Niat Puasa Qadha Ramadhan Di Hari Senin-kamis Lengkap Tata Cara Dan Hukumnya

Feb 04, 2025 02:25 PM - 1 minggu yang lalu 15975

Puasa qadha Ramadhan adalah tanggungjawab bagi setiap Muslim yang tidak dapat menyelesaikan puasa secara penuh di bulan suci. Kewajiban ini bertindak bagi umat Islam yang sedang dalam perjalanan, mengalami sakit, haid, dalam masa nifas, alias mengalami pembatalan puasa yang tidak disengaja.

Namun, tahukah Bunda bahwa banyak Muslim menggabungkan niat puasa qadha dengan puasa sunnah Senin-Kamis? Pendapat ini dipercaya sebagai langkah untuk meningkatkan pahala yang diperoleh dari Allah SWT.

Lantas, bolehkah umat Islam melafalkan dan menjalankan dua niat puasa, Qadha Ramadhan dan sunah Senin-Kamis, dalam satu hari sekaligus? Yuk, simak jawaban dari beragam sumber berikut ini, Bunda.

Apa itu puasa Qadha?

Saifullah dalam buku Fiqih Islam mendefinisikan puasa qadha Ramadhan sebagai puasa yang dilakukan untuk mengganti hari-hari puasa Ramadhan yang terlewat alias ditinggalkan. Istilah 'qadha' sendiri berfaedah memenuhi alias melaksanakan.

Umat Islam yang tidak dapat menjalankan puasa selama sebulan penuh lantaran argumen tertentu, seperti sakit alias haid, diwajibkan untuk mengganti puasa tersebut di luar bulan Ramadhan. Allah SWT memerintahkan setiap Muslim untuk bayar utang puasa Ramadhan mereka, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 184:

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ۝١٨٤

Artinya: "(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara Anda sakit alias dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib bayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika Anda mengetahui."

Niat puasa Qadha Ramadhan dan artinya

Syarat pertama sahnya ibadah puasa adalah membaca niat. Dikutip dari kitab Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa, Ustadz Ali Amrin al-Qurawy menekankan pentingnya niat dalam berpuasa qadha Ramadhan.

Beliau juga menjelaskan bahwa niat puasa perlu dilafalkan dengan sadar dan ikhlas. Dengan demikian, diharapkan ibadah puasa yang dijalani dapat diterima oleh Allah SWT. Berikut ini adalah referensi niat puasa qadha Ramadhan dan artinya yang dapat Bunda panjatkan saat mau mengganti utang puasa wajib Ramadhan:

.نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an qadha-i fardhi ramadhaana lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat berpuasa untuk mengganti puasa Ramadhan lantaran Allah Ta'ala."

Niat puasa Qadha Ramadhan di hari Senin-Kamis

Puasa Qadha Ramadhan dapat dilaksanakan di luar bulan Ramadhan, mulai dari bulan Syawal hingga Syaban. Namun, Bunda perlu ingat bahwa terdapat beberapa hari yang dilarang untuk berpuasa Qadha, seperti hari-hari tasyrik, serta hari seremoni Idul Fitri dan Idul Adha, di mana puasa tidak diperbolehkan.

Mengutip dari laman detikcom, di bawah ini merupakan kumpulan angan alias niat puasa Qadha Ramadhan yang dapat Bunda lafalkan berasas hari, mulai dari Senin sampai dengan Kamis.

Niat puasa Qadha Ramadhan di hari Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ الْمَاضِي، الَّذِي عَلَيَّ فَرْضٌ، صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ الْمُتَبَقِّي مِنْهُ، فِي هَذَا الْيَوْمِ الْمُبَارَكِ الْمُصَادِفِ الاثْنَيْنِ، لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma shahri Ramadan al-maadi, alladhi 'alayya fardhun, shauma shahri Ramadan al-mutabaqqi minhu, fi hadza al-yawmi al-mubarak al-musadiq al-ithnayn, lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat berpuasa puasa qadha Ramadan tahun lalu, yang belum saya ganti, pada hari ini yang bertepatan dengan hari Senin yang mulia, lantaran Allah Ta'ala."

Niat puasa Qadha Ramadhan di hari Selasa

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ الْمَاضِي، الَّذِي عَلَيَّ فَرْضٌ، صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ الْمُتَبَقِّي مِنْهُ، فِي هَذَا الْيَوْمِ الْمُبَارَكِ الْمُصَادِفِ الثُّلَاثَاءِ، لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma shahri Ramadan al-maadi, alladhi 'alayya fardhun, shauma shahri Ramadan al-mutabaqqi minhu, fi hadza al-yawmi al-mubarak al-musadiq al-thulatha, lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat berpuasa puasa qadha Ramadan tahun lalu, yang belum saya ganti, pada hari ini yang bertepatan dengan hari Selasa yang mulia, lantaran Allah Ta'ala."

