Kunci Meraih Hidayah

Dec 02, 2024 11:01 PM - 1 bulan yang lalu 59497

KincaiMedia, JAKARTA -- Salah satu sabda qudsi yang mengandung konsep hidayat sungguh layak untuk direnungi dan dijadikan solusi dalam mengarungi kehidupan kita yang penuh gelombang ujian dan ujian. Dari Abu Dzar, Rasulullah SAW bersabda, Allah SWT berfirman, ''Wahai hamba-Ku, kalian semua sesat selain mereka yang Aku berikan hidayah, lantaran itu mintalah hidayah itu niscaya Aku bakal memberikannya kepada kalian ....'' (HR Tirmidzi).

Hadis tersebut aslinya sangat panjang. Dari sepenggal kalimat yang termuat dalam sabda itu terlihat bahwa hidayah, alias yang sering kita sebut dengan petunjuk, sangat terbuka dan mudah didapatkan. Hanya, hidayah itu menjadi kewenangan absolut Allah SWT. Kunci untuk mendapatkannya hanya satu: memohon alias berdoa. Password untuk mendapatkannya juga satu: mengaku bahwa kita adalah hamba-Nya, dan Allah adalah Tuhan kita.

Kunci dan password yang sangat sederhana itu sering diabaikan orang. Dengan segala kesibukan dan kemalasan, kita sering lupa memasuki pintu yang selalu terbuka itu. Padahal, Allah yang senantiasa hidup dan bangun, tidak pernah lupa dan tidak pernah tidur. Tuhan yang kasih sayang-Nya kepada manusia melampaui segalanya. Tuhan yang selalu membuka Tangan-Nya untuk setiap permintaan.

Dalam kehidupan sosial, manusia sering jenuh memandang kegagalan sebuah permintaan. Kita lupa, kehidupan sosial yang sering membikin kita kecewa, kita bawa dalam kehidupan keagamaan kita. Padahal, sifat-sifat Allah tidak sama dengan sifat tetangga, kerabat, dan teman-teman kita. Sifat Allah tidak sama dengan sifat para abdi negara.

Manusia tinggal mengadu, manusia tinggal meminta. Allah bakal mendengar dan mengabulkan permintaan itu. Simaklah firman Allah, ''Mintalah kepada-Ku niscaya Aku bakal mengabulkannya.'' (QS 40:60). Allah dekat dengan kita jika kita terus mendekatinya. ''Dan jika hamba-Ku meminta kepada-Ku, ketahuilah bahwa Aku dekat, Aku niscaya bakal mengabulkan permintaan orang-orang yang meminta jika mereka betul-betul meminta.'' (QS 2:186).

Masalah yang sering kita hadapi adalah, kita jarang mendekat kepada Allah dan jarang meminta kepada Allah. Kita terlalu percaya kepada yang lain, terlalu mengandalkan logika, dan terlalu memperhitungkan aspek matematika. Hal itu menjadikan kita lupa memperhitungkan Allah. Jika sikap kita terhadap Allah pada masa-masa kemarin seperti itu, maka mulailah melakukan perubahan. Tidak ada kata terlambat, Allah tetap menunggu kehadiran kita.

Sikap Allah ini bisa dibaca dalam sebuah sabda qudsi yang sahih. ''Siapakah yang mau bermohon kepada-Ku, niscaya bakal Kukabulkan untuknya. Siapakah yang mau bermohon kepada-Ku, niscaya bakal Kukabulkan permintaannya. Siapakah yang bakal memohon ampunan-Ku, niscaya bakal Kuampuni.'' (HR Bukhari dan Muslim).

Kita sering mendengar ungkapan bahwa untuk kembali kepada Allah itu memerlukan hidayah. Ketahuilah bahwa hidayah itu ada di tangan Allah, terbuka dan bakal diberikan kepada siapa saja, asal orang itu mengakui-Nya sebagai Tuhan dan meminta petunjuk itu.

sumber : Hikmah Republika oleh Ahmad Lutfi Fathullah

Selengkapnya