Manifestasi Tradisi Badendang Rotang Sebagai Tradisi Bersama Menjelang Natal Dan Tahun Baru

Dec 25, 2023 01:00 PM - 11 bulan yang lalu 10909

Desember menjadi bulan yang spesial bagi umat kristen dan juga semua kalangan masyarakat. Perayaan Natal beriringan dengan pergantian tahun membikin masyarakat bersatu padu menyambut bulan Desember. Namun, bulan ini juga seringkali memicu pergesekan yang dinilai mengganggu kebhinekaan. 

Aksi terorisme merupakan aspek utama pemecah nilai kebhinekaan. Terorisme dengan embel-embel kepercayaan dan budaya tertentu, menimbulkan ketegangan dalam masyarakat. Embel-embel yang dibawa teroris membikin masyarakat saling melontarkan persepsi negatif antar umat berakidah dan budaya. Dengan begitu, masyarakat teradu domba secara berkepanjangan yang tensinya biasanya meningkat menjelang Natal dan Tahun Baru.

Perayaan Natal dan Tahun Baru perlu dinaungi budaya dan tradisi yang menyatukan. Masyarakat memerlukan tradisi berbareng untuk menyambut Natal dan Tahun Baru. Tradisi seperti Badendang Rotang dari Maluku bisa menjadi contoh yang dapat diaplikasikan. Badendang Rotang merupakan perpaduan tradisi “Badendang” dengan “Hela Rotan” yang biasa diselenggarakan saat tahun baru.

Badendang merupakan tradisi menari dan menyanyi berbareng masyarakat Maluku yang biasa dilakukan setelah jam 12 malam. Tradisi ini biasanya diselenggarakan untuk mempersatukan dua family yang mau menggelar kegiatan pernikahan. Sementara, Hela Rotan, berasas situs Kemendikbudristek, tradisi membikin seutas tali panjang yang terbuat dari rotan yang nantinya bakal digunakan untuk bermain semacam tarik tambang. Berdasarkan sejarah, tradisi ini ada untuk menyatukan 4 suku di Maluku, ialah Patuanan Latu Sinai dari Negeri Aboru, Patuanan Latuconsina di Negeri Pelauw, Patuanan Latu Marawakan di Negeri Oma, serta Patuanan Latu Surinai di Negeri Rohomoni.

Badendang Rotang terbukti selalu menjaga keselarasan masyarakat Maluku. Kastanya (2014) mengatakan terdapat 3 nilai yang terkandung dalam tradisi Badendang; nilai kekeluargaan, nilai percintaan, dan nilai sosial. Pada intinya, sebagai kegunaan untuk menyatukan dua alias lebih keluarga, serta menghibur masyarakat. Sementara, Hela Rotan mengandung nilai kebersamaan yang nantinya bakal tertanam hingga generasi selanjutnya (Talapessy, 2023). Hal itu lantaran ego-ego dari setiap suku terwadahi dalam suatu tradisi yang berkarakter kejuaraan sehat yang membangun tali persaudaraan.

Konsep tradisi Badendang Rotang dapat dijadikan contoh kegiatan seremoni Natal dan Tahun Baru di Indonesia. Tentunya terdapat penyesuaian alias modifikasi konsep Badendang Rotang tergantung keadaan budaya setiap daerah. Daripada saling melontarkan persepsi negatif, lebih baik mengadakan konsep kegiatan yang berkarakter kejuaraan dan juga menghibur. Setiap daerah dapat mengadakan perlombaan selama beberapa hari di bulan Desember yang membangun nilai kebersamaan. Kemudian, diakhiri dengan kegiatan yang berkarakter menghibur pada malam seremoni tahun baru. Dengan begitu, Natal dan Tahun Baru menjadi seremoni yang membangun Bhinneka Tunggal Ika, bukan lagi sebagai kegiatan tahunan yang berkarakter memecah belah. Maka dari itu, masyarakat Indonesia perlu mencontoh tradisi Badendang Rotang untuk menciptakan keselarasan kepercayaan dan budaya dalam kegiatan natal dan tahun baru.


Referensi: 

Kastanya, Helmina. “Tatabuang Manare dan Badendang dalam Pesta Pernikahan Masyarakat Pulau Ambon.” Sirok Bastra 2, no. 2 (2014): 185-192.

Marchiantalahatu. 2020. “Tradisi Hela Rotan Masyarakat Aboru.” Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku. April 16, 2020. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbmaluku/tradisi-hela-rotan-masyarakat-aboru/.

Talapessy, Glefi Milian. “Tradisi Hela Rotan sebagai Ruang Liminalitas Masyarakat Aboru.” PhD diss., 2023.

Women’s obsession. 2020. “Sambut Tahun Baru Di Maluku.” Sambut Tahun Baru Di Maluku. January 28, 2020. https://www.womensobsession.com/detail/724/sambut-tahun-baru-di-maluku.

Yulita Titik, Sunarimahingsih, Yustina Trihoni Nalesti Dewi, and B. Tyas Susanti. “Katalog Simbol Adat di kota Ambon.” (2019).

Situs Terkait:

Perpustakaan Digital Budaya Indonesia

Related

Selengkapnya