Kisah Bunda Tuntut Klinik Kesuburan Usai Hamil Dan Melahirkan Bayi Orang Lain

Mar 11, 2025 08:00 PM - 2 minggu yang lalu 20133

Jakarta -

Program bayi tabung dapat menjadi pilihan program mengandung untuk mendapatkan momongan. Dalam bayi tabung, ada proses transfer embrio, di mana embrio terpilih ditanam ke dalam rahim perempuan.

Meski terbilang jarang, kesalahan dalam prosedur tanam embrio bisa saja terjadi. Baru-baru ini, seorang Bunda memutuskan untuk menggugat klinik kesuburan lantaran salah melakukan prosedur transfer embrio hingga membuatnya mengandung anak orang lain.

Dilansir laman BBC, seorang wanita asal Amerika Serikat (AS) berjulukan Krystena Murray tanpa sadar mengandung dan melahirkan bayi laki-laki yang bukan anak kandungnya. Ia pun mengusulkan tuntutan norma terhadap sebuah klinik bayi tabung atas kesalahan tersebut, setelah dipaksa menyerahkan kewenangan asuh.

Murray mengandung setelah menjalani perawatan kesuburan dengan program bayi tabung di klinik Coastal Fertility pada bulan Mei 2023. Murray yang mempunyai ras kulit putih melahirkan bayi berkulit hitam pada Desember 2023. Setelah melahirkan, Murray tak pernah mengunggah foto anaknya secara daring alias mengizinkan teman-teman dan keluarganya untuk memandang sang putra.

Perempuan asal negara bagian Georgia ini lampau membeli perangkat tes DNA. Pada akhir Januari 2024, hasil tes keluar dan menunjukkan bahwa dia tidak mempunyai hubungan biologis dengan anak yang dilahirkannya.

Dari situ, Murray mengetahui bahwa dia melahirkan seorang anak laki-laki yang mempunyai etnis berbeda dari dirinya dan donor sperma yang dipilihnya. Ia pun lantas segera memberi tahu klinik kesuburan tersebut di bulan berikutnya.

Alih-alih mendapatkan jawaban, Murray justru dituntut hak asuh oleh orang tua kandung dari bayi yang dilahirkannya. Saat itu, bayi laki-laki tersebut sudah berumur tiga bulan, Bunda.

Dalam tuntutan yang diajukannya, Murray mengatakan bahwa hingga sekarang dia tidak tahu apakah pihak klinik telah secara keliru memindahkan embrionya ke pasangan lain, alias apa yang terjadi padanya setelah itu.

Dalam sebuah pernyataan kepada CBS News, klinik Coastal Fertility mengakui kesalahan tersebut dan meminta maaf atas semua yang terjadi.

"Ini adalah kejadian yang terisolasi tanpa ada pasien lain yang terpengaruh. Pada hari yang sama ketika kesalahan ini ditemukan, kami segera melakukan peninjauan mendalam dan menerapkan perlindungan tambahan untuk lebih melindungi pasien dan memastikan bahwa kejadian seperti itu tidak terjadi lagi," demikian isi pernyataan dari pihak klinik.

Murray terpaksa menyerahkan bayi ke orang tua kandungnya

Meskipun terjadi kesalahan, Murray mau mempertahankan anak yang dilahirkannya tersebut, Bunda. Ia mau membesarkan bayi itu selama beberapa bulan hingga orang tua kandungnya diberikan kewenangan asuh.

"Mengandung bayi, jatuh cinta padanya, melahirkannya, dan membangun ikatan unik yang unik antara ibu dan bayi, semuanya itu dilakukan untuk membuatnya pergi. Saya tidak bakal pernah pulih sepenuhnya dari perihal ini," kata Murray dalam pernyataan yang dibagikan tim hukumnya.

Murray sendiri pada akhirnya menyerahkan kewenangan asuh secara sukarela setelah diberitahu oleh tim hukumnya bahwa dia tidak mempunyai kesempatan untuk menang di pengadilan keluarga. Bayi itu sekarang tinggal berbareng orang tua kandungnya di negara bagian lain dengan nama yang berbeda.

Ilustrasi KeguguranIlustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Mengenal tahapan dalam program bayi tabung

Program bayi tabung alias in vitro fertilization (IVF) adalah jenis perawatan kesuburan di mana sel telur dipertemukan dengan sperma di luar tubuh alias di laboratorium. Prosedur ini biasanya dipilih pada kasus infertilitas, alias kondisi di mana pasangan suami istri tidak kunjung mendapatkan momongan setelah setidaknya satu tahun mencoba tanpa perangkat kontrasepsi.

Ada beberapa tahapan dalam prosedur bayi tabung, yakni:

  1. Pemeriksaan awal kondisi suami istri
  2. Penyuntikan obat untuk membesarkan sel telur
  3. Penyuntikan obat menekan hormon
  4. Proses pengambilan sel telur yang matang
  5. Pembuahan alias mempertemukan sel telur dan sperma
  6. Pengembangan embrio
  7. Penanaman embrio ke rahim (transfer embrio)

Melansir dari Cleveland Clinic, kehamilan terjadi saat embrio menempel pada lapisan rahim. Dokter bakal menggunakan tes darah untuk mengetahui kehamilan sekitar 9-14 hari setelah transfer embrio.

Tingkat keberhasilan program bayi tabung bakal berjuntai pada usia wanita yang menjalani perawatan, serta penyebab infertilitas (jika diketahui). Menurut ulasan di NHS Inggris, pada tahun 2019, persentase perawatan bayi tabung yang menghasilkan kelahiran hidup adalah:

  • 32 persen untuk wanita di bawah 35 tahun
  • 25 persen untuk wanita berumur 35 hingga 37 tahun
  • 19 persen untuk wanita berumur 38 hingga 39 tahun
  • 11 persen untuk wanita berumur 40 hingga 42 tahun
  • 5 persen untuk wanita berumur 43 hingga 44 tahun
  • 4 persen untuk wanita berumur berusia di atas 44 tahun

Selain usia, beberapa aspek yang memengaruhi keberhasilan bayi tabung lainnya adalah jumlah dan kualitas sel telur/embrio, jumlah dan kualitas sperma, protokol stimulasi dan waktu ovulasi, serta kemudahan proses transfer embrio.

Demikian kisah Bunda yang menjadi korban salah transfer embrio saat program bayi tabung, serta penjelasan mengenai program untuk menambah momongan ini. Semoga info ini bermanfaat, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Selengkapnya