Kisah Orang Minang Koreksi Bacaan Alquran Imam Masjidil Haram

Mar 20, 2025 04:56 AM - 1 bulan yang lalu 38360

ILUSTRASI Suasana shalat berjamaah di Masjidil Haram, dipadati ratusan ribu jamaah.

KincaiMedia, JAKARTA -- Sejarah mencatat, Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi (wafat 1916) adalah seorang ustadz besar Nusantara yang menjadi pemimpin di Masjidil Haram, Makkah (Arab Saudi). Tokoh kelahiran Nagari Koto Gadang, Agam, Sumatra Barat, ini digelari sebagai ustadz perintis ilmu. Sebab, dia sukses mendidik murid-murid yang pada akhirnya menjadi penggerak perubahan di tengah umat.

Di antara santri-santrinya di Makkah adalah Muhammad Darwisy namalain KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy'ari. Masing-masing pada akhirnya mendirikan organisasi yang sampai sekarang terus berkecimpung di Tanah Air, ialah Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

Buku Cahaya dan Persatuan karya Dandang A Dahlan mengisahkan, nama Ahmad Khatib banget masyhur di kalangan penduduk Nusantara yang berhaji. Begitu pula dengan orang-orang Nusantara yang mukim dan belajar di Tanah Suci. Mereka ini kerap diistilahkan sebagai kaum Jawi.

Saat pulang ke Tanah Air, mereka menceritakan ihwal Syekh Ahmad Khatib sebagai pengajar di Masjidil Haram. Karena itu, mulai banyak orang Nusantara dari pelbagai daerah Indonesia yang pergi ke Makkah untuk belajar kepadanya.

Sebaliknya, ada untung pula bagi Syekh Ahmad Khatib mengenai peningkatan minat orang-orang Nusantara belajar di Haramain. Khususnya mereka yang sama sepertinya, ialah berasal dari Minangkabau. Dari para santri Minang, imam Masjidil Haram ini dapat mengetahui lebih lanjut perkembangan dakwah Islam di Sumatra Barat, kampung halamannya sendiri.

Takdir Allah meneguhkan tokoh ini untuk terus mengabdikan ilmunya di al-Haram. Buya Hamka dalam risalahnya, Ayahku, mengisahkan gimana perjalanan Ahmad Khatib hingga pada akhirnya didaulat menjadi pemimpin besar di Masjid Suci.

Selengkapnya