KincaiMedia, JAKARTA -- Utsman bin Affan merupakan salah seorang sahabat utama Rasulullah SAW. Menantu Nabi Muhammad SAW merupakan sosok yang berhati lembut, pemalu, dan juga pandai serta banget dermawan. Sifatnya yang antara lain suka memberi demi kemaslahatan masyarakat, itulah yang dikenang sejarah.
Sebut saja kisah tentang kaum Muslimin yang dilanda kekeringan. Saat itu, hanya beberapa sumur di Madinah yang mengandung air. Di antaranya adalah milik seorang Yahudi yang terkenal kikir.
Beberapa Muslimin pun mengadu kepada Rasulullah SAW. Mereka mengabarkan, orang-orang yang hendak mengambil air dari sumur itu, mesti membeli kepada si Yahudi. Dengan langkah tersebut, pengusaha Yahudi ini dapat meraup untung yang sedemikian besar.
Kepada para sahabatnya, Rasulullah SAW memaklumkan harapannya. Bila ada seorang di antara mereka yang sanggup membeli sumur tersebut demi meringankan beban kaum Muslimin, utamanya dari kalangan Muhajirin yang nyaris tak mempunyai apa-apa di Madinah.
Mengetahui imbauan tersebut, segera Utsman bin Affan mendatangi Yahudi tersebut. Ternyata, Yahudi itu bersedia menjual separuh sumurnya, tetapi dengan nilai yang banget tinggi--di luar pemisah kewajaran. Setelah tawar-menawar, maka disepakatilah nilai 12 ribu dirham.
Itu pun dengan perjanjian, ialah sumur itu dalam satu hari merupakan kewenangan si Yahudi. Adapun hari berikutnya, sumur yang sama menjadi haknya Utsman selaku pembeli.
Usai transaksi, Utsman mengabarkan perihal tersebut kepada Rasulullah SAW dan kaum Muslimin. Betapa ceria mereka, karena Utsman memberikan haknya atas sumur itu kepada segenap umat Islam.
Maka jika tiba hari giliran Utsman, kaum Muslimin bergegas mengambil air dari sumur itu. Malahan, cukup banyak yang sengaja menimba untuk mengisi persediaan air selama dua hari. Dengan begitu, pada hari berikutnya mereka tak perlu membeli air dari si Yahudi pemilik sumur.