Machu Picchu: Letak, Sejarah Dan Pengaruhnya Pada Peradaban Inca

Dec 09, 2024 02:10 PM - 1 bulan yang lalu 56550

Kalau Anda pernah mendengar tentang Machu Picchu, pasti langsung kebayang gunung berkabut dan reruntuhan megah yang penuh misteri. Tempat ini bukan hanya jadi ikon wisata Peru, tapi juga simbol kejayaan peradaban Inca yang tetap bikin kita terpesona hingga sekarang. Dibangun di atas pegunungan Andes, Machu Picchu punya cerita sejarah yang seru banget buat diulik. Yuk, kita telaah lebih dalam tentang letaknya, sejarahnya, dan gimana situs ini memengaruhi peradaban Inca yang legendaris!

Letak Machu Picchu

Machu Picchu terletak di Cordillera Timur, sebuah pegunungan di daerah selatan Peru, pada ketinggian 2.430 meter di atas permukaan laut. Situs ini berdiri megah di Distrik Machupicchu, Provinsi Urubamba, sekitar 80 kilometer barat laut dari kota Cusco, jejak ibu kota Kekaisaran Inca. Dikelilingi oleh Lembah Suci yang indah, tempat ini berada di atas Sungai Urubamba, yang menciptakan ngarai dengan suasana pegunungan subtropis, menambah keelokan alami situs ini.

sumber: Experience Chile

Sering disebut sebagai “Kota Inca yang Hilang,” Machu Picchu adalah salah satu ikon budaya dan sejarah yang paling dikenal dari peradaban Inca. Lokasinya yang terpencil dan strategis, dengan pemandangan spektakuler, membikin tempat ini tidak hanya menjadi simbol kejayaan arsitektur Inca tetapi juga salah satu destinasi paling dicari di dunia. Kombinasi letaknya yang tinggi, kreasi arsitektur klasik dengan tembok batu kering, serta keterpaduannya dengan lanskap sekitar menjadikan Machu Picchu sebuah keajaiban yang layak untuk dikunjungi dan dipelajari.

Peradaban Dunia Abad Pertengahan

Abad pertengahan merupakan sebuah dinamika di mana manusia bergerak di dalam sebuah pola yang berulang terus-menerus. Oleh beragam ahli filsafat abad pertengahan, pola tersebut dinamakan sebagai mobilitas siklis. Berbeda dengan peradaban Yunani antik maupun modern yang kaya bakal beragam penemuan. Pada abad pertengahan, kepentingan yang dilakukan manusia hanya berorientasi pada agama, politik, maupun kekuasaan semata sehingga menghalang munculnya penemuan serta kebaruan. Meski begitu, pada abad pertengahan tampak semangat juang yang besar dari manusia baik secara perseorangan maupun kelompok.

Perang bertahun-tahun, perjalanan beribu-ribu kilometer, serta penjelajahan panjang di tengah samudera bukan saja mengorbankan waktu dan tenaga, melainkan juga kehidupan manusia itu sendiri. Semua itu dilakukan demi meraih kejayaan di tengah mobilitas sejarah yang terus berulang. Oleh karena itu, perlu mimpi yang besar diimbangi dengan upaya yang tidak kalah besar pula. Tidak hanya dari segi peristiwa, tetapi karya ini juga menampilkan peranan dari para pelaku sejarah beserta segala pemikirannya.

Sejarah Machu Picchu dalam Peradaban Inca

Machu Picchu, yang sekarang dianggap sebagai salah satu situs arkeologi paling terkenal di dunia, mempunyai sejarah yang erat dengan kejayaan Kekaisaran Inca. Situs ini dipercaya mulai dibangun pada masa pemerintahan Pachacutec Inca Yupanqui (1438–1471) dan dilanjutkan oleh penerusnya, Túpac Inca Yupanqui (1472–1493). Awalnya, para mahir seperti Richard L. Burger dari Universitas Yale memperkirakan bangunan dimulai pada tahun 1450-an. Namun, penelitian radiokarbon terbaru pada tahun 2021 menunjukkan bahwa Machu Picchu mungkin telah dihuni sejak tahun 1420 hingga 1530 Masehi.

