Jakarta -
Belakangan istilah sad beige mom sedang banyak dibicarakan di media sosial. Disebut-sebut perihal ini bisa memberikan akibat bagi perkembangan Si Kecil. Hmm, Bunda sudah pernah dengar?
Istilah sad beige mom kerap digunakan untuk para Bunda yang memilih hiasan berwarna netral dan minimalis dalam latar belakang style pengasuhan anak.
Salah satu contoh ketika hiasan bilik anak dibuat dengan kebanyakan warna-warna lembut seperti beige, krem, dan putih. Begitu juga dengan pemilihan warna pakaian, mainan, hingga perabot untuk anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak sedikit yang beranggapan bahwa perihal ini bisa memberikan akibat pada perkembangan Si Kecil, termasuk dianggap berpotensi menciptakan anak-anak yang suram dan sedih.
Adakah akibat Sad Beige Parenting bagi anak?
Salah satu pendapat yang kontra disampaikan oleh psikolog kreasi lingkungan, Sally Augustin, yang menuturkan ketidaksetujuannya terhadap sad beige parenting. Menurutnya, penggunaan palet warna yang lembut dan monoton tidak baik untuk anak-anak alias pun orang tua itu sendiri.
"Untuk melakukan beberapa kegiatan (atau) tugas dengan baik dan menikmatinya, anak-anak memerlukan tingkat daya yang lebih tinggi. Ini dapat dihasilkan oleh warna-warna primer," ujar Augustin, seperti dikutip dari Today.
Sementara itu, beberapa mahir lainnya termasuk master ahli anak Lisa Diard, menyebut bahwa fenomena sad beige parenting sebenarnya tidak rawan bagi perkembangan visual anak.
Dokter Diard menjelaskan bahwa meskipun banyak orang tua yang menerapkan kreasi rumah dengan warna netral, perihal tersebut tidak secara langsung bakal memengaruhi produktivitas alias kebahagiaan anak-anak.
"Banyak orang tua di seluruh bumi yang membesarkan anak-anaknya dengan palet warna yang berbeda, tapi mereka tetap tumbuh menjadi anak-anak yang luar biasa," jelas Diard, seperti dikutip dari Cleveland Clinic.
Hal ini menunjukkan bahwa warna pada lingkungan rumah, meskipun mungkin dapat menciptakan suasana tertentu, tidak mempunyai akibat langsung terhadap perkembangan visual alias emosional anak.
Apa yang perlu menjadi perhatian orang tua?
Ilustrasi sad beige parenting/Foto: Getty Images/Bohdan Bevz
Dikutip dari Cleveland Clinic, meskipun penggunaan warna netral disebutkan tidak langsung berakibat negatif pada anak, bukan berfaedah tidak ada perihal yang perlu diperhatikan orang tua.
Salah satu perihal yang perlu menjadi pertimbangan saat mau menggunakan hiasan dengan warna netral dan minimalis ialah tentang penggunaan bahan-bahan alami alias ramah lingkungan, seperti mainan kayu alias produk tanpa bahan kimia berbahaya.
Sebab seperti diketahui, produk-produk serupa bisa sangat mahal dan tidak selalu lebih baik dibandingkan dengan produk dari bahan bukan kayu. Oleh lantaran itu, krusial untuk mempertimbangkan keseimbangan antara estetika, kesehatan anak, dan budget yang diperlukan.
Selain itu, ketika anak-anak mulai tumbuh dan mempunyai minat tersendiri, orang tua perlu belajar untuk memberi ruang bagi mereka untuk mengekspresikan diri melalui pilihan warna dan desainnya masing-masing.
Seiring bertambahnya usia anak, mereka mulai mempunyai opini tentang warna dan hiasan di sekitarnya, yang kemudian menjadi bagian dari proses pembelajaran anak tentang identitas pribadi.
Anak-anak mulai mempunyai preferensi sendiri, sehingga orang tua mungkin perlu menemukan keseimbangan antara estetika mereka sendiri dan kemauan anak. Bagi anak-anak di tahun-tahun pertama kehidupannya, mempunyai lebih banyak warna dapat disamakan dengan lebih banyak kesempatan belajar, seperti menunjukkan apakah suatu barang berwarna biru alias kuning.
"Orang tua perlu siap untuk beradaptasi seiring waktu agar perkembangan emosional dan produktivitas anak tetap terjaga dengan baik," pesan dr. Diard.
Pentingnya mengutamakan hubungan dibandingkan dekorasi
Pakar perkembangan otak dan perilaku bayi, sekaligus guru besar ilmu jiwa di Hunter College, City University of New York, Tricia Skoler menjelaskan bahwa istilah sad beige parenting tidak perlu terlalu menjadi beban bagi orang tua.
Menurutnya jika orang tua menerapkan warna alias estetika yang disukai, maka ini dapat mendorong lebih banyak hubungan dengan bayi. Inilah yang kemudian menjadi perihal terpenting bagi perkembangan anak.
"Kita tahu bahwa terlibat dengan orang lain bakal meningkatkan pembelajaran dan komunikasi bayi. Jadi, salah satu langkah untuk membikin bayi dan orang dewasa berinteraksi adalah dengan menciptakan lingkungan yang disukai keduanya," pesan Skoler, seperti dikutip dari CNN Health.
Anak memang perlu memandang dan berinteraksi dengan beragam warna, tetapi yang lebih krusial mereka memerlukan keragaman yang mencakup beragam tekstur dan suhu untuk berinteraksi.
Memiliki ragam dapat membikin lingkungan lebih menarik dan mendorong lebih banyak hubungan antara bayi dan orang tua, terutama untuk menjelajahi dan mempelajari lingkungan sekitar bersama-sama.
Secara keseluruhan, meskipun kejadian sad beige mom mencerminkan tren kreasi dan style hidup tertentu, yang terpenting adalah menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan mendukung perkembangan anak secara holistik.
Pilihan warna alias estetika rumah bukanlah penentu utama dalam tumbuh kembang anak, melainkan gimana orang tua memberikan hubungan dan support terhadap kebutuhan emosional dan perkembangan anak.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)