Niat puasa Qadha Ramadhan di hari Rabu

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ الْمَاضِي، الَّذِي عَلَيَّ فَرْضٌ، صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ الْمُتَبَقِّي مِنْهُ، فِي هَذَا الْيَوْمِ الْمُبَارَكِ الْمُصَادِفِ الأَرْبِعَاءِ، لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma shahri Ramadan al-maadi, alladhi 'alayya fardhun, shauma shahri Ramadan al-mutabaqqi minhu, fi hadza al-yawmi al-mubarak al-musadiq al-arba'a, lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat berpuasa puasa qadha Ramadan tahun lalu, yang belum saya ganti, pada hari ini yang bertepatan dengan hari Rabu yang mulia, lantaran Allah Ta'ala."

Niat puasa Qadha Ramadhan di hari Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ الْمَاضِي، الَّذِي عَلَيَّ فَرْضٌ، صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ الْمُتَبَقِّي مِنْهُ، فِي هَذَا الْيَوْمِ الْمُصَادِفِ الْخَمِيْسِ، لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma shahri Ramadan al-maadi, alladhi 'alayya fardhun, shauma shahri Ramadan al-mutabaqqi minhu, fi hadza al-yawmi al-musadiq al-khamis, lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat berpuasa puasa qadha Ramadan tahun lalu, yang belum saya ganti, pada hari ini yang bertepatan dengan hari Kamis yang mulia, lantaran Allah Ta'ala."

Tata langkah penyelenggaraan puasa Qadha Ramadhan

Pelaksanaan puasa qadha mirip dengan puasa Ramadhan yang dilakukan umat Islam setiap tahun. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada lafaz niat puasa. Selain itu, tidak ada kegiatan lain yang unik dilakukan saat berpuasa Qadha. Bunda hanya perlu menjalani hal-hal sebagai berikut selama puasa qadha Ramadhan dengan benar:

  1. Membaca niat puasa Qadha Ramadhan pada malam hari alias saat sahur.
  2. Sahur (disunahkan).
  3. Menahan diri dari segala nafsu dan tindakan yang membatalkan puasa, mulai dari terbit dan terbenamnya mentari (maghrib).
  4. Menyegerakan berbuka puasa.

Hukum melaksanakan puasa Qadha Ramadhan sekaligus puasa Sunah Senin-Kamis

Ketika Bunda berencana untuk melaksanakan puasa qadha Ramadhan, pernahkah Bunda mempertimbangkan untuk menggabungkan niat puasa tersebut dengan puasa sunah Senin-Kamis? Banyak orang yang bertanya tentang perihal ini, baik dalam kajian maupun di media sosial.

Puasa sunah Senin-Kamis adalah ibadah yang sangat dianjurkan, lantaran Rasulullah SAW jarang meninggalkan puasa ini. Hal ini berasas hadits yang menyatakan:

تُعْرَضُ الْأَعْمَالُ يَوْمَ الْاثْنَيْنِ وَالْخَمْيْس فَأَحبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya: "Amal-amal perbuatan itu diajukan pada hari Senin dan Kamis, oleh lantaran itu saya mau kebaikan perbuatanku diajukan pada saat saya sedang puasa." (HR Tirmidzi).

Lantas, gimana norma melaksanakan puasa qadha Ramadhan berbarengan dengan puasa sunnah Senin-Kamis? Apakah umat Islam diperbolehkan menjalankan puasa wajib dan sunah sekaligus?

Dalam Kitab Al-Fiqhu al-Islamiyyu wa Adilatuhu, Wahbah az-Zuhaili menjelaskan bahwa jika seseorang menggabungkan dua niat ibadah yang sama-sama sunah, maka keduanya sah untuk dilaksanakan. Namun, jika menggabungkan ibadah fardhu (wajib) dan sunah, hanya niat ibadah fardhu yang sah, sedangkan niat untuk ibadah sunah tidak dianggap sah.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Isnan Ansory dalam bukunya Fiqih Niat. Ia menjelaskan bahwa menggabungkan dua niat ibadah, antara yang wajib dan sunnah, dapat membatalkan salah satu ibadah. Contohnya, disarankan untuk tidak melaksanakan puasa Qadha Ramadhan dan puasa sunah Senin-Kamis pada hari yang sama.

Di sisi lain, Ibnu Hajar al-Haitamiy dan Syekh Ar-Ramli mempunyai pandangan yang berbeda. Dalam Kitab I'anatut Thalibin, mereka menjelaskan bahwa niat puasa sunah dapat digabungkan dengan puasa Qadha Ramadhan tanpa mengurangi pahala dari keduanya.

Badan Zakat Nasional melalui laman detikcom juga menyebut bahwa kaum Muslim yang mempunyai utang puasa Ramadhan dari tahun sebelumnya dapat meng-qadha puasa berbarengan dengan puasa sunah, seperti puasa Senin dan Kamis. Mereka yang mau menggabungkan puasa Qadha dan sunah Senin-Kamis, cukup membaca niat puasa Qadha saja. 

Bagaimana jika utang puasa tidak ditunaikan?

Setiap Muslim yang mempunyai utang puasa Ramadhan diwajibkan untuk menggantinya di luar bulan Ramadhan. Jika puasa tersebut tidak dilaksanakan hingga bulan suci Ramadhan kembali, tanggungjawab untuk menggantinya tetap ada dan kudu dilaksanakan pada hari-hari berikutnya.

Namun, Islam memberikan keringanan bagi mereka yang tidak bisa melaksanakan puasa qadha Ramadhan. Bagi yang mengalami sakit berkepanjangan dan tidak dapat berpuasa, pengganti yang dapat diambil adalah bayar fidyah.

Menurut buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa karya Nur Solikhin, fidyah adalah sejumlah kekayaan yang wajib diberikan kepada orang miskin sebagai pengganti ibadah puasa Ramadhan yang ditinggalkan. Jumlah pemberian fidyah disesuaikan dengan jumlah hari puasa Ramadhan yang Muslim tinggalkan.

Seseorang yang tetap mempunyai utang puasa Ramadhan kudu menyelesaikan tanggungjawab tersebut terlebih dahulu. Setelah itu, mereka baru dapat melanjutkan ibadah puasa sunnah, seperti puasa Syawal. Namun, ada kondisi tertentu yang memungkinkan umat Islam, terutama perempuan, untuk melaksanakan puasa Syawal meskipun utang puasa Ramadhan belum dilunasi.

R. Syamsul B. dalam buku Tuntunan Ibadah Ramadan dan Hari Raya menjelaskan bahwa wanita yang mengalami menstruasi lebih dari 15 hari diperbolehkan untuk berpuasa Syawal terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menghindari kekhawatiran bahwa mereka tidak mempunyai cukup waktu untuk meraih keistimewaan berpuasa enam hari di bulan Syawal.

Waktu bayar Qadha puasa

Periode pelunasan utang puasa cukup panjang, ialah dari bulan Syawal hingga Syaban, nyaris satu tahun. Meskipun demikian, sebagai umat Islam yang alim dan berkomitmen, sebaiknya tidak menunda-nunda penyelenggaraan puasa Qadha Ramadhan tanpa argumen yang sesuai dengan syariat.

Para mahir kepercayaan dalam buku Tobat Kembali kepada Allah karya Ibnu Qayyim al-Jauziyah juga menjelaskan waktu-waktu yang dianjurkan dan dilarang untuk melaksanakan puasa qadha Ramadhan. Berikut adalah informasinya:

Waktu yang dianjurkan

Ibadah puasa qadha Ramadhan sangat dianjurkan untuk dilaksanakan segera setelah berakhirnya bulan Ramadhan dan seremoni Idul Fitri, terutama pada bulan Syawal. Jika tidak terdapat halangan, sebaiknya Bunda segera menyelesaikan tanggungjawab puasa yang terutang tersebut.

Waktu yang dilarang

Tidak hanya ada waktu yang dianjurkan, terdapat juga waktu yang dilarang alias haram bagi Muslim untuk melaksanakan puasa Qadha Ramadhan, yakni:

  • Hari-hari di bulan Ramadhan
  • Perayaan Idul Fitri dan Idul Adha Hari tasyrik, ialah 11, 12, dan 13 Zulhijjah alias tiga hari berturut-turut pasca Idul Adha
  • Hari Jumat, andaikan tidak dibersamai dengan puasa di hari sebelum (Kamis) dan setelahnya (Sabtu)
  • Hari Syak alias hari yang diragukan

Batas waktu bayar Qadha puasa Ramadhan di tahun 2025

Berdasarkan almanak Hijriah yang diberitakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, awal Ramadhan 1446 H diprediksi jatuh pada 1 Maret 2025. Maka dari itu, bagi Muslim yang tetap mempunyai utang puasa wajib, ada waktu sekitar sebulan untuk melunasinya sebelum bulan Ramadhan tiba. 

Demikian penjelasan seputar referensi niat, tata cara, hingga norma penyelenggaraan puasa Qadha Ramadhan di hari Senin-Kamis. Semoga info ini dapat membantu Bunda mengamalkan ibadah Qadha dengan baik, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Selengkapnya