Jakarta -
Kisah pengantin wanita berhujung menikah dengan tamu undangan viral di media sosial beberapa waktu lalu. Kisah ini mengejutkan banyak pihak lantaran tidak pernah terjadi sebelumnya, Bunda.
Dilansir Koreaboo, upacara pernikahan ini berjalan di Rampur, sebuah kota di India. Calon pengantin yang menikah di hari itu adalah Jugal Kishore dan Indira.
Saat upacara pernikahan, Jugal tiba-tiba pingsan dan kudu dibawa ke rumah sakit untuk dirawat lantaran epilepsi. Jugal tidak pernah memberi tahu Indira alias keluarganya bahwa dia menderita epilepsi, ialah kondisi medis yang dapat menyebabkan kejang. Indira tidak senang lantaran Jugal merahasiakan penyakitnya.
Indira menikah dengan kerabat Jugal
Ketika Jugal dibawa ke rumah sakit, dia dan Indira berjumpa dengan seorang tamu pria. Dilansir Times of India, laki-laki berjulukan Harpal Singh ini adalah kerabat ipar dari kerabat wanita Indira.
Harpal Singh meminta Indira untuk menikahinya, dan dia setuju. Keputusan Indira ini membikin Jugal kecewa.
Setelah Jugal kembali dari rumah sakit, dia memohon Indira untuk menerimanya kembali. Jugal mengatakan bahwa dia bakal menjadi bahan hinaan jika pulang tanpa seorang istri.
Indira tak bergeming. Menurut Indira, sudah terlambat bagi Jugal untuk kembali dan menikahinya lantaran dia merasa sudah dibohongi soal penyakit calon suaminya. Indira pun menikah dengan Harpal Singh.
Pejabat polisi setempat Ram Khiladi Solanki mengatakan kepada BBC bahwa Jugal dan keluarganya sempat jengkel dengan pernikahan yang batal. Mereka pun mengusulkan pengaduan ke polisi.
"Namun lantaran pengantin wanita sudah menikah sekarang, apa yang bisa dilakukan? Jadi family telah menyelesaikan masalah ini dan pengaduan telah ditarik," ujarnya.
Pentingnya memahami pasangan sebelum menikah
Sebelum menikah, calon pengantin sebaiknya sudah saling memahami dan meletakkan kepercayaan. Ya, kepercayaan adalah fondasi terpenting dalam hubungan yang sehat.
Mengutip laman Brides, jika tidak dapat mempercayai pasangan, Bunda bisa sering merasa cemas dan cemas. Selain itu, Bunda juga tidak mempunyai tempat untuk berganti pikiran lantaran tak dapat mengandalkan suami setelah menikah.
Setelah saling percaya, calon pasangan kudu bisa menerima kekurangan masing-masing. Terus-menerus mengritik alias mengeluh tentang kekurangan pasangan justru bakal merusak hubungan. Hal itu tentu bukanlah sesuatu yang dibutuhkan dalam pernikahan.
Terakhir adalah komunikasi yang baik. Sebelum menikah, calon pasangan kudu dapat berkomunikasi secara terbuka dan jujur. Selain membicarakan rencana ke depan, calon pengantin kudu bisa berbagi pikiran, perasaan, dan kebutuhan dengan pasangan.
Demikian kisah pengantin wanita menikah dengan tamu undangan, serta pentingnya memahami pasangan sebelum menikah.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi Kincai Media Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/som)