Kawasan ini kemungkinan besar dibangun sebagai tempat peristirahatan kerajaan oleh Pachacutec, terutama setelah kampanye militernya yang sukses. Meski dirancang untuk keperluan bangsawan, Machu Picchu tidak diwariskan dalam garis suksesi, melainkan hanya digunakan selama sekitar 80 tahun sebelum ditinggalkan. Penyebabnya diyakini berangkaian dengan penaklukan Spanyol dan pandemi penyakit seperti cacar yang menghancurkan populasi Inca apalagi sebelum para kolonialis tiba.

Kehidupan Sehari-hari di Machu Picchu

Selama masa kejayaannya, Machu Picchu dihuni oleh sekitar 750 orang. Sebagian besar dari mereka adalah staf pendukung alias yanaconas, sementara sisanya adalah mahir kepercayaan dan pekerja unik (mayocs) yang bekerja untuk kenyamanan penguasa. Penelitian terhadap sisa-sisa kerangka menunjukkan bahwa penunggu Machu Picchu berasal dari beragam daerah di Kekaisaran Inca, terlihat dari perbedaan pola makan dan stres osteologis. Sebagian besar makanan mereka, seperti jagung dan kentang, diimpor dari daerah lain, lantaran pertanian lokal tidak mencukupi.

Selain manusia, hewan seperti llama, alpaka, dan babi guinea juga ditemukan di Machu Picchu. Hewan-hewan ini didatangkan untuk konsumsi daging, kulit, dan juga keperluan ritual.

Teknik Pertanian dan Infrastruktur

Teknik pertanian di Machu Picchu sangat canggih, menggunakan andenes (teras-teras buatan) untuk mencegah erosi dan memaksimalkan hasil panen. Teras-teras ini dirancang untuk memastikan drainase air yang optimal, meskipun luas lahan yang tersedia hanya sekitar 4,9 hektar. Penelitian menunjukkan bahwa lapisan tanah subur yang digunakan kemungkinan besar diangkut dari lembah di sekitarnya.

Akhir Kejayaan dan Rediscovery

Setelah penaklukan Spanyol, situs ini perlahan ditinggalkan dan tertutupi oleh hutan. Baru pada tahun 1911, Hiram Bingham, seorang sejarawan dari Universitas Yale, menemukan kembali Machu Picchu dengan support masyarakat lokal. Meskipun dia bukan orang pertama yang menemukannya, ekspedisinya membawa perhatian bumi pada situs ini dan menjadikannya salah satu simbol peradaban Inca yang paling abadi.

Sejarah Machu Picchu tidak hanya mencerminkan kejayaan Kekaisaran Inca, tetapi juga keahlian mereka dalam menciptakan arsitektur dan sistem pertanian yang selaras dengan alam. Hingga kini, situs ini terus menjadi pusat studi dan kekaguman dunia.

Peradaban Dunia Kuno

Buku ini menyajikan pembahasan secara perincian dan komprehensif mengenai peradaban-peradaban besar bumi antik yang meliputi empat benua, ialah Benua Afrika, Asia, Eropa, dan Amerika. Benua Afrika meliputi peradaban Mesir Kuno dan peradaban Somalia Kuno, Benua Asia meliputi peradaban India Kuno, peradaban Tiongkok Kuno, peradaban Mesopotamia Kuno, dan peradaban Persia Kuno, Benua Eropa meliputi peradaban Yunani Kuno dan peradaban Romawi Kuno, dan terakhir Benua Amerika meliputi peradaban Amerika Utara, peradaban di Teluk Meksiko, dan peradaban Pegunungan Andes.

Peradaban-peradaban tersebut dituangkan dalam bahasa yang sederhana dan lugas, sehingga dapat dipahami oleh semua kalangan. Buku ini memfokuskan pada peradaban umat manusia yang dibahas secara runtut mulai dari awal mula berdirinya peradaban, bangsa-bangsa yang membangun peradaban, perkembangan dan kemajuan, dan peninggalan-peninggalan sejarah yang beberapa di antaranya tetap memperkuat hingga saat ini. Topik krusial seperti sistem kepercayaan, sosial, perekonomian, pengetahuan pengetahuan, dan kesenian pun juga turut dibahas secara detail. Buku ini bakal membawa pembaca untuk menyelami kehidupan manusia dalam membangun peradaban masa silam di keempat benua tersebut.

