Kisah Hidup Louise Joy Brown, Manusia Pertama Yang Lahir Berkat Teknologi Ivf

Dec 09, 2024 07:40 PM - 1 bulan yang lalu 55886

Jakarta -

Louise Joy Brown, adalah manusia pertama yang lahir berkah teknologi IVF. Tak pelak, pun menjadi bayi tabung pertama di dunia. Louise lahir pada 25 Juli 1978 di Oldham, Inggris.

Louise lahir melalui prosedur in vitro fertilization (IVF), hasil dari penelitian yang dipimpin oleh Dr. Robert Edwards, Dr. Patrick Steptoe, dan Jean Purdy. Momen berhistoris ini membuka babak baru dalam bumi medis, terutama dalam bagian reproduksi kala itu.

Prosedur IVF dilakukan dengan memungkinkan pembuahan antara sperma dan sel telur di luar tubuh, sebelum embrio ditanamkan ke rahim. Kelahiran Louise kemudian menjadi solusi bagi jutaan pasangan yang sebelumnya menghadapi masalah infertilitas.

Mari kita simak lebih lanjut mengenai kisah hidup Louise Joy Brown, manusia pertama hasil dari bayi tabung.

Kisah hidup Louise Joy Brown, bayi tabung pertama di dunia

Kisah hidup Louise dimulai dari kedua orang tuanya, Lesley dan John Brown, telah berjuang mendapatkan anak selama 9 tahun akibat masalah pada saluran tuba. Kala itu program IVF belum ada tetap dalam tahap penelitian.

Meski prosedur IVF tetap kudu melalui penelitian dengan kesempatan keberhasilan sangat kecil, mereka tetap memutuskan mencobanya. Berkat upaya tiga intelektual yakni Dr Robert Edwards, Dr Patrick Steptoe, dan Jean Purdy, Lesley sukses mengandung dan melahirkan Louise melalui operasi caesar.

Kelahiran Louise pun menjadi simbol angan baru bagi pasangan yang mendambakan anak.

“Dokter memberi saya nama tengah ‘Joy’ lantaran mereka mengatakan kelahiran saya dapat membawa kebahagiaan bagi banyak orang. Saya mau hidup sesuai dengan nama itu," tutur Louise kepada People pada 2017.

Sempat menimbulkan kontroversi

Reaksi publik terhadap kelahiran Louise sangat beragam. Di satu sisi, ada banyak ucapan selamat dari pasangan yang merasa terinspirasi.

Di sisi lain, muncul kritik dan keraguan terhadap etika prosedur IVF. Orang tua Louise apalagi menerima surat kebencian lantaran keputusan mereka memublikasikan proses tersebut.

"Kami cemas dia bakal kehilangan bayinya, janinnya, lantaran pers mengejar nyonya Brown di seluruh Bristol tempat dia tinggal," kata Dr. Edwards kepada BBC pada 2008.

"Jadi secara diam-diam, Patrick Steptoe menyembunyikan ibu Louise di mobilnya dan mengantarnya ke rumah di Lincoln," tambahnya.

Sementara operasi caesar Lesley direncanakan pada tengah malam untuk menghindari perhatian pers. Kelahiran Louise pun difilmkan untuk membuktikan kerusakan pada tuba fallopinya.

"Kalau tidak, bakal ada orang skeptis yang mungkin menyatakan bahwa dia bisa mengandung secara alami, tidak peduli apa yang kami katakan," kata Dr. John Webster yang membantu persalinan Louise.

Setelah sukses lahir ke bumi dengan selamat,  kelahiran Louise membawa akibat besar. Tidak hanya pada keluarganya tapi juga bumi medis secara keseluruhan.

Hingga kini, lebih dari 12 juta bayi di seluruh bumi telah lahir melalui teknologi reproduksi seperti IVF.

Louise dibesarkan dengan kehidupan yang relatif normal, meski sempat menjadi sorotan media sejak lahir. Pada 1982, adiknya, Natalie, juga lahir melalui IVF dan menjadi bayi ke-40 di bumi yang sukses lahir dengan teknologi ini.

Setelah kedua orang tuanya meninggal (ayahnya pada 2007 dan ibunya 2012), Louise menulis kitab berjudul Louise Brown: My Life As the World’s First Test-Tube Baby. Buku ini ditulis untuk menghormati perjuangan orangt uanya dan memberikan perspektif pandang family terhadap momen berhistoris ini.

“Saya merasa kenangan mereka perlu dilestarikan dan saya pikir krusial bagi orang-orang untuk mengetahui kisah tersebut dari perspektif pandang keluarga. Saya berterima kasih orang tua menjauhkan saya dari pusat perhatian saat tetap mini sehingga bisa mendapatkan pendidikan yang normal," cerita Louise.

Kini Louise bekerja sebagai duta di beragam organisasi yang mendukung kesehatan reproduksi, seperti Bourn Hall dan Babble Health. Dalam kehidupan pribadinya, Louise menikah dengan Wesley Mullinder pada 2004 dan mempunyai dua anak laki-laki, Cameron dan Aiden, yang juga lahir tanpa support teknologi IVF.

Louise Joy Brown bukan hanya sosok yang lahir dari terobosan medis, melainkan simbol angan bagi mereka yang menghadapi tantangan dalam membangun keluarga. Kisah hidupnya terus menjadi inspirasi hingga kini. 

Perjalanan hidup Louise kembali menjadi perhatian melalui movie Netflix berjudul Joy, yang tayang pada 2024. Film ini mengisahkan perjuangan para intelektual yang memungkinkan kelahirannya, sekaligus memberikan penghormatan kepada terobosan besar dalam bumi medis.

Kisah Louise Joy Brown bisa menjadi inspirasi Bunda yang tetap berjuang hamil. Program IVF mungkin bisa menjadi solusi jika Bunda mau segera punya anak.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya