KincaiMedia, JAKARTA -- Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sosok yang paling terakhir masuk surga adalah seorang lelaki. Sesekali, dia berjalan. Sesekali dia merangkak. Sesekali api neraka menjilat dan membakar kulitnya.
Apabila dia telah sukses keluar dari api neraka, dia menoleh kepadanya seraya berkata, 'Sungguh, saya berterima kasih kepada Zat yang telah menyelamatkan diriku darimu (neraka). Sungguh, Allah telah memberikanku sebuah karunia yang tidak Dia berikan kepada seorang pun, dari kalangan terdahulu maupun generasi sesudahku.'
Kemudian, ditumbuhkanlah sebatang pohon untuknya. Orang itu lampau mengangkat tangannya dan berdoa, 'Wahai Tuhanku, dekatkanlah saya kepada pohon itu. Aku mau berlindung di bawah naungannya dan minum dari airnya!'
Maka Allah berfirman kepadanya, 'Wahai anak Adam! Bisa jadi jika Aku penuhi permintaanmu itu, Anda bakal meminta kepada-Ku perihal yang lain lagi.'
Orang itu berkata, 'Tidak bakal begitu, wahai Tuhanku.' Maka dia berjanji kepada Allah bahwa dirinya tidak memohon perihal yang lain lagi kepada-Nya.
Namun, Allah memaklumi perihal tersebut. Sebab, laki-laki itu memandang apa yang tidak dapat dia tahan. Maka Allah Ta'ala pun mendekatkan pohon itu kepadanya.
Kemudian, laki-laki itu pun berlindung di bawah rindangnya pohon itu dan minum dari airnya. Lantas, ditumbuhkanlah untuknya sebatang pohon lain yang lebih bagus daripada pohon yang pertama.
Sesudah memandang itu, laki-laki tersebut berdoa, 'Wahai Tuhanku, dekatkanlah saya kepada pohon yang bagus itu untukku minum dari airnya dan berlindung di bawah teduhannya. Aku tidak bakal meminta kepada-Mu hal-hal yang selainnya.'
Maka Allah berfirman, 'Wahai anak Adam, bukankah Anda telah berjanji kepada-Ku untuk tidak meminta kepadaku perihal yang lainnya lagi? Bisa jadi jika Aku mendekatkan dirimu kepada pohon itu, Anda bakal meminta kepada-Ku perihal yang lain lagi.'
Lelaki itu pun berjanji kepada Allah untuk tidak meminta perihal yang lain lagi kepada-Nya. Akan tetapi, Tuhannya memaklumi perihal tersebut.
Sebab, laki-laki itu memandang apa-apa yang tidak dapat keinginannya dia tahan. Maka Allah pun mendekatkannya kepada pohon yang lebih bagus daripada pohon pertama itu. Maka, laki-laki itu berlindung di bawah rindangnya dan minum dari airnya pohon itu.
Kemudian, ditumbuhkanlah untuknya sebatang pohon yang lebih bagus daripada kedua pohon yang telah dia lihat. Kali ini, pohon tersebut tumbuh di dekat pintu surga.
Lelaki itu pun berdoa, 'Wahai Tuhanku, dekatkanlah diriku kepada pohon itu agar saya dapat berlindung di bawah teduhannya dan minum dari airnya. Aku tidak bakal meminta kepada-Mu yang selain itu.'
Namun, Tuhan memaklumi perihal itu lantaran laki-laki itu memandang perihal yang tidak dapat dia tahan. Maka Allah pun mendekatkannya kepada pohon itu.
Ketika Allah mendekatkannya kepada pohon itu, maka laki-laki tersebut mendengar bunyi para penunggu surga. Ia merasa sangat mau masuk ke dalam surga, sebagaimana mereka.
Namun, laki-laki itu merasa bahwa surga telah penuh sesak sehingga dirinya tidak bisa masuk. Maka dia memelas kepada Allah, 'Wahai Tuhanku, masukkanlah saya ke dalam surga.'