Kompleks Masjid al-Aqsha di Palestina.
KincaiMedia, JAKARTA -- Masjid al-Aqsha merupakan sebuah masjid berhistoris bagi umat Islam yang terletak di jantung kota al-Quds atau Yerusalem, Palestina. Masjid itu juga adalah bagian dari awal sejarah dimulainya penyebaran kepercayaan Islam.
Meski Allah SWT telah memindahkan kiblat bagi umat Nabi Muhammad SAW ke Ka'bah Masjidil Haram, kaum Muslimin tidak lantas 'meminggirkan' kedudukan Masjid al-Aqsha. Kitab suci Alquran telah menempatkan masjid tersebut dalam kemuliaan, khususnya pada saat peristiwa Isra Miraj Rasulullah SAW.
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
"Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid al-Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Mahamendengar lagi Mahamengetahui" (QS al-Isra: 1).
Tidak ada catatan pasti mengenai kapan tepatnya dan oleh siapa Masjid al-Aqsha didirikan. Namun, satu riwayat menyebut bahwa Nabi Adam 'alaihis salam adalah yang pertama kali membangun masjid ini. Itu setelah dia membangun Baitullah di Bakkah (Makkah).
Namun seiring perjalanan waktu, gedung tersebut roboh. Beberapa abad kemudian, Nabi Daud membangunnya kembali. Putranya, Nabi Sulaiman AS, juga menyempurnakan lagi masjid itu.
Adapun sebuah sabda Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dzar dan dikutip oleh al-Alusi menyatakan, Masjid al-Aqsha dibangun oleh Nabi Yakub AS sekitar 40 tahun setelah kakeknya, ialah Nabi Ibrahim AS meninggikan fondasi Ka'bah di Makkah berbareng Ismail AS.
Kilas sigap ke masa Rasulullah SAW. Pada tahun 638 M, beberapa tahun setelah wafatnya Nabi SAW, Khalifah Umar bin Khattab untuk pertama kalinya melakukan pengembangan Masjid al-Aqsha.
Pengembangan ini bersambung sampai pada masa kepemimpinan al-Walid (705 M) yang meliputi kubah masjid alias Qubbat as-Sakhra (The Dome of Rock) dan gedung di sekelilingnya. Sejak saat itu, pembaharuan gedung masjid terus dilakukan.
Mengenai asal muasal nama Masjid al-Aqsha, terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ulama.