Lelah Banget Sejak Jadi Irt, Masih Saja Ada Yang Julid Sebut Aku Santai Tinggal Minta Uang Suami

Jan 15, 2025 06:10 PM - 3 bulan yang lalu 114750

Jakarta -

#HaiBunda, setelah menikah dan mempunyai anak, setiap Bunda mempunyai pilihan dan jalan masing-masing untuk menjalani kehidupan berbareng suami anak anak-anak. Ada yang memutuskan untuk tetap bekerja dan ada yang memilih untuk betul-betul konsentrasi mengurus rumah tangga sebagai ibu rumah tangga (IRT).

Tak mudah memang, tapi keduanya adalah 'pekerjaan' yang mulia lantaran dilakukan dengan tulus agar rumah tangga dapat melangkah dengan baik. Hal itu pun saya yakini setelah memilih jalan sebagai seorang ibu rumah tangga.

Setelah mempunyai seorang anak, saya memutuskan untuk menjadi seorang ibu rumah tangga. Namun, meskipun saya sadar ini merupakan pilihanku sendiri, jujur saya sempat merasa heran kenapa malah menjadi lebih capek dan emosional.

Setelah seharian mengurus rumah, suami, dan anak, saya jadi mudah tersinggung, emosi mudah meledak, dan kehabisan energi. Aku baru tersadar bahwa menjadi ibu rumah tangga tidaklah semudah yang dibayangkan. Tak seperti bekerja di instansi dengan office hour, pekerjaan di rumah seakan tak ada habisnya.

Yang membuatku tambah emosi, tetap ada saja yang berkomentar, "Enak ya jadi kamu, di rumah enggak ngapa-ngapain. Tinggal minta duit sama suami."

Rasanya nyesek banget Bunda, padahal saya merasa lebih capek berada di rumah loh daripada bekerja di luar. Apalagi bekerja di luar bisa mendapatkan gaji.

Aku pun tak bisa berambisi banyak suami turut membantu pekerjaan rumah. Sepulang dari kantor, suami tampak sudah sangat kelelahan. Aku terkadang juga jengkel jika suami merasa dia yang lebih capek, padahal saya di rumah juga tak kalah capek mengurus anak kami yang sedang aktif-aktifnya.

Pernah saat anak sakit minta gendong semalaman, suami enggak mau gantian. Alhasil saya kudu menggendong anak sembari nangis sesenggukan lantaran capek dipendam sendiri. Aku juga tak tau mau cerita ke siapa, jika curhat ke orang tua malah kelak jadi beban pikiran mereka.

Ujung-ujungnya semua keluh kesah ini kusimpan sendiri lantaran tidak ada kawan untuk bercerita...

- Bunda W, Solo -

Mau berbagi cerita juga, Bun? Yuk cerita ke Bubun, kirimkan lewat email [email protected]. Cerita terbaik bakal mendapat bingkisan menarik dari HaiBunda.

(pri/pri)

Selengkapnya