Keutamaan Muadz Bin Jabal: Paling Memahami Soal Halal-haram

Feb 05, 2025 05:43 PM - 5 hari yang lalu 7164

KincaiMedia, JAKARTA -- Muadz bin Jabal lahir di Madinah. Ia mempunyai keistimewaan sebagai seorang yang sangat pandai dan berdedikasi tinggi. Dari segi fisik, dia gagah dan perkasa. Allah juga mengaruniakan kepadanya kepandaian berkata serta tutur kata yang indah.

Muadz bin Jabal memeluk Islam sejak dia tetap kecil. Ia menyatakan Islam melalui Mus'ab bin Umair, yang diutus oleh Rasulullah SAW ke Madinah untuk mengajar masyarakat di sana.

Muadz termasuk di dalam rombongan yang berjumlah sekitar 72 orang Madinah yang datang berjanji setia (bai'at) kepada Nabi Muhammad SAW. Setelah mengucapkan sumpah setia, tak lama Muadz kembali ke Madinah sebagai seorang pendakwah Islam di dalam masyarakat Madinah. Ia sukses mengislamkan beberapa orang sahabat yang terkemuka seperti misalnya Amru bin Al-Jamuh.

Pada waktu Nabi Saw berhijrah ke Madinah, Muadz senantiasa berada berbareng dengan Rasulullah sehingga dia dapat memahami Alquran dan syariat-syariat Islam dengan baik. Hal tersebut membuatnya di kemudian hari muncul sebagai seorang yang paling mahir tentang Alquran dari kalangan para sahabat.

Muadz adalah orang yang paling baik membaca Alquran serta paling memahami syariat-syariat Allah. Oleh karena itulah Rasulullah memujinya dengan bersabda, "Yang kumaksud umatku yang paling berilmu tentang legal dan haram adalah Muadz bin Jabal." (HR Tarmizi dan Ibnu Majah). Selain itu, sang sahabat merupakan salah satu dari enam orang yang mengumpulkan Alquran pada era Rasulullah.

'Dipamiti' Nabi SAW

Setelah peristiwa pembebasan Kota Makkah (Fathu Makkah), maka masuk Islam-lah seluruh masyarakat setempat. Seiring waktu, mereka memerlukan tenaga-tenaga pengajar yang tetap tinggal berbareng masyarakat untuk mengajarkan hukum kepercayaan Islam.

Rasulullah SAW lantas menyanggupi permintaan tersebut. Beliau meminta antara lain supaya Muadz bin Jabal tinggal berbareng dengan masyarakat Makkah. Ia ditugaskan untuk mengajar Alquran dan memberikan pemahaman kepada mereka mengenai kepercayaan Allah SWT.

Sifat terpuji juga jelas terlihat manakala rombongan raja-raja Yaman datang menjumpai Rasulullah SAW. Mereka sudah memeluk Islam.

Selengkapnya