Jakarta -
Film riwayat hidup terbaru Netflix sukses menarik perhatian pada Bunda dan calon Bunda nih. Film berjudul Joy The Birth of IVF ini mengangkat kisah nyata berlatar belakang terobosan fertilisasi in vitro (IVF) alias bayi tabung.
Film Joy diangkat dari kisah nyata garapan sutradara Ben Taylor diperankan oleh tiga tokoh Thomasin McKenzie (Jean Purdy), James Norton (Robert Edwards) dan Bill Nighy (Patrick Steptoe).
Ketiga tokoh ini mempunyai pekerjaan berbeda, Purdy seorang perawat, Robert Edwards master mahir fisiologi, dan Patrick Steptoe seorang pelopor laparoskopi dalam bagian kebidanan di Oldham, Inggris.
Berlatar belakang tahun 1960 hingga 1970-an, movie Joy menceritakan perjalanan uji coba IVF yang tak mudah sekaligus kehidupan tokoh Jean Purdy yang ironisnya menderita endometriosis dan kesulitan untuk hamil.
Menariknya, Purdy justru mengabadikan hidupnya membantu para wanita lain agar bisa mengandung melalui IVF berbareng dua rekannya, Robert Edwards dan Patrick Steptoe.
Purdy juga sangat berkedudukan dalam membikin IVF menjadi mungkin dan dikenal sebagai sosok yang sangat berdedikasi kepada pasien-pasiennya, seperti yang digambarkan dalam movie ini.
Fakta peran Jean Purdy dalam teknologi IVF
Sama seperti film, Purdy merupakan sosok yang mempersiapkan perlengkapan laboratorium yang melibatkan teknik sterilisasi dan pengendalian infeksi.
Selain itu, Purdy juga bertanggung jawab membikin media kultur, cairan yang menyimpan sperma dan sel telur agar tetap hidup. Kemudian Purdy mencatat dengan jeli dan perincian setiap kasus pasiennya, sehingga dua rekannya Steptoe dan Edwards dapat melakukan pekerjaan dengan lancar.
"Tetapi dialah yang mempunyai skill praktis unik untuk mewujudkannya di laboratorium,” kata Kay Elder, intelektual peneliti di klinik kesuburan Bourn Hall, yang menganalisis kitab catatan laboratorium Purdy dengan guru besar pengetahuan reproduksi Martin H. Johnson pada 2015 dikutip dari laman Time.
Menurut Bavister intelektual yang mengenal Purdy, argumen Purdy mendedikasikan hidupnya mengembangkan IVF meskipun penelitiannya tidak melangkah dengan mulus lantaran mau merawat bayi-bayi yang sukses dilahirkan dengan program IVF.
"Dia berkata, 'Saya hanya mau merawat bayi-bayi itu," kata Bavister.
Bavister menambahkan ada suatu titik, Edwards nyaris menyerah bisa melakukan IVF dan bisa membikin embrio lantaran tidak pernah sukses ditanam sebelum tahun 1978.
Namun, Purdy memotivasi dan berkata, 'Kita tidak bakal menyerah. Ini bakal berhasil'. Dan mungkin dedikasi dialah yang menyebabkan kelahiran Louise Brown, bayi pertama yang sukses dilahirkan lewat IVF pada 1978.
Sosok Jean Purdy di movie Joy
Film ini bakal semakin menarik lantaran Purdy digambarkan sebagai sosok yang sangat berkawan dengan pasien, para calon Bunda yang ikut dalam uji coba IVF. Bahkan salah satu pasien menyebut Purdy sebagai sosok yang luar biasa lantaran membuatnya merasa tenang dan nyaman saat menjalani IVF.
Tak hanya itu, Purdy juga dikenal sangat ambisius di laboratorium, sehingga dia merasa tidak mempunyai waktu untuk hubungan percintaan. Ia juga sangat tertutup dengan kehidupan pribadinya.
Meskipun banyak yang mengenalnya sebagai seorang intelektual yang konsentrasi pada pekerjaan, Purdy mempunyai kehidupan pribadi yang lebih kompleks daripada yang terlihat di luar.
Kisah sedih Jean Purdy
Di kembali ketekunan dan fokusnya menjalani pekerjaan, ada kisah sedih di movie ini. Ketika Purdy menjabat Direktur Bourn Hall Clinic tahun 1980-an, Purdy menyembunyikan penyakitnya melanoma maligna selama 18 bulan dari orang-orang termasuk dua rekannya.
Dalam keadaan sakit, Purdy tetap bekerja dan mendedikasikan pekerjaannya untuk mengembangkan teknologi IVF. Ia apalagi rela tidur di loteng klinik yang telah disiapkan oleh Edwards.
Pada 1985 di usia 39 tahun Purdy meninggal dunia. Selama kariernya, Purdy ikut menulis 26 makalah tentang IVF dan membantu kelahiran 370 anak melalui IVF. Kini lebih dari 12 juta bayi telah dikandung melalui IVF.
Penasaran dengan kisah selengkapnya Bunda bisa langsung tonton movie Joy The Birth of IVF yang tayang di Netflix sejak 22 November.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)