Mencairkan Asi Perah Beku Bikin Rasa Asi Tidak Enak, Mitos Atau Fakta?

May 10, 2025 01:10 PM - 1 minggu yang lalu 9548

Jakarta -

Menyuguhkan ASI pada bayi biasanya jarang dilakukan dengan kondisi dingin sehingga perlu dicairkan dan dihangatkan hingga suhu suam-suam kuku. Tetapi, benarkah rumor yang mengatakan jika mencairkan ASI perah kaku bikin ASI tidak enak?

Menyimpan ASI perah dan membekukannya di freezer memang berisiko ketika tidak disimpan dengan benar, Bunda. Seperti diketahui, ASI perah kaku sebenarnya jika disimpan dengan baik dan sesuai prosedur tentunya bisa tetap berbobot dan tidak mengubah rasa yang ada. Hanya saja, ketika penyimpanan ASI kurang tepat, kualitas ASI perah pun bisa terganggu. Termasuk munculnya aroma busuk dan rasa yang berbeda.

Mengapa ASI perah berbau tidak enak?

ASI sama halnya seperti makanan yang mempunyai akibat mudah untuk lama ya, Bunda. Ketika Bunda mendapati aromanya berubah dan menjadi tidak enak, seperti muncul aroma masam yang unik dan apalagi terasa seperti logam, biasanya ASI tersebut sudah tidak layak dikonsumsi alias lama seperti dikutip dari laman Lactapp.

Jika ASI memunculkan aroma asam, kemungkinan perihal tersebut dikarenakan tindakan enzim lipase pada kandungan lemak ASI, Bunda. Lipase sendiri adalah enzim yang terdapat dalam ASI yang fungsinya mencerna gumpalan lemak dalam ASI terlebih dahulu. Selain itu, lipase juga berfaedah memecah lemak, Bunda. Sehingga tubuh bayi lebih mudah mencerna dan mengasimilasi lemak saat mengonsumsinya. Itulah lipase yang rupanya mempunyai banyak kegunaan dan memberikan deretan faedah bagi bayi.

Melansir dari laman The Bump, ada juga kategori wanita yang mempunyai banyak lipase dalam susu mereka. Dalam kondisi tersebut, mereka biasanya menemukan bahwa lipase terus memecah lemak apalagi saat susu dibekukan. Sehingga, ASI perah kaku mereka pun akhirnya menghasilkan aroma seperti sabun alias tengik saat susu dicairkan. 

Pemecahan lemak ini memang tidak rawan bagi bayi kok, Bunda. Bahkan, susu tersebut sebenarnya tetap kondusif diberikan pada bayi. Namun, beberapa bayi mungkin bakal menolak lantaran perubahan aroma tersebut. Sementara sebagian bayi lainnya kerap tidak menyadarinya.

Bagaimana menyelamatkan ASI dari lipase yang berlebihan?

Setelah ASI dibekukan, sebenarnya tidak banyak yang dapat dilakukan terhadap lipase di dalamnya. Dan, kemungkinan besar semua susu bakal berbau sedikit asing saat Bunda mencairkannya.

Namun, setelah Bunda menyadari bahwa ASI tersebut mengandung kadar lipase yang tinggi, Bunda dapat menonaktifkan lipase yang ada di dalamnya sebelum ASI dibekukan sehingga terjadi perubahan bau.

Dalam perihal ini, Bunda dapat memanaskan ASI hingga mendidih, lampau mendinginkannya kembali sebelum membekukannya. Tetapi, perihal ini tidak perli dilakukan jika Bunda memberikan ASI saat tetap segar alias baru diperah ya, Bunda.

Apa penyebab ASI perah kaku berubah aroma dan rasa?

Berbagai aspek memang bisa menyebabkan perubahan aroma dan rasa pada ASI perah beku. Salah satunya adalah dalam proses penyimpanan ASI itu sendiri ya, Bunda.

Ya, sebagian ibu mungkin mendapati aroma seperti masam yang tampak lebih jelas saat ASI disimpan di lemari es alias freezer. Sebagian ibu apalagi menggambarkannya seperti aroma masam alias tengik. Kondisi tersebut memang bukan tanpa karena ya, Bunda. Realitanya, munculnya ASI yang berubah rasa dan berbau masam biasanya memang disebabkan beragam aspek seperti berikut ini, Bunda:

1. Aktivitas lipase selama penyimpanan

ASI yang diperah dan disimpan di freezer mengalami waktu penyimpanan, suhu, dan kontak udara yang berbeda di mana dapat memengaruhi kegiatan lipase, Bunda. Dan, membekukannya tidak menghentikan kegiatan lipase begitu saja seperti dikutip dari laman Breastfeeding.support.

2. Oksidasi kimia

Meskipun sudah disimpan dengan benar, oksidasi kimia dari beberapa komponen dalam ASI seperti terpapar udara, kontaminan dalam air minum ibu, alias lantaran lemak tertentu yang dimakan ibu juga bisa memengaruhi perubahan rasa dan aroma ASI.

Menurut sebuah studi 2019, oksidasi alias paparan udara juga turut berkedudukan dalam aroma dan rasa ASI yang tersimpan. Faktor itulah yang bisa menyebabkan ASI menjadi bau. Menurut Melinda Cockeram, IBCLC, seorang konsultan laktasi dan pendidik menyusui selama 15 tahun, dengan mengurangi paparan susu terhadap sinar dan udara sembari makan diet dengan campuran lemak jenuh dan tak jenuh dobel dapat mencegah oksidasi, Bunda.

Cockeram mengatakan agar ASI yang berbau busuk bisa diselamatkan, Bunda dapat mencampur susu yang sebelumnya didinginkan atua kaku dengan ASI segar. "Pilihan terakhirnya adalah melemahkan ASI berbau busuk dalam wajan panas,"katanya

3. ASI yang terkontaminasi

ASI sangat kuat dan penuh dengan aspek pelindung, tetapi ada kemungkinan kontaminasi kuman dapat menjadi penyebab ASI berbau tengik dalam beberapa kasus jika tidak dikumpulkan dalam kondisi bersih.

Dalam kebanyakan kasus, bayi bakal senang minum ASI yang telah disimpan dengan kondusif termasuk yang sudah dibekukan dan dicairkan. The Art of Breastfeeding mengatakan bahwa ASI yang rasanya asing tetap kondusif dan sebagian besar bayi tetap meminumnya.

Jika Bunda ragu, ada baiknya berkonsultasi dengan master alias konsultan laktasi untuk mendapatkan info lebih lanjut. Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi Kincai Media Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya