Mengenal Lighthouse Parenting, Pola Asuh Yang Bisa Membuat Anak Percaya Diri

Dec 05, 2024 04:00 AM - 1 bulan yang lalu 62325

Jakarta -

Pernahkah Bunda mendengar istilah lighthouse parenting? Pola asuh ini disebut-sebut bisa membantu membikin anak jadi lebih senang dan percaya diri, lho.

Ya, saat ini sudah ada banyak jenis langkah pengasuhan anak yang semakin populer. Dari helicopter parenting yang disebut bisa membikin anak merasa tidak aman, hingga saat ini yang mulai terkenal ialah lighthouse parenting.

Gaya parenting ini ditemukan oleh Ken Ginsburg, MD, MSEd, guru besar pediatri di Children's Hospital of Philadelphia. Setelah melakukan penelitian yang ekstensif, Ginsburg menemukan buahpikiran pola asuh lighthouse dan pada tahun 2015 menerbitkan kitab Raising Kids to Thrive: Balancing Love With Expectations and Protection With Trust, yang membahas topik tersebut.

Apa itu lighthouse parenting?

Menurut psikoterapis Peninsula Child & Family Services di Virginia, Joe Farrell, LCSW, lighthouse parenting berada di antara pemisah di mana orang tua tidak menjadi terlalu terlibat, tetapi juga tidak bersikap permisif dan angkuh.

"Komponen krusial dari pola asuh lighthouse adalah kehadiran dan kesiapan bagi anak-anak kapan pun mereka memerlukan pengarahan tanpa melampaui batas," ungkap Farrell dikutip dari CNBC Make It.

Prinsip utama pola asuh lighthouse

Pada pola asuh helikopter, orang tua tidak memberi anak kesempatan untuk meminta support lantaran sudah mengidentifikasi masalah sebelum muncul. Orang tua apalagi memberikan solusi yang tidak diminta dan tidak membiarkan anak-anak mereka berjuang sendiri. 

Sebaliknya, orang tua dengan lighthouse menghindari penyelesaian masalah untuk anak. Pola asuh ini juga berupaya memupuk hubungan di mana anak-anak merasa kondusif dan nyaman menyampaikan masalah kepada orang tua mereka.

Diharapkan nantinya anak percaya bahwa jika dibutuhkan, orang tua bakal membantu mereka melewati masa-masa susah ini. Prinsip-prinsip utama lighthouse parenting meliputi:

  • Menjaga komunikasi
  • Menyeimbangkan waktu hubungan sesuai kebutuhan anak
  • Memberi anak cukup ruang untuk mengalami dan belajar dari kegagalan
  • Selalu siap sedia kapan pun pengarahan dibutuhkan
  • Membina kemandirian dan ketahanan
  • Memberikan anak kesempatan untuk membikin keputusan dan memecahkan masalah sendiri

"Dengan berada di sana untuk memberikan support dan bimbingan, tidak langsung memecahkan masalah untuk mereka, maka ini memungkinkan mereka merasa mempunyai tumpuan untuk mengatasi hal-hal yang mungkin terjadi dalam hidup," tutur Farrell.

Keuntungan pola asuh lighthouse

Berikut ini beberapa faedah terpenting dari pola asuh lighthouse:

1. Mendorong batas yang sehat

Orang tua dengan pola asuh ini menetapkan batas yang sehat untuk anak-anak, tanpa terlalu memaksa alias terlalu terlibat. Ini membantu menumbuhkan keahlian hidup yang krusial seperti kemandirian, pemecahan masalah, dan ketahanan, sekaligus membangun nilai diri dan kepercayaan diri anak.

2. Menciptakan hubungan antara orang tua-anak yang mendukung

Pendekatan pola asuh lighthouse menghargai komunikasi terbuka dan refleksi diri, sehingga mendorong anak-anak untuk datang kepada orang tua untuk meminta bimbingan, yang menjadi dasar bagi hubungan yang positif.

3. Keterampilan mengatasi masalah yang lebih baik

Landasan lighthouse parenting adalah menawarkan pengarahan kepada anak saat dibutuhkan, daripada terus-menerus kombinasi tangan dan menyelesaikan masalah mereka.

Pendekatan ini dapat mendukung dalam membantu anak-anak membangun keahlian mengatasi masalah yang efektif dan memperkuat ketahanan diri, yang dapat mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di sepanjang hidup.

Apakah sisi negatif dari lighthouse parenting?

Contoh cerita liburan di rumah berbareng keluargaIlustrasi keluarga/Foto: Getty Images/Nattaya Chanvithee

Pola asuh lighthouse tidak selalu cocok untuk semua orang. Sebab pada dasarnya, orang tua condong secara inheren mau membantu anak dengan langkah apa pun yang memungkinkan.

"Sulit untuk mundur dan membiarkan anak-anak tumbuh dan belajar sendiri. Di sini orang tua perlu membiarkan mereka merasa gagal," kata Farrell.

Namun, penting juga untuk dicatat bahwa pola asuh tidak selalu cocok untuk semua orang tua dan anak. Ada beberapa aspek yang dapat membikin pendekatan ini tidak efektif untuk beberapa anak. 

Misalnya kebutuhan perseorangan anak, temperamennya, kesehatan mentalnya, perkembangannya yang unik, alias tantangan emosionalnya. Ini mungkin membikin seorang anak perlu menerima lebih banyak pengarahan dari orang tua.

Kegagalan bisa diterima dalam pola asuh lighthouse

Lantaran pola asuh lighthouse menganut konsep bahwa anak-anak perlu memecahkan masalah sendiri, maka wajar jika hasilnya mungkin tidak selalu ideal bagi orang tua. Namun, Farrell menegaskan bahwa justru inilah inti dari pola asuh lighthouse.

"Orang tua kudu menerima akibat ketika anak belajar menjalani hidup dan mungkin sesekali gagal," katanya.

Momen saat anak menghadapi kegagalan ini sebaiknya tidak dijadikan arena orang tua untuk menyalahkan, tetapi justru sebagai pembelajaran bersama. 

Cobalah pahami apa yang salah dan apa yang bisa dilakukan secara berbeda. Bukan takut bakal kemungkinan hasil yang buruk, tetapi menerimanya sampai pemisah tertentu dan membiarkannya menjadi kesempatan belajar.

Kesimpulannya, lighthouse parenting merupakan style pengasuhan di mana orang tua menjadi kekuatan yang stabil dalam kehidupan anak-anak mereka, menawarkan nasihat, bimbingan, perhatian, cinta tanpa syarat, dan kebebasan untuk menjalani hidup sendiri, apalagi saat anak menghadapi kegagalan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Selengkapnya