KincaiMedia– Berikut ini niat puasa Syawal komplit yang bisa menjadi panduang bagi umat Islam yang mau melaksanakan puasa sunnah. Sejatinya, uasa Syawal merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan setelah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.
Idealnya, puasa sunnah Syawal ini dilakukan selama enam hari berturut-turut mulai dari tanggal 2 hingga 7 Syawal, ialah setelah seremoni hari Raya Idul Fitri.
Namun, penyelenggaraan puasa Syawal tidaklah terbatas pada tanggal tersebut saja. Seseorang tetap mendapatkan keistimewaan puasa Syawal meskipun dilakukan di luar tanggal 2-7 Syawal, alias dikerjakan secara tidak berurutan.
Keutamaan puasa enam hari di bulan Syawal sangat besar. Dalam beragam riwayat disebutkan bahwa orang yang berpuasa Ramadhan kemudian melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti orang yang berpuasa selama satu tahun penuh. Bahkan, orang yang di bulan Syawal berpuasa untuk menunaikan qadha puasa Ramadhan alias menunaikan nadzar puasa, tetap mendapatkan keistimewaan seperti orang yang berpuasa sunnah Syawal.
Saking besarnya keistimewaan puasa Syawal, para ustadz apalagi menganjurkan bagi orang yang berhalangan puasa di bulan Syawal untuk mengqadha-nya di bulan lain. Hal ini menunjukkan bahwa puasa Syawal termasuk salah satu ibadah sunnah yang sangat mulia dan mempunyai nilai pahala yang luar biasa di sisi Allah SWT.
Penjelasan mengenai perihal ini dapat kita temukan dalam kitab-kitab klasik (turats), seperti kitab Nihayatuz Zain karya Syekh Nawawi al-Bantani.
Dalam melaksanakan puasa Syawal, para ustadz menganjurkan agar seseorang melafalkan niat puasa secara jelas untuk lebih memantapkan hati dan menegaskan keikhlasannya kepada Allah SWT. Adapun lafal niat puasa Syawal yang bisa diucapkan adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku beriktikad puasa sunnah Syawal besok hari lantaran Allah SWT.”
Selain itu, dalam kondisi tertentu, seseorang juga diperbolehkan beriktikad puasa Syawal di siang hari. Hal ini bertindak bagi mereka yang di pagi harinya belum sempat beriktikad di malam hari, tetapi sejak subuh belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan dan minum. Hal ini diperbolehkan lantaran ketentuan niat di malam hari hanya bertindak bagi