Mengenal Metode 411 Untuk Ketahui Apakah Bumil Sudah Siap Jalani Persalinan

Feb 21, 2025 05:30 PM - 2 bulan yang lalu 71964

Jakarta -

Tak mudah bagi ibu mengandung untuk mengetahui kapan kudu pergi ke rumah sakit untuk persalinan, terutama untuk kehamilan pertama. Umumnya, ketika merasa kontraksi ibu mengandung langsung ke rumah sakit. Untuk mempermudah mengetahui kesiapan jalani persalinan, Bunda bisa menggunakan metode 411. 

Persalinan menandakan akhir kehamilan dan awal persalinan. Namun, persalinan ini merupakan proses dengan beragam tahap dan tanda.

Dilansir laman Mount Sinai, ketika persalinan pertama kali dimulai, ibu mengandung bersabarlah dan pantau tubuh. Untuk mengetahui waktu Bunda melahirkan memang tidak mudah. Namun, ibu mengandung dapat melakukan beragam langkah menjelang persalinan. 

Bunda dapat menggunakan waktu untuk mandi alias berendam dalam air hangat dan berkemas jika belum berkemas. Berjalanlah di sekitar rumah alias duduklah di bilik bayi hingga tiba saatnya untuk pergi ke rumah sakit.

Apa itu metode 411?

Metode 411 adalah pedoman praktis untuk menentukan kapan ibu mengandung kudu datang ke rumah sakit lantaran memasuki persalinan aktif.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), arti klinis dari awal persalinan aktif adalah saat serviks telah mencapai pembukaan 6 sentimeter. Namun, Bunda tidak bakal tahu seberapa lebar pembukaan hingga diperiksa oleh master alias bidan.

Ibu mengandung dapat mengetahui sudah memasuki persalinan aktif saat kontraksi lebih kuat, lebih teratur, dan terjadi lebih berdekatan. Sebaiknya ibu mengandung mencatat waktu kontraksi. Catat kapan kontraksi terjadi dan berapa lama berlangsung.

Bunda dapat menggunakan metode 411 untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kesiapan ibu mengandung sehingga dapat dilakukan intervensi alias persiapan tambahan jika diperlukan. Dilansir gwinnettobgy, metode 411 ini adalah singkatan dari:

1. Empat menit

Mengatur waktu kontraksi krusial untuk menerapkan patokan 411. Mulailah menghitung waktu di awal kontraksi pertama, dan hentikan di awal kontraksi berikutnya. Jika kontraksi ini terus-menerus terjadi setiap empat menit, ibu mengandung mungkin sedang dalam persalinan aktif. 

Kuncinya adalah kontraksi yang teratur. Tidak seperti kontraksi Braxton Hicks, yang tidak teratur dan tidak dapat diprediksi, kontraksi persalinan yang sesungguhnya mengikuti pola yang konsisten.

2. Durasi satu menit

Durasi kontraksi merupakan aspek krusial lainnya yang perlu dipertimbangkan. Kontraksi persalinan yang sebenarnya biasanya berjalan sekitar 60 detik sejak dimulai hingga berakhir. Ini bukanlah kram perut yang sigap lenyap alias kontraksi yang singkat, melainkan kontraksi yang kuat dan substansial yang memerlukan perhatian penuh.

3. Durasi satu jam

Frekuensi dan lama kontraksi saja tidak menentukan permulaan persalinan aktif. Kontraksi ini kudu mengikuti pola dengan jarak 4 menit dan lama 1 menit selama setidaknya telah berjalan selama satu jam agar dianggap sebagai persalinan aktif.

Pola yang terus-menerus yang membedakan persalinan yang sebenarnya dari persalinan tiruan alias pra-persalinan.

Metode 411 ini dianggap pedoman yang bermanfaat, tetapi bukan patokan yang kaku dan pasti. Pengalaman persalinan setiap wanita berbeda-beda. Beberapa wanita mungkin mempunyai pengalaman tidak sesuai dengan metode 411, tetapi memang sedang dalam persalinan aktif. Perempuan lain mungkin sesuai dengan metode 411, tetapi tetap dalam tahap akhir persalinan awal.