Pengaruh Machu Picchu dalam Peradaban Inca

sumber: Klook

Machu Picchu bukan sekadar sebuah situs arkeologi, tetapi simbol dari pencapaian luar biasa peradaban Inca. Tempat ini memengaruhi beragam aspek kehidupan masyarakat Inca, dari politik, agama, hingga teknologi, menjadikannya sebagai pusat krusial dalam kejayaan kekaisaran mereka.

Pusat Spiritual dan Agama

Machu Picchu diduga mempunyai peran krusial dalam kepercayaan spiritual Inca. Situs ini dipenuhi dengan struktur keagamaan, seperti Intihuatana, yang diyakini sebagai altar astronomi untuk menghormati dewa matahari, Inti. Dengan letak strategisnya di atas pegunungan Andes, Machu Picchu dianggap sebagai tempat suci yang memungkinkan manusia berkomunikasi dengan alam semesta. Altar-altar dan kuil yang tersebar di letak ini menunjukkan sungguh pentingnya peran spiritual dalam kehidupan masyarakat Inca.

Selain itu, pengorbanan hewan dan ritual keagamaan yang dilakukan di situs ini mencerminkan kedekatan mereka dengan alam dan dewa-dewa mereka. Bahkan, penggunaan hewan seperti llama, alpaka, dan marmut guinea untuk ritual penguburan menunjukkan bahwa Machu Picchu bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga letak penghormatan terhadap leluhur dan roh-roh penjaga.

Pusat Ekonomi dan Pertanian

Machu Picchu memperlihatkan penemuan luar biasa dalam bagian pertanian. Dengan teras-teras (andenes) yang jeli dirancang, masyarakat Inca bisa memanfaatkan lahan pegunungan yang susah diolah. Sistem ini tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga melindungi tanah dari erosi.

Meskipun luas lahan pertaniannya terbatas, Machu Picchu menunjukkan keahlian penyesuaian masyarakat Inca terhadap kondisi geografis yang menantang. Kebutuhan pangan yang tidak dapat dipenuhi sepenuhnya dari hasil panen lokal dipenuhi dengan mengimpor makanan dari daerah lain, mencerminkan sistem ekonomi yang terintegrasi dengan daerah sekitar. Hal ini menunjukkan bahwa Machu Picchu menjadi bagian krusial dalam jaringan perdagangan Kekaisaran Inca.

Keunggulan Teknologi dan Rekayasa

Machu Picchu adalah bukti nyata kelebihan teknik sipil masyarakat Inca. Sistem drainase di teras-teras dan struktur gedung dirancang untuk menahan curah hujan yang tinggi dan mencegah tanah longsor. Kemampuan masyarakat Inca dalam memindahkan tanah dari lembah ke teras-teras yang berada di puncak gunung menunjukkan tingkat skill yang tinggi dalam rekayasa lingkungan.

Selain itu, teknik penyusunan batu tanpa menggunakan perekat (ashlar) menjadi bukti keahlian mereka dalam membangun struktur yang tahan gempa. Keunggulan ini tidak hanya menunjukkan kepintaran teknis tetapi juga pemahaman mendalam mereka tentang lingkungan alam di sekitar mereka.

Pengaruh Sosial dan Budaya

Sebagai tempat peristirahatan kerajaan dan letak spiritual, Machu Picchu juga memainkan peran krusial dalam struktur sosial dan budaya Kekaisaran Inca. Kehidupan di Machu Picchu melibatkan para bangsawan, imam, serta staf pendukung yang berasal dari beragam daerah kekaisaran. Interaksi ini memungkinkan terjadinya pertukaran budaya dan pengetahuan yang memperkaya masyarakat Inca secara keseluruhan.

