Menghirup Polusi Berisiko Lahirkan Bayi Kecil, Bahkan Sebelum Bunda Hamil!

Feb 01, 2025 04:20 PM - 1 minggu yang lalu 12075

Jakarta -

Tahukah Bunda jika polusi udara rupanya enggak hanya bikin sesak napas alias bikin kulit kusam, namun lebih dari itu, polusi udara bisa memengaruhi berat badan bayi yang bakal lahir, apalagi sebelum Bunda mulai program hamil! 

Wah, kok bisa, ya? 

Kenapa polusi bisa bikin bayi terlahir kecil?

Bunda, polusi udara itu penuh dengan partikel jahat seperti PM2.5 (partikel halus) dan gas berbisa macam nitrogen dioksida (NO₂). Saat Bunda terlalu sering menghirupnya, tubuh Bunda jadi 'stres' namalain terkena yang namanya stres oksidatif dan peradangan.

Nah, masalahnya, perihal ini bisa memengaruhi kesehatan tubuh Bunda, termasuk kualitas sel telur dan plasenta alias dua perihal krusial buat kehamilan sehat. Kalau kegunaan keduanya terganggu, kemungkinan besar bayi yang lahir kelak berat badannya jadi di bawah normal.

Dilansir dari Keck school of medicine of usc, para peneliti mempelajari 5.834 pasangan ibu-anak yang direkrut dari klinik bersalin di Shanghai. Mereka menemukan bahwa paparan yang lebih besar terhadap PM2.5, PM10, dan NO2 sebelum kehamilan dikaitkan dengan peningkatan BMI alias BMIZ, skor standar yang menunjukkan gimana BMI anak dibandingkan dengan orang lain dengan usia dan jenis kelamin yang sama.

“Temuan ini menyiratkan bahwa tiga bulan sebelum pembuahan adalah penting, dan bahwa orang yang berencana untuk mempunyai anak kudu mempertimbangkan untuk mengambil tindakan guna menurunkan paparan polusi udara mereka untuk mengurangi akibat obesitas pada anak-anak mereka,” kata Jiawen Liao, PhD, seorang rekan peneliti pascadoktoral dalam pengetahuan populasi dan kesehatan masyarakat di Keck School of Medicine dan penulis pertama studi tersebut.

Kenapa berat badan lahir bayi penting?

Bayi dengan berat badan lahir rendah (di bawah 2.500 gram) itu sangat rentan, Bunda. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh National library of medicine, berat badan bayi saat lahir sangat mengenai dengan akibat kematian selama tahun pertama dan, pada tingkat yang lebih rendah, dengan masalah perkembangan di masa kanak-kanak dan akibat beragam penyakit di masa dewasa.

Selain itu dikutip dari WHO, pada tingkat populasi, proporsi bayi dengan berat badan lahir rendah merupakan parameter masalah kesehatan masyarakat yang beragam, yang mencakup kekurangan gizi ibu jangka panjang, kesehatan yang buruk, dan perawatan kesehatan yang jelek selama kehamilan. Berat badan lahir rendah dimasukkan sebagai parameter hasil utama dalam rangkaian parameter inti untuk Kerangka Pemantauan Gizi Global (KPGG). Indikator ini juga dimasukkan dalam daftar referensi Global WHO yang berisi 100 parameter kesehatan inti.

Apa akibat dan implikasinya?

Berat badan lahir rendah disebabkan oleh halangan pertumbuhan intrauterin, prematuritas, alias keduanya. Berat badan lahir rendah berkontribusi terhadap beragam hasil kesehatan yang buruk; misalnya, berat badan lahir rendah mengenai erat dengan mortalitas dan morbiditas janin dan neonatal, pertumbuhan dan perkembangan kognitif yang terhambat, dan PTM di kemudian hari. Bayi dengan berat badan lahir rendah sekitar 20 kali lebih mungkin meninggal daripada bayi yang berat badannya lebih berat.

Berat badan lahir rendah lebih umum terjadi di negara berkembang daripada negara maju. Namun, informasi tentang berat badan lahir rendah di negara berkembang seringkali terbatas lantaran sebagian besar kelahiran terjadi di rumah alias akomodasi kesehatan kecil, dengan kasus bayi dengan berat badan lahir rendah sering tidak dilaporkan. Kasus-kasus ini tidak tercermin dalam nomor resmi dan dapat menyebabkan perkiraan yang terlalu rendah tentang prevalensi berat badan lahir rendah.

Tentu kita enggak mau itu terjadi, ya Bunda! Yang bikin terkejut, paparan polusi ini nggak hanya ancaman pas kita lagi hamil, Bunda. Kalau kita sering terpapar polusi jauh sebelum hamil, dampaknya bisa 'tertimbun' di tubuh dan tetap memengaruhi kualitas kehamilan nanti.

Tips melindungi diri dari polusi

Bunda enggak perlu panik. Ada kok cara-cara simpel untuk melindungi diri dari polusi udara, misalnya:

1. Gunakan masker saat di luar rumah

Masker N95 alias KN95 itu bagus banget buat nyaring polusi, Bunda. Jangan lupa pakai jika lagi di tempat yang polusinya tinggi, seperti jalan raya.

2. Perbaiki kualitas udara di rumah

Pasang air purifier untuk membersihkan udara di dalam rumah. Letakkan tanaman hias seperti lidah mertua alias sirih gading yang bisa bantu serap polutan.

3. Makan makanan sehat

Antioksidan dari buah dan sayur itu bisa bantu tubuh musuh pengaruh jelek polusi, lho. Contohnya, makan brokoli, bayam, dan buah beri.

4. Rajin cek kesehatan sebelum hamil

Sebelum mulai program hamil, konsultasi dulu sama master ya, Bunda. Ini krusial buat memastikan tubuh siap menghadapi kehamilan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya