Mengenal Spermisida, Alat Kontrasepsi Untuk Membunuh Sperma

Dec 29, 2024 09:50 PM - 3 minggu yang lalu 33843

Jakarta -

Spermisida adalah perangkat kontrasepsi yang dirancang untuk membunuh sperma. Cara ini tentu dapat mencegah terjadinya pembuahan. 

Spermisida ini seringnya digunakan sebagai kontrasepsi tambahan, sama seperti kondom. Produk ini juga tersedia dalam beragam corak seperti spermisida gel, busa, film, maupun spermisida tablet.

Apa itu spermisida?

Spermisida adalah bahan kimia yang Bunda masukkan jauh ke dalam memek sebelum berasosiasi seks. Penggunaan spermisida ini tentunya untuk mencegah kehamilan. 

Bunda tidak memerlukan resep untuk mendapatkan spermisida. Bunda dapat membelinya tanpa resep di sebagian besar toko obat, apotek, dan toserba di bagian kondom.

Salah satu langkah pakai spermisida, penggunanya memasukkan ke dalam memek sebelum berasosiasi intim untuk mencegah kehamilan.

Cara kerja spermisida dalam mencegah kehamilan

Spermisida mengandung bahan kimia yang merusak sperma. Sebagian besar spermisida mengandung bahan kimia nonoksinol-9 (N-9). 

Bahan kimia yang ada di spermisida tidak betul-betul membunuh sperma, namun dapat mencegahnya mencapai sel telur. 

Dilansir dari Planned Parenthood, langkah kerja spermisida untuk mencegah kehamilan ialah dengan menghalangi jalan masuk ke serviks sehingga sperma tidak dapat mencapai sel telur. Serta menghentikan pergerakan sperma agar tidak dapat berenang dengan baik menuju sel telur.

Spermisida dapat digunakan sendiri alias dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lainnya. Jika menggunakan spermisida ditambah kondom dapat memberikan perlindungan ekstra dari kehamilan. Bonusnya, kondom juga mencegah penyakit menular seksual (PMS).

Untuk amannya,  Bunda kudu mengikuti petunjuk pada bungkusan agar spermisida dapat bekerja. Jika tidak digunakan dengan benar, spermisida tidak efektif.

Jenis spermisida 

Brian Levine, Dokter Spesialis Obstetri/Ginekologi mengatakan bahwa spermisida tersedia dalam beragam bentuk. Beberapa dimasukkan langsung ke dalam vagina, seperti gel spermisida, foam, krim, lapisan tipis, alias supositoria. Sedangkan corak lainnya dimasukkan ke dalam spons kontrasepsi alias kondom yang sudah dilumasi.

Setiap jenis spermisida mempunyai manfaatnya, tetapi semuanya bekerja dengan langkah yang sama—dengan membunuh sperma dan menyumbat serviks sehingga sperma tidak dapat mencapai sel telur.

Berikut beberapa jenis spermisida untuk mencegah kehamilan:

1. Spermisida krim

Levine menjelaskan, spermisida krim digunakan dengan langkah yang sama seperti jeli spermisida. 

Krim dan gel kontrasepsi tersedia dalam beragam tekstur. Keduanya condong tidak mudah menetes alias bocor dibandingkan corak spermisida lainnya.

"Untuk menggunakannya, putar aplikator ke ujung tabung. Isi dengan krim alias gel. Putar aplikator dan masukkan ke dalam memek dekat serviks. Tekan pendorong untuk melepaskannya," jelas Levine dilansir dari VeryWellHealth.

Spermisida krim ini bekerja paling baik jika digunakan tepat sebelum berasosiasi seks. Sebagian besar tidak boleh dimasukkan lebih dari 15 menit sebelum berasosiasi seks.

2. Spermisida jeli

Jeli kontrasepsi adalah corak lain dari spermisida pekat. Jeli tersedia dalam corak tabung. Jeli biasanya digunakan dengan diafragma alias tutup serviks.

Untuk menggunakannya, tekan spermisida jeli ke dalam aplikator. Masukkan ke dalam vagina. Masukkan dosis kedua jika hubungan seks berjalan lebih dari satu jam alias jika pasangan suami istri (pasutri) berasosiasi seks lagi.

Jika digunakan dengan diafragma, perlindungan dapat memperkuat hingga enam jam. Tidak seperti busa, film, dan sisipan spermisida, jeli juga dapat memberikan pelumasan.

