Korea Selatan Gratiskan Biaya Operasi Caesar Untuk Semua Bumil Tahun Depan

Dec 04, 2024 04:50 PM - 1 bulan yang lalu 54624

Jakarta -

Semua ibu mengandung di Korea Selatan kabarnya bakal mendapat jasa operasi caesar cuma-cuma tahun depan. Hal ini dilakukan pemerintah dalam upayanya meningkatkan nomor kelahiran di 'Negeri Ginseng' tersebut.

Selama beberapa tahun terakhir, Korea Selatan telah dihadapi dengan penurunan nomor kelahiran yang ekstrem. Dilansir BBC, dalam kurun waktu 50 tahun, jumlah masyarakat usia kerja bakal berkurang setengahnya. Jumlah yang memenuhi syarat ikut wajib militer bakal menyusut 58 persen dan nyaris separuh dari populasi bakal berumur lebih dari 65 tahun.

Hal ini menjadi pertanda jelek bagi perekonomian, biaya pensiun, dan keamanan negara sehingga para politisi telah menyatakannya sebagai darurat nasional. Namun, Korea Selatan akhirnya menunjukkan sedikit pemulihan nomor kelahirannya pada 2024 ini. Untuk mendukung para pasangan yang mau mempunyai anak, jasa operasi caesar cuma-cuma pun diberikan untuk masyarakat.

Korea Selatan cetak rekor nomor kelahiran terendah sepanjang masa

Pada bulan Februari 2024, Korea Selatan mencatat nomor kelahiran terendah mereka sepanjang sejarah. Pencatatan nomor kelahiran dan tingkat kesuburan di negara tersebut mulai dilakukan pada 1970.

Menurut Kepala Divisi Sensus Penduduk di Departemen Statistik Korea Selatan, Lim Young Il, nomor kelahiran di tahun 2023 telah ambruk hingga 7 persen.

“Jumlah bayi baru lahir pada 2023 adalah 230.000, lebih sedikit 19.200 dibandingkan tahun sebelumnya yang artinya terjadi penurunan sebesar 7,7 persen,” kata Lim.

Lim melanjutkan bahwa jumlah bayi baru lahir, nomor kelahiran, dan nomor kelahiran kasar berada pada titik terendah sejak tahun 1970. Angka kelahiran di Korea Selatan juga tercatat sebagai yang terendah di antara negara-negara OECD ialah sebesar 0,7 persen. Lim juga menjelaskan bahwa rata-rata usia wanita di Korea Selatan untuk melahirkan adalah 33,6 tahun, menjadikannya yang tertua di antara personil OECD.

Menurut informasi statistik negara, tingkat kesuburan pada tahun 2023 hanya sebesar 0,72 persen, turun nyaris 8 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini juga berakibat signifikan lantaran tingkat kesuburan berangkaian dengan jumlah anak yang bakal dimiliki wanita sepanjang hidup mereka. Sementara nomor kelahiran kasar pada tahun 2023 hanya sebesar 4,5 persen, lebih rendah 0,4 persen dari tahun sebelumnya.

Namun, di tahun 2024 ini, nomor kelahiran di Korea Selatan akhirnya menunjukkan secercah harapan. Menurut informasi dari badan statistik Korea Selatan, sebanyak 20.098 bayi lahir pada bulan Agustus, menandai peningkatan sebesar 5,9 persen dibandingkan bulan Agustus di tahun sebelumnya.

Lembaga pemerintah Korea Selatan menjelaskan bahwa penurunan nomor kelahiran disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang membikin banyak pasangan menunda pernikahan. Badan statistik memprediksi kemungkinan nomor kelahiran bakal terus meningkat hingga beberapa bulan ke depan.

Korea Selatan berikan jasa operasi caesar cuma-cuma bagi ibu hamil

Pada Selasa, 3 Desember 2024, pemerintah mengatakan bahwa jasa operasi caesar bakal disediakan cuma-cuma untuk semua ibu mengandung mulai tahun depan, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan nomor kelahiran di Korea Selatan.

Dilansir The Korea Times, peraturan penyelenggaraan disetujui dalam rapat Kabinet untuk mengurangi porsi biaya bagi perseorangan yang menerima prosedur medis dari 5 persen menjadi nol. Mulai 1 Januari, Layanan Asuransi Kesehatan Nasional bakal menanggung sepenuhnya biaya tersebut.

Pengumuman ini dibuat lantaran semakin banyak wanita yang melahirkan dengan operasi caesar. Persentase ibu mengandung yang menjalani operasi caesar melampaui 50 persen untuk pertama kalinya pada 2019 dan terus bertambah sejak saat itu.

Menurut Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan, nomor kelahiran dengan operasi caesar tahun lampau mencapai 64,3 persen, sementara yang melahirkan normal sebesar 35,7 persen.

“Keputusan ini diambil setelah menghimpun pendapat dari masyarakat, yang banyak di antaranya meminta pemerintah untuk memperluas support bagi semua pasangan yang mau mempunyai anak,” jelas kementerian dalam sebuah pernyataan.

Dari rapat Kabinet yang sama, pemerintah juga mengumumkan bakal membantu bandara-bandara di seluruh negeri agar lebih ramah anak dengan memberi lebih banyak faedah parkir bagi orang tua serta menyiapkan banyak akomodasi dan jasa intermezo untuk anak-anak. Selain itu, Majelis Nasional juga telah mengizinkan master di negara tersebut untuk mengungkapkan jenis kelamin sebelum usia kehamilan 32 minggu.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya