Mengenal Sindrom Kaki Gelisah Saat Hamil: Penyebab, Gejala, Dan Pengobatannya

Dec 02, 2024 07:55 PM - 1 bulan yang lalu 53823

Jakarta -

Sindrom kaki resah rupanya banyak ditemui pada wanita yang sedang hamil. Yuk, mengenal sindrom kaki resah saat mengandung lebih lanjut dari penyebab, gejala, dan pengobatannya ya, Bunda.

Setiap ibu mengandung memang mempunyai pengalaman masing-masing dalam kehamilannya. Selain mengalami perubahan secara fisik, para ibu mengandung juga kerap mengalami kondisi restless legs syndrome (RLS) alias sindrom kaki gelisah.

Apa itu sindrom kaki gelisah?

Sindrom kaki resah biasanya dirasakan seperti sensasi gatal, tertarik, ataupun seperti burning sehingga membikin mereka sangat mau menggerakkan kakinya. Begitu mereka menggerakkan kaki, sensasi itu sering kali mereda. 

Penyebab dari sindrom kaki resah memang tak banyak diketahui penyebabnya ya, Bunda. Ilmuwan sendiri tidak tahu persis apa yang menyebabkan para ibu mengandung mengalami sensasi tersebut di malam hari. Namun, beberapa orang percaya bahwa perihal itu mungkin berasal dari ketidakseimbangan unsur kimia otak dopamin. Zat kimia itu biasanya membantu menjaga aktivitas otot tetap lembut dan merata.

Sindrom kaki resah pada kehamilan dapat dipicu oleh kurangnya masam folat alias unsur besi. Ada juga beberapa bukti bahwa peningkatan kadar estrogen selama kehamilan dapat menyebabkan sindrom kaki gelisah.

Mencoba menenangkan sindrom kaki resah sepanjang malam dapat membikin Bunda mengantuk dan mudah tersinggung alias sensitif di siang hari, seperti dikutip dari laman WebMd.

Selain itu, mengalami sindrom kaki resah juga dapat membikin seseorang lebih mungkin mengalami persalinan yang lebih lama dan memerlukan operasi caesar.

Gejala sindrom kaki gelisah

Gejala utama dari sindrom kaki resah adalah kemauan yang kuat untuk menggerakkan kaki. Hal ini juga dapat menyebabkan sensasi merangkak alias merayap yang tidak menyenangkan di kaki, betis, dan paha seperti dikutip dari laman NHS.

Sensasi ini sering kali lebih jelek di sore alias malam hari. Kadang-kadang, lengan juga terpengaruh. Sindrom kaki resah juga dikaitkan dengan aktivitas kaki dan lengan yang tidak disengaja, yang dikenal sebagai aktivitas tungkai periodik alias periodic limb movements (PLM).

Beberapa orang mengalami indikasi sindrom kaki resah sesekali, sementara yang lain mengalaminya setiap hari. Gejalanya dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Dalam kasus yang parah, sindrom kaki resah dapat sangat menyusahkan dan mengganggu kegiatan sehari-hari seseorang.

Mengobati sindrom kaki resah saat hamil

Jika indikasi sindrom kaki resah yang Bunda alami cukup parah hingga mengganggu tidur di malam hari, Bunda mungkin perlu menemui master untuk mendapatkan pengobatan. Sebab, perihal itu bisa menjadi tantangan selama kehamilan.

Sebagian besar obat yang biasanya digunakan untuk mengobati sindrom kaki gelisah, seperti Requip (ropinirole) dan Mirapex (pramipexole), belum diteliti secara ekstensif pada wanita hamil. Jadi, tidak ada cukup informasi untuk menentukan semua akibat potensial bagi perkembangan janin.

Sebelum Bunda mengonsumsi obat apa pun untuk sindrom kaki gelisah, master Bunda kudu memeriksa kadar unsur besi Bunda. Jika kadarnya rendah, Bunda dapat mengonsumsi suplemen unsur besi. Dalam banyak kasus, ketika pasokan unsur besi dalam tubuh rendah, suplemen bakal cukup untuk memperbaiki sindrom kaki gelisah.

Jika indikasi sindrom kaki resah tetap belum lenyap setelah kekurangan unsur besi ditemukan dan diobati, beberapa master meresepkan obat opioid (narkotika). Karena akibat indikasi putus unsur pada bayi baru lahir, opioid biasanya diberikan untuk jangka waktu yang singkat.

Perubahan style hidup

Jika sindrom kaki resah yang Bunda rasakan tidak terlalu parah, cobalah membikin beberapa perubahan sederhana pada rutinitas Bunda. Perubahan style hidup ini telah terbukti tidak hanya mengurangi indikasi sindrom kaki gelisah, tetapi juga baik untuk kehamilan Bunda secara umum. Berikut ini beberapa perihal yang bisa dilakukan ya, Bunda:

1. Hindari minum kopi, soda, dan minuman berkafein lainnya.
2. Berolahragalah setiap hari, tetapi berhentilah dalam beberapa jam sebelum tidur agar Bunda tidak terlalu capek untuk tidur.
3. Lakukan rutinitas tidur yang teratur. Tidur dan bangunlah pada waktu yang sama setiap hari, jika memungkinkan. Sebelum tidur, rileks dengan mandi air hangat alias meringkuk di tempat tidur sembari membaca kitab yang bagus.
4. Gunakan bantal pemanas.
5. Setiap kali Bunda bangun dengan sindrom kaki gelisah, cobalah kiat-kiat berikut untuk menghilangkan rasa nyeri sehingga Bunda dapat kembali tidur seperti memijat kaki, kompres otot kaki dengan air hangat, dan bangun serta melangkah alias sekadar regangkan kaki. 

Pada dasarnya, sindrom kaki resah dapat lenyap setelah melahirkan. Dalam beberapa hari setelah bayi Bunda lahir, dalam banyak kasus sindrom ini bakal hilang. Itu merupakan berita baik ya, Bunda, lantaran sebagai ibu baru tentunya bakal banyak agenda mengurus bayi yang lebih mendesak untuk dilakukan di tengah malam.

Jika gejalanya terus berlanjut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan master ya, Bunda. Semoga informasinya membantu, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya