Jakarta -
Mempelajari tentang suatu ketakwaan pada orang tua bisa dari mana saja, Bunda. Salah satu kisah yang bisa diceritakan kepada anak adalah tentang seorang pemuda berjulukan Uwais Al Qarni.
Uwais adalah seorang pemuda yang terkenal lantaran keagamaan serta ketakwaannya pada Allah SWT. Uwais berasal dari Yaman dan hidup pada era Rasulullah SAW.
Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti oleh Akhmad Mahmudi, Uwais bukan pemuda kaya. Ia hanya seorang fakir dan yatim yang hidup berdua berbareng sang Bunda yang lumpuh dan buta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehari-hari, dirinya hanya hidup dengan mengandalkan penghasilannya dari mengembala domba. Hasilnya ini pun hanya cukup untuk makan sang Bunda. Jika ada lebih, terkadang digunakan untuk menolong tetangganya yang tengah mengalami kesulitan.
Uwais Al Qarni sangat mencintai Rasulullah SAW
Uwais adalah pemuda yang sangat mencintai Nabi Muhammad SAW, Bunda. Bahkan, ketika Uwais mendengar ada yang melempari Rasulullah SAW hingga giginya patah, Uwais turut mematahkan giginya dengan batu.
Pada suatu hari, Uwais mengungkapkan seluruh isi hatinya kepada sang Bunda dan meminta izin untuk berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW. Sang Bunda pun mengizinkannya untuk pergi ke Madinah.
"Pergilah wahai Uwais, Anakku! Temuilah Nabi di rumahnya. Dan jika telah berjumpa dengan Nabi, segeralah engkau kembali pulang," pesan sang Bunda.
Dengan hati gembira, Uwais pun mendatangi Rasulullah SAW dan mengetuk pintu rumahnya. Sayangnya, yang menyambut Uwais bukanlah Rasulullah SAW, melainkan Aisyah RA. Kala itu, Rasulullah tengah berada dalam peperangan sehingga tidak bisa menemui Uwais.
Uwais sangat kecewa lantaran sampai berada di depan rumahnya pun dia tetap tidak bisa berjumpa dengan Rasulullah SAW. Meski mau menunggu sampai Rasulullah SAW pulang berperang, Uwais terkenang pesan sang Bunda untuk segera pulang. Dengan berat hati, Uwais memilih untuk mematuhi sang Bunda dan kembali pulang.
Ketika Rasulullah SAW pulang, Aisyah pun mengabarkan tentang Uwais. Setelah mendengar kisah tersebut, Rasulullah SAW pun mengungkap bahwa Uwais adalah seorang penunggu langit dan menceritakan sosoknya kepada para sahabat.
"Jika kalian berjumpa dengannya, perhatikanlah dia mempunyai tanda putih di tengah telapak tangannya," kata Rasulullah SAW.
Tidak hanya itu, Nabi Muhammad SAW, turut meminta angan dan istigfar pada Uwais. Hal ini lantaran Uwais adalah penunggu langit dan bukan masyarakat bumi.
Kisah Uwais Al Qarni berkhidmat pada sang Bunda
Dikutip dari situs kemenag.go.id, Uwais tinggal di sebuah rumah mini yang sudah usang. Meski hidup kekurangan dalam segi ekonomi, Uwais selalu berkhidmat serta menghormati sang Bunda. Ia apalagi rela menggendong Ibundanya dari Yaman ke Makkah untuk berhaji.
"Wahai Uwais, Ibu sudah tua. Andai kematian mendatangi Ibu, ada kemauan yang mau Ibu sampaikan," kata sang Bunda suatu hari.
"Apa itu Ibu? Katakan," pinta Uwais.
"Ibu mau pergi haji," jawab sang Bunda yang sudah sangat renta.
Uwais kemudian termenung. Ia memikirkan beragam langkah untuk bisa mewujudkan permintaan sang Bunda. Sementara itu, rumah mereka berjarak ribuan kilometer dari Tanah Suci.
Meski begitu, Uwais tidak menyerah. Ia mendapati langkah untuk melatih dirinya agar dapat menggendong sang Bunda sampai ke kota Makkah.
Uwais membeli seekor anak sapi. Setiap hari, dia bakal menggendong sapi itu menaiki puncak gunung tiada henti. Delapan bulan berselang, bentuk Uwais berubah drastis. Kini, tubuh Uwais sudah besar dan kuat menggendong sang Bunda.
Hari yang dinanti pun tiba. Uwais mengantar sang Bunda ke Makkah dengan menggendongnya sejauh ribuan kilometer. Sesampainya di sana, Sang Bunda diajak tawaf tujuh putaran sampai selesai.
Uwais pun membawanya ke makam Nabi Ibrahim untuk melaksanakan salat dua rakaat serta sai.
Nah, itu tadi kisah Uwais Al Qarni yang bisa diceritakan kepada Si Kecil, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)