Jakarta -
Karena merasa sudah tak muda lagi, Bunda ini menganggap indikasi yang dia alami merupakan pertanda menopause. Namun, di luar dugaan, dia malah mengetahui telah mengandung di usia 45 tahun, Bunda.
Tracy Norton merupakan sosok wanita yang mengalami kisah tersebut ya, Bunda. Dia mengira bahwa dirinya mengalami menopause tetapi kenyataannya justru dirinya hamil.
Ya, setelah jarak beberapa bulan dalam siklus menstruasinya, Tracy yang berumur 45 tahun tersebut pergi ke master untuk memeriksakan diri dan memastikan apakah dia mengalami menopause seperti dugaannya. Tepat ketika dia berpikir kesuburannya segera berakhir, dia justru dikejutkan dengan buletin kehamilan yang dirilis dokter.
Ia bercerita, pada usia 45 tahun, Tracy mulanya pergi ke master untuk membahas indikasi menopause yang dicurigai sedang dialaminya. Sebab, menstruasinya tidak datang selama empat bulan dan tampak jelas baginya bahwa dia telah memasuki tahap berikutnya dalam kehidupan reproduksinya.
“Apakah Anda bakal terkejut jika mengetahui bahwa Anda mengandung 11 minggu?” kata master saat melakukan USG.
Saat itu, Tracy yang berkonsultasi ke master memang diarahkan untuk menjalani USG guna memeriksa semuanya baik-baik saja dan tidak ada yang salah dalam reproduksinya.
Norton, seorang guru besar dari Louisiana State University berpikir bahwa tidak mungkin Tracy mengandung pada usianya. Apalagi, Tracy sudah mempunyai tiga anak, yang termuda saat itu adalah anak tirinya yang berumur 8 tahun.
Dengan support transducer yang ditekan ke perut Tracy, teknisi menyalakan bunyi dan memperlihatkan debar jantung yang baik, stabil, dan kuat, dari janin yang ada di kandungan Tracy.
"Sebenarnya, setelah itu, perihal itu cukup dramatis," katanya kepada The Independent.
Perempuan paruh baya tersebut mendapati dirinya mengandung secara tak terduga dan sebenarnya itu bukanlah kejadian umum ya, Bunda. Namun, jika itu terjadi, tentunya ada kombinasi aspek penentu di antaranya penambahan berat badan, tidak adanya menstruasi, dan lonjakan hormon. Sering kali, perihal ini dapat disalahartikan sebagai akhir masa subur seseorang, bukan tanda-tanda awal kehamilan.
Penundaan dalam mengenali gejala-gejala ini dapat menambah akibat kehamilan yang sudah meningkat yang menyertai ibu yang lebih tua, seperti keguguran dan perbedaan kromosom janin, kata dokter.
Terakhir kali Tracy Norton mengandung adalah 11 tahun sebelumnya dan tubuhnya telah berubah saat itu. Setiap kali dia melangkah masuk ke ruang dokter, pasien dan staf lain menyambutnya dengan kaget dan kagum lantaran dia sudah tua dan hamil. Dengan rambutnya yang beruban sebelum waktunya, semua orang percaya bahwa dia telah menjalani proses in vitro fertilization yang berhasil.
Itu tidak terjadi. "Saya melakukan apa yang bisa dilakukan setiap remaja," kata Tracy. "Saya hanya tidak menggunakan perangkat kontrasepsi dan hamil."
Namun, kehamilan itu tidak seperti kehamilan orang muda. Dokter kandungannya menyarankan agar dia menemui master ahli jantung, untuk tekanan hipertensi yang dideritanya, dan master maternal-fetal medicine specialist, lantaran usianya.
Namun, master memperingatkan, "Jika bayi itu lahir cukup bulan, sangat mini kemungkinannya dia bakal menjadi bayi yang sehat."
Tracy kemudian menjalani banyak sekali pengetesan genetik yang memicu percakapan dengan suaminya tentang apa yang bakal mereka lakukan dengan hasilnya.
"Kami telah memutuskan bahwa ada beberapa abnormal perkembangan ringan yang kami rasa dapat kami tangani," katanya. Namun, jika anak tersebut mempunyai kebutuhan yang menurut pasangan tersebut tidak dapat mereka penuhi alias tangani secara emosional alias bentuk alias jika anak tersebut bakal menderita rasa sakit apa pun alias mempunyai angan hidup yang sangat pendek, aborsi menjadi pilihan.
"Saya siap melakukan aborsi jika diperlukan," katanya. Saat itu tahun 2013 di New York, masa yang berbeda untuk kesehatan reproduksi. Sekarang, dia tinggal di Louisiana, tempat larangan aborsi total telah diberlakukan sejak Juni 2022.
Dr. Shannon Clark mengakui tidak sedikit bagi pasien wanita di usia tua kaget saat mengetahui tengah mengandung sekitar 18-20 minggu, lantaran mereka mengira bakal mengalami menopause.
Tanda-tanda umum menopause dan kehamilan, seperti penambahan berat badan alias berhentinya menstruasi, memperumit masalah dan dapat menunda mencari perawatan. :Namun, menopause ditandai oleh lebih dari beberapa periode yang terlewat; itu didefinisikan sebagai tidak mengalami menstruasi selama setahun penuh," ujar Dr. Monica Christmas, seorang ginekolog dan kepala medis dari The Menopause Society.
Sekitar 95 persen wanita memang bakal mengalami menopause antara usia 45 dan 55 tahun, dengan usia rata-rata 51 alias 52 tahun, lanjutnya.
Perimenopause, alias periode transisi menjelang menopause, terbentuk lebih dulu, saat sebagian orang mungkin mengalami periode menstruasi yang lebih ringan dengan jarak yang lebih renggang sementara yang lain mungkin mengalami periode menstruasi yang lebih berat dengan siklus yang lebih sering.
Meskipun sebagian orang mungkin tidak mengalami menstruasi yang teratur, tetap mungkin untuk mengandung selama tahap ini dan kontrasepsi dianjurkan.
Meskipun potensi kehamilan bakal semakin mini seiring bertambahnya usia, faktanya wanita tetap berovulasi hingga usia lima puluhan. "Ada penurunan kesuburan berasas jumlah dan kualitas sel telur," kata Dr. Clark.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)