billāhi wal-yaumil-ākhiri wa aqāmaṣ-ṣalāta wa ātaz-zakāta wa lam yakhsya illallāh(a), fa ‘asā ulā'ika ay yakūnū minal-muhtadīn(a).

Artinya : “Sesungguhnya yang (pantas) memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang yang beragama kepada Allah dan hari Akhir, mendirikan salat, menunaikan zakat, serta tidak takut (kepada siapa pun) selain Allah. Mereka itulah yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Selengkapnya