Singkatnya, ketika terjadi metode 411 ialah ketika kontraksi berjarak empat menit, berjalan setidaknya selama satu menit, dan pola ini telah berjalan selama satu jam, kemungkinan besar Bunda sedang dalam proses persalinan aktif. 

Selain mengalami kontraksi yang teratur, ibu mengandung juga diminta ke rumah sakit jika mengalami:

  • Ketuban bocor alias pecah.
  • Bunda mengalami pendarahan hebat.
  • Bayi kurang bergerak.
  • Ciptakan tempat yang tenteram untuk melahirkan.

Tahap persalinan

Dilansir dari Healthline, kebanyakan wanita memulai persalinan dengan langkah yang sangat berbeda dari yang ada di film. Di layar, persalinan digambarkan dengan ketuban pecah. Namun, krusial untuk dicatat bahwa — dalam kehidupan nyata — hanya sekitar 8 persen wanita yang mengalami ketuban pecah.

Biasanya, tanda-tanda persalinan jauh lebih lembut dan bertahap. Proses persalinan tiap wanita bakal berbeda dan apalagi dari kehamilan yang lain.

Persalinan biasanya mempunyai dua bagian, yakni:

1. Persalinan dini

Persalinan awal (juga dikenal sebagai fase laten persalinan) biasanya tetap berjalan beberapa waktu sebelum kelahiran yang sebenarnya. Ini membantu bayi bersiap untuk lahir.

Selama persalinan dini, Bunda bakal mulai merasakan kontraksi yang tidak terlalu kuat. Kontraksi mungkin terasa teratur alias datang dan pergi.

Ini memungkinkan serviks (bukaan rahim) terbuka dan melunak.  Pada titik ini di awal persalinan Bunda mungkin merasa sakit dan sedikit tidak nyaman, tetapi terlalu awal untuk pergi ke rumah sakit. Penelitian terbaru menunjukkan persalinan awal jauh lebih lama dan lebih lambat dari yang diyakini sebelumnya.

Persalinan awal dapat berjalan dari jam ke hari. Satu studi tahun 2010 menemukan bahwa persalinan dapat menyantap waktu 9 jam untuk berkembang dari 4 hingga 6 sentimeter, meskipun perihal ini dapat sangat bervariasi dari orang ke orang.

Jika Bunda merasa mengalami persalinan dini, cobalah untuk rileks dan biarkan tubuh berkembang secara alami, di rumah. Para peneliti percaya bahwa wanita yang membiarkan persalinan awal berkembang secara alami tanpa intervensi mungkin mempunyai akibat lebih rendah untuk melahirkan secara caesar.

2. Persalinan aktif

Bunda bakal tahu bahwa memasuki persalinan aktif jika mempunyai gejala-gejala seperti:

  1. Kontraksi yang menyakitkan
  2. Kontraksi yang berjarak sekitar 3 hingga 4 menit
  3. Setiap kontraksi berjalan sekitar 60 detik
  4. Ketuban pecah
  5. Nyeri punggung bawah alias tekanan
  6. Mual
  7. Kram kaki

Selama persalinan aktif, serviks (jalan lahir) terbuka alias melebar dari 6 sentimeter menjadi 10 sentimeter. Kontraksi mungkin terjadi lebih sigap jika ketuban pecah.

Ibu mengandung kudu segera menuju rumah sakit alias pusat bersalin saat dalam proses persalinan aktif — terutama jika Bunda pernah mengandung alias melahirkan sebelumnya.

Sebuah studi besar tahun 2019 yang melibatkan lebih dari 35.000 kelahiran menunjukkan bahwa persalinan berjalan dua kali lebih sigap jika ibu mengandung sudah mengalaminya.

Shannon Stallock, seorang perawat di Oregon, merekomendasikan untuk memberi tahu master kandungan alias perawat jika Bunda mulai mengalami persalinan dini. Bunda mungkin mengalami persalinan aktif lebih sigap dari yang diharapkan.

Aturan praktisnya adalah bahwa persalinan biasanya berjalan dalam waktu yang lebih singkat jika ibu mengandung pernah melahirkan sebelumnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya