Merebut Waktu Mustajab

Mar 18, 2025 05:45 AM - 1 bulan yang lalu 40579

ILUSTRASI Ramadhan.

KincaiMedia, JAKARTA -- Masih berbareng ayat tentang Ramadhan dalam surah al-Baqarah, kita menemukan ayat 186, menyebut tentang pentingnya berdoa: “Ujiibu da’watad daa’i idzaa da’aani” (Aku mengabulkan angan orang-orang yang bermohon andaikan dia berdoa).

Sekalipun sebagian ustadz tafsir sempat bertanya-tanya apa hubungan ayat ini dengan ayat sebelumnya, tetapi pertanyaan tersebut menjadi mudah terjawab dengan langkah memandang urutan ayat secara tematik.

Ayat tersebut tetap berada dalam konteks ibadah Ramadhan. Maka, artinya bahwa Ramadhan adalah saat yang paling mustajab untuk bermohon kepada Allah SWT.

Berdoa adalah tugas sang hamba kepada Allah Tuhannya. Bila para makhluk tidak senang diminta, Allah SWT sebaliknya. Di antara karakter kehambaan sejati adalah menjadikan Allah SWT sebagai tempat tumpuan segala harapan: “Allahush shomad” (QS al-Ikhlash ayat 2). Caranya, memperbanyak bermohon kepada-Nya.

Allah SWT berprasangka kepada hamba yang mengandalkan makhluk sebagai tempat bergantung. Dalam sabda dikatakan: “Man lam yas alillaha yaghdhab ‘alaihi” (Siapa yang tidak mau minta kepada Allah SWT, Ia murka kepadanya) (HR Turmidzi). Karena itu, salah satu bukti bertauhid adalah bersungguh-sungguh memusatkan segala angan dan angan hanya kepada-Nya.

Bila di luar Ramadhan, waktu mustajab hanya terdapat pada waktu-waktu tertentu, tetapi selama Ramadhan Allah SWT buka pintu langit setiap saat agar sang hamba betul-betul mendekat kepada-Nya. Nabi menegaskan bahwa angan orang yang berpuasa tidak bakal ditolak: “Tsalaatsun laa turaddu da’watuhum ... wash shaaim hinna yufthir” (HR Turmidzi).

Dalam sabda ini dijelaskan bahwa bagi orang yang berpuasa, waktu mustajab adalah menjelang berbuka. Belum lagi malam harinya, di mana para hamba sedang menegakkan shalat malam, itu semua adalah waktu yang sangat mustajab.

sumber : Motivasi Alquran oleh Ustaz Dr Amir Faishol Fath

Selengkapnya