Lebih jauh, penggunaan Machu Picchu sebagai letak untuk menghormati dewa-dewa dan leluhur memperkuat identitas budaya Inca. Tradisi-tradisi ini terus hidup dalam praktik masyarakat budaya Andes hingga hari ini, yang menempatkan Machu Picchu sebagai simbol kekayaan budaya dan spiritual yang tidak ternilai.

Simbol Kekuasaan dan Kemewahan

Sebagai proyek yang diprakarsai oleh Pachacutec Inca Yupanqui, Machu Picchu mencerminkan ambisi dan kekuasaan seorang pemimpin besar. Lokasinya yang terpencil dan susah dijangkau menunjukkan keahlian masyarakat Inca untuk mendominasi alam, sementara bangunannya yang megah menjadi simbol kemewahan kekaisaran mereka.

Pengaruh Machu Picchu tidak hanya memperkuat dalam pemisah daerah Kekaisaran Inca, tetapi juga mencerminkan kejayaan mereka dalam sejarah peradaban dunia. Keberadaan situs ini menunjukkan bahwa peradaban Inca telah mencapai tingkat kelebihan yang bisa menginspirasi generasi mendatang.

Kesimpulan

Sebagai salah satu warisan bumi yang begitu memukau, Machu Picchu adalah bukti nyata kejayaan peradaban Inca yang tak lekang oleh waktu. Situs ini bukan hanya sekadar tempat wisata, tetapi juga menjadi jendela untuk memahami sejarah, budaya, dan kelebihan teknologi yang dimiliki bangsa Inca. Dengan keindahannya yang luar biasa dan nilai historisnya yang mendalam, Machu Picchu mengajarkan kita untuk menghargai warisan leluhur serta menyadari sungguh eratnya hubungan manusia dengan alam. Jadi, jika Anda punya kesempatan untuk mengunjungi tempat ini, jangan ragu! Siapa tahu, Anda bisa merasakan sendiri aura magis dari jejak kejayaan Inca di atas awan.

Penulis: Yasmin

Sejarah Peradaban Kuno di Empat Benua

Sebagian besar dari sejarah awal manusia terkubur dalam misteri, tetapi perkiraan dan teori menunjukkan bahwa sapiens pada awalnya menghabiskan waktu untuk berburu dan mengumpulkan makanan, fase yang dikenal sebagai masa hunting and gathering. Revolusi pertanian di lembah sungai Eufrat dan Tigris sekitar 18.000 tahun lampau menandai awal peradaban manusia dengan peralihan dari style hidup berburu menjadi pertanian.

Sejak revolusi pertanian tersebut, peradaban manusia berkembang dengan pesat di beragam wilayah. Di Fertile Crescent, peradaban Sumeria menjadi tonggak awal dari sejarah kekaisaran, diikuti oleh beragam imperium seperti Akkadia, Babilonia, dan Persia. Di daerah lain seperti lembah sungai Indus, Tiongkok, dan Afrika, peradaban juga berkembang dengan pembentukan kerajaan dan perkembangan pertanian yang maju. Di Eropa, penyebaran peradaban Yunani dan Romawi memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan dunia. Di Amerika Latin, peradaban awal seperti Maya, Olmec, dan Aztec muncul setelah pertanian dimulai. Meskipun terkenal dengan budaya dan ritual pengorbanan, peradaban-peradaban ini mencapai kemajuan signifikan dalam bagian seperti astronomi, astrologi, dan arsitektur.

Buku ini memperlihatkan pola kebangkitan dan keruntuhan imperium, serta beragam kejutan dan kisah heroik. Memahami sejarah berfaedah memahami gimana manusia mengelola aspek sosialnya melalui beragam entitas seperti masyarakat, bangsa, dan negara. Dengan mempelajari peristiwa-peristiwa krusial di keempat benua, kita dapat memperoleh wawasan yang berbobot tentang perjalanan panjang peradaban manusia.

ePerpus adalah jasa perpustakaan digital masa sekarang yang mengusung konsep B2B. Kami datang untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan kitab dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk memandang laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.

Selengkapnya