Jakarta -
Bunda yang sedang mengandung tidak boleh minum obat sembarangan ya. Ada beberapa jenis obat yang dianggap rawan untuk ibu mengandung dan dapat mengganggu perkembangan janin.
Salah satu obat yang dianggap rawan adalah topiramate. Minum obat topiramate saat mengandung dikaitkan dengan autisme dan akibat cacar lahir pada anak.
Dilansir Web MD, topiramate adalah obat yang umum digunakan pengidap epilepsi untuk mengobati dan mencegah kejang. Obat ini juga sering dipakai untuk mencegah migrain, meski tidak dapat mengurangi rasa sakit akibat kondisi tersebut.
Obat yang tersedia dalam corak tablet dan cair ini dapat menimbulkan pengaruh samping. Beberapa pengaruh samping yang umum seperti kesemutan, perubahan suasana hari, tubuh lemas, pusing alias masalah keseimbangan, hingga gangguan konsentrasi dan ingatan.
Sebelum mengonsumsi obat ini, setiap perseorangan disarankan untuk berkonsultasi dulu ke dokter. Selain lantaran pengaruh sampingnya yang dapat berubah menjadi berat, obat ini bisa jadi tidak cocok untuk semua orang, termasuk ibu hamil.
Dampak minum obat topiramate saat hamil
Melansir dari situs pemerintah Inggris, gov.uk, Commission on Human Medicines (CHM) beberapa waktu lampau memandang temuan studi yang meneliti akibat mengenai penggunaan topiramate selama kehamilan. Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir dari ibu yang mengonsumsi topiramate selama kehamilan menghadapi tingkat akibat sekitar 2 hingga 3 kali lipat lebih tinggi mengalami disabilitas intelektual, gangguan spektrum autisme, dan gangguan hiperaktivitas defisit perhatian.
Dari temuan tersebut, Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA) Inggris lantas menyarankan para ahli kesehatan untuk tidak meresepkan topiramate untuk mengobati epilepsi selama kehamilan, selain tidak ada pengobatan pengganti yang sesuai.
Menurut ulasan, topiramate semestinya tidak digunakan selama kehamilan untuk migrain lantaran juga berasosiasi dengan peningkatan akibat abnormal lahir. Ya, sebelum tinjauan ini dilakukan, topiramate sudah diketahui mempunyai akibat yang mengenai dengan ancaman signifikan selama kehamilan, termasuk akibat abnormal lahir yang lebih tinggi dan berat badan lahir rendah.
Ilustrasi Ibu Hamil Sakit/ Foto: Getty Images/iStockphoto/ronnachaipark
Penggunaan topiramate saat promil
Tak hanya pada kehamilan, wanita yang berencana program mengandung juga perlu memastikan keamanan obat topiramate. Di Inggris, wanita yang berpotensi mengandung kudu menggunakan perangkat kontrasepsi yang efektif selama menjalani pengobatan dengan topiramate, dan melakukan tes kehamilan sebelum mulai menggunakannya.
"Ada beberapa metode kontrasepsi yang kurang efektif digunakan saat minum topiramate. Dokter umum dan praktisi kesehatan seksual dapat membantu menyarankan kontrasepsi makan yang tepat," demikian isi ulasan.
"Ibu mengandung alias mereka yang berencana untuk mengandung dan sedang mengonsumsi topiramate untuk epilepsi, sebaiknya tidak menghentikan konsumsi obat tersebut sebelum berkosultasi dengan master spesialis, lantaran perihal itu dapat menyebabkan tegang muncul lagi, lebih sering terjadi, alias berjalan lebih lama."
Melansir Mayo Clinic, epilepsi sendiri tidak memengaruhi keahlian wanita untuk hamil. Namun, beberapa obat yang digunakan untuk mengobati tegang dapat membikin Bunda menjadi lebih susah hamil. Selain itu, obat anti-kejang tertentu dapat mengurangi efektivitas metode kontrasepsi hormonal.
Epilepsi saat hamil
Mencari pengobatan saat mengandung yang tepat pada kasus epilepsi memang tidak mudah. Bunda perlu berkonsultasi dengan master ahli dan mungkin memerlukan perawatan khusus.
Perlu diketahui ya, epilepsi dapat memengaruhi kehamilan. Berikut beberapa akibat jika tegang lantaran epilepsi terjadi selama kehamilan:
- Detak jantung janin melambat
- Penurunan oksigen ke janin
- Persalinan prematur
- Berat badan lahir rendah
- Kelahiran prematur
- Trauma pada ibu, seperti terjatuh, yang dapat menyebabkan cedera janin, lepasnya plasenta dari rahim sebelum waktunya (solusio plasenta) alias apalagi keguguran
Seberapa tinggi akibat ibu mengandung bakal berjuntai pada jenis tegang yang dialami. Selain itu, tubuh setiap orang bakal bereaksi berbeda terhadap kehamilan.
Bagi kebanyakan ibu mengandung yang menderita epilepsi, jumlah tegang bakal tetap sama, alias tegang menjadi lebih jarang. Tetap bagi yang lain, terutama mereka yang kurang tidur alias tidak minum obat sesuai petunjuk, kehamilan dapat meningkatkan gelombang kejang.
Demikian penjelasan mengenai penggunaan obat topiramate selama hamil, serta risikonya pada Bunda dan janin. Semoga info ini berfaedah ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)