3. Spermisida busa

Spermisida busa tersedia dalam kaleng aerosol dengan aplikator. Produk ini tampak mirip dengan produk tata rambut mousse.

Untuk menggunakannya, kocok kaleng setidaknya selama 30 detik. Tekan ujung aplikator pada nosel dan tekan ke bawah. Ini bakal mengisi aplikator dengan busa.

Berbaringlah dan masukkan aplikator beberapa inci ke dalam vagina. Dorong pendorong untuk melepaskan busa. Busa langsung aktif. Ini berfaedah Bunda kudu memasukkannya tidak lebih dari 60 menit sebelum berasosiasi seks.

Cuci aplikator dengan sabun dan air. Simpan di tempat yang bersih dan kering sehingga dapat digunakan lagi.

4. Spermisida tablet

Spermisida tablet itu berbentuk padat yang meleleh menjadi busa. Tablet kontrasepsi berbusa bekerja dengan langkah yang sama seperti supositoria. Beberapa orang melaporkan sensasi hangat di memek saat spermisida tablet ini meleleh menjadi busa.

5. Vaginal contraceptive movie (VCF)

Bentuk spermisida VCF berupa lembaran tipis yang larut ketika berada di dalam vagina. Setelah larut, VCF bekerja seperti jenis spermisida lainnya untuk mencegah kehamilan.

6. Spons

Kontrasepsi spons adalah perangkat lunak berbentuk bulat dengan diameter sekitar 2 inci. Spons ini terbuat dari busa poliuretan padat dan mengandung spermisida. 

Spons kontrasepsi mempunyai tali nilon yang terpasang di bagian bawah untuk dilepas. Basahi spons dengan air dan masukkan ke dalam memek sebelum berasosiasi seks. Spons berfaedah untuk mencegah kehamilan dengan langkah menyumbat serviks dan membunuh sperma.

Keunggulan penggunaan spermisida

Dilansir Cleveland Clinic, berikut ini sejumlah keunggulaan penggunaan spermisida:

  • Harganya murah.
  • Mudah digunakan dan diaplikasikan.
  • Spermisida dapat dibeli di sebagian besar toko dan supermarket.
  • Tidak mengandung hormon.
  • Dapat berfaedah dobel sebagai pelumas.
  • Penggunaannya tidak perlu mengunjungi penyedia jasa kesehatan. 

Efek samping penggunaan spermisida

Beberapa orang mungkin mengalami pengaruh samping spermisida. Efek samping yang paling umum adalah:

  • Iritasi pada memek alias penis. 
  • Setelah iritasi ini terjadi, jangkitan bakal lebih mudah masuk ke kulit. Pasutri berisiko mengalami jangkitan saluran kemih.
  • Reaksi alergi pada beberapa pengguna.
  • Penggunaan produk yang mengandung nonoxynol-9  dalam jangka panjang dapat meningkatkan akibat jangkitan menular seksual (IMS) lantaran kerusakan pada jaringan epitel vagina.

Pasutri sebaiknya berkonsultasi dengan penyedia jasa kesehatan jika mempunyai kekhawatiran tentang penggunaan spermisida sebagai metode kontrasepsi. Dokter mngkin merekomendasikan metode kontrasepsi lain berasas riwayat kesehatan.

Hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan spermisida

Pasutri, sebelum memutuskan menggunakan spermisida maka perlu memperhatikan beberapa perihal di bawah ini:

  1. Efektivitas:  Spermisida sendiri sekitar 70 persen efektif dalam mencegah kehamilan. Namun, metode kontrasepsi ini paling tidak efektif jika digunakan sendiri alias hanya satu-satunya metode kontrasepsi. Jika mencoba mencegah kehamilan maka kudu menggabungkannya dengan kontrasepsi lain seperti kondom alias diafragma. Ini bakal meningkatkan efektivitasnya dalam mencegah kehamilan.
  2. Waktu aplikasi: Penggunaan beberapa jenis spermisida memerlukan waktu beberapa menit sebelum efektif. Karena itu pengguna perlu merencanakan dengan baik agar kontrasepsi efektif.
  3. Harga spermisida: Harga spermisida ini bervariasi, tergantung dari jenis dan merek. Beberapa merk spermisida yang terkenal termasuk Encare, VCF, dan Gynol II.
  4. Konsultasi dengan dokter. Pengguna yang sensitif dengan bahan kimia tertentu alias mempunyai alergi, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan master sebelum menggunakan spermisida.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya