Mirip Eropa, Brasil Wajibkan Apple Izinkan Sideloading Aplikasi Dalam 90 Hari

Mar 10, 2025 01:00 PM - 5 hari yang lalu 10365

KincaiMedia, Jakarta – Apple kembali menghadapi tekanan izin mengenai kebijakan pengedaran aplikasi di iOS. Brasil baru saja mengeluarkan keputusan norma yang mewajibkan Apple mengizinkan pengguna untuk mengunduh aplikasi di luar App Store alias preaktik sideloading dalam waktu 90 hari.

Langkah Pemerintah Brasil yang memaksa Apple untuk mengizinkan ini tidak mengherankan, mengingat perusahaan juga diminta untuk mengikuti izin serupa yang sebelumnya diterapkan di Uni Eropa dan beberapa daerah lain.

Keputusan ini merupakan kelanjutan dari sengketa antara Apple dan regulator persaingan upaya Brasil, Conselho Administrativo de Defesa Econômica (CADE), serta beberapa developer aplikasi yang menentang kebijakan komisi tinggi di App Store.

BACA JUGA:

  • Fokus Kembangkan Siri, Apple Tunda Peluncuran Smart Home Hub
  • Apple iPhone 16 Segera Masuk Indonesia, Ini Tanggapan Erajaya!

Bagi yang belum tahu, sideloading adalah proses menginstal aplikasi dari sumber pihak ketiga, bukan melalui toko aplikasi resmi seperti App Store. Saat ini, Apple membatasi pengguna iPhone dan iPad untuk hanya mengunduh aplikasi dari App Store, dengan argumen keamanan dan privasi.

Di sisi lain, regulator di beragam negara menilai kebijakan ini sebagai praktik monopoli, lantaran Apple mengontrol penuh pengedaran aplikasi serta menarik komisi hingga 30% dari setiap transaksi di App Store.

Sebelumnya, pada akhir 2023, CADE telah mengeluarkan perintah serupa yang memberi waktu 20 hari bagi Apple untuk mematuhi aturan. Namun, Apple mengusulkan banding dengan argumen bahwa perubahan ini terlalu susah untuk diterapkan dalam waktu singkat. Pengadilan Brasil kemudian memperpanjang tenggat waktu dan menggelar sidang publik.

Dalam keputusan terbaru ini, pengadil Pablo Zuniga menyatakan bahwa Apple sudah menerapkan patokan serupa di daerah lain tanpa mengalami kerugian besar, sehingga tidak ada argumen untuk menolak penerapan di Brasil.

Sementara itu, litigasi terhadap Apple ini dipelopori oleh perusahaan e-commerce asal Amerika Latin, Mercado Libre, yang menuduh kebijakan App Store membebani developer dengan biaya tinggi.

Selain Mercado Libre, beberapa perusahaan lain seperti Match Group (pemilik Tinder) dan Epic Games (pengembang Fortnite) juga turut mengkritik kebijakan komisi yang diberlakukan Apple.

Jika keputusan ini tetap berlaku, pengguna iPhone di Brasil bakal mempunyai lebih banyak opsi dalam menginstal aplikasi, baik melalui sideloading maupun toko aplikasi pihak ketiga. Ini dapat berakibat pada beberapa aspek seperti lebih banyak pilihan aplikasi di luar toko resmi, potensi akibat keamanan, dan persaingan yang lebih sehat di pasar aplikasi.

Di sisi lain, Apple merespon dengan menjelaskan bahwa mereka mendukung pasar yang kompetitif, tetapi tetap mengkhawatirkan akibat sideloading terhadap privasi dan keamanan pengguna. Apple berencana mengusulkan banding untuk membatalkan keputusan ini.

Namun, jika Apple kandas dalam bandingnya, mereka kudu mematuhi perintah ini dalam waktu tiga bulan alias menghadapi denda yang bakal dikenakan oleh pihak berkuasa di Brasil.

BACA JUGA:

  • MacBook Air M4 Rilis, Begini Spesifikasi dan Harga yang Diusung
  • Apple iPhone 16 Segera Masuk Indonesia, Ini Tanggapan Erajaya!

Keputusan norma di Brasil ini berpotensi mengubah ekosistem aplikasi di iPhone, khususnya di Amerika Latin. Jika patokan ini betul-betul diterapkan, Apple mungkin bakal menghadapi lebih banyak tekanan dari negara lain untuk mengikuti kebijakan serupa.

Apakah langkah ini bakal memberikan untung bagi pengguna dan pengembang, alias justru menimbulkan masalah baru? Semua tergantung pada gimana Apple menanggapi dan mengimplementasikan perubahan ini dalam waktu mendatang.

Selengkapnya