Misteri Energi Gelap: Apakah Alam Semesta Sedang Melambat?

May 08, 2025 08:39 AM - 1 minggu yang lalu 12242

Kincai Media – Apa yang terjadi jika kekuatan misterius yang mempercepat ekspansi alam semesta tiba-tiba melemah? Temuan terbaru astronom mengindikasikan perihal itu mungkin sedang terjadi—dan bisa mengubah segalanya tentang langkah kita memahami kosmos.

Selama dua dekade, model standar kosmologi (Lambda-Cold Dark Matter/LCDM) mengasumsikan daya gelap sebagai konstanta kosmologis Einstein—gaya tak terlihat yang mendorong pemuaian alam semesta secara stabil. Tapi informasi dari Dark Energy Spectroscopic Instrument (DESI) di Arizona dan kajian Maret 2025 mengungkapkan keanehan: daya gelap mungkin berevolusi dan kehilangan kekuatannya.

Ilustrasi alam semesta dengan daya gelap yang melemah

Quintessence: Teori Baru yang Mengguncang

Tim intelektual ketua Yashar Akrami dari Autonomous University of Madrid mengusulkan revisi radikal: daya gelap mungkin adalah “medan quintessence”—entitas bergerak yang berinteraksi dengan gravitasi. Konsep ini, jika terbukti, bisa menjadi jembatan antara kosmologi dan teori string yang selama ini susah diuji.

“Ini seperti menemukan rem tersembunyi di mobil yang melaju kencang,” afinitas Pedro Ferreira, astrofisikawan Oxford. “Kami selalu mengira alam semesta hanya dipercepat oleh satu pedal, tapi mungkin ada tuas lain yang tak terlihat.”

Tantangan Besar: Mencari “Gaya Kelima”

Model quintessence memprediksi adanya style esensial kelima selain gravitasi, elektromagnetik, dan nuklir. Tapi seperti diungkapkan dalam penelitian 100 planet mini di tepi tata surya, bukti langsung tetap nihil. Euclid Satellite milik ESA dan DESI mungkin menjadi penentu—dengan pengukuran presisi pada galaksi jauh.

Akrami mengakui jalan panjang menanti: “Ini seperti memperdebatkan warna tembok di ruangan gelap. Tapi setidaknya sekarang kita punya senter baru.” Sementara Ferreira pesimistis: “Kita mungkin hanya bakal terus berdebat tanpa konklusi final.”

Satu perihal pasti: alam semesta rupanya lebih asing dari yang kita bayangkan. Dan seperti planet permata yang tampak biasa, kebenaran mungkin tersembunyi di depan mata—menunggu teknologi yang tepat untuk mengungkapnya.

Selengkapnya