KincaiMedia,BOGOR — Allah SWT bakal memberikan ujian dan ujian kepada hamba-Nya yang beragama dan bertakwa. Tetapi di kembali itu semua, terdapat keistimewaan dan hikmah yang agung bagi orang yang bersabar.
Dikutip dari aboutislam, ada sejumlah hadits tentang makna dan keistimewaan ujian serta ujian yang dihadapi seorang Muslim, ialah sebagai berikut:
Pertama, besarnya kecintaan Allah SWT
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
Dari Anas bin Malik RA, berkata, “Dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Sesungguhnya besarnya jawaban tergantung dari besarnya ujian, dan andaikan Allah cinta kepada suatu kaum Dia bakal menguji mereka, barangsiapa yang ridla maka baginya keridlaan Allah, namun barangsiapa yang murka maka baginya kemurkaan Allah." (HR at-Tirmidzi)
Kedua, menghapus dosa
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُششَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW bersabda: "Tidaklah seorang Muslim tertimpa suatu penyakit dan keletihan, kehawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan apalagi duri yang melukainya melainkan Allah bakal menghapus kesalahan-kesalahannya." (HR Bukhari Muslim)
Ketiga, diangkat derajat
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْها قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ مُؤْمِنٍ يُشَاكُ بِشَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا كُتِبَ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَكُفِّرَ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ
Dari Aisyah berkata, “Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Tidaklah seorang mukmin yang tertusuk sebuah duri selain karenanya ditulis satu derajat dan dihapus kesalahannya." (HR Ahmad)
Keempat, bingkisan berkelanjutan
عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا
Dari Abu Musa Al-Ayári RA, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda, "Jika seorang hamba sakit alias berjalan (lalu beramal) ditulis baginya (pahala) seperti ketika dia beramal sebagai muqim dan dalam keadaan sehat."”(HR Bukhari)
Kelima, jalan ke surga
عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ قَالَ: قَالَ لِي ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: أَلَا أُرِيكَ امْرَأَةً مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟ قُلْتُ: بَلَى، قَالَ: هَذِهِ الْمَرْأَةُ السَّوْدَاءُ أَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ: إِنِّي أُصْرَعُ وَإِنِّي أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ لِي قَالَ: إِنْ شِئْتِ صَبَرْتِ وَلَكِ الْجَنَّةُ وَإِننْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُعَافِيَكِ قَالَتْ: أَصْبِرُ قَالَتْ: فَإِنِّي أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ أَنْ لَا أَتَكَشَّفَ فَدَعَا لَهَا
Diriwayatkan dari ‘Atha’ ibn Abi Rabah -rahimahullah- berkata, “Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ’anhuma bertanya kepadakum, ‘Maukah saya perlihatkan kepadamu salah satu wanita penunggu Surga?’
Aku menjawab, ‘Tentu.’ Beliau berkata: ‘Inilah seorang wanita kulit hitam yang suatu hari datang kepada Nabi shallallahu’alaihi wasallam lalu berkata,‘Sesungguhnya saya terkena penyakit ayan dan auratku terbuka (saat kambuh –pent), maka sudilah kiranya engkau bermohon untukku kepada Allah (agar Allah memberikan kesembuhan kepadaku –pent)’
Beliau bersabda, ‘Jika Anda mau kamu sabar maka Anda bakal mendapatkan Surga. Dan jika Anda mau saya bakal bermohon kepada Allah agar Allah memberikan kesembuhan kepadamu.’
Wanita itu menjawab, ‘Aku bakal bersabar.’ Lalu dia berbicara lagi: ‘Akan tetapi auratku tersingkap (ketika kambuh –pent), maka sudilah kiranya engkau bermohon untukku kepada Allah agar auratku tidak tersingkap (saat kambuh –pent).’ Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa untuk wanita tadi agar tidak tersingkap.” (HR Bukhari Muslim).
sumber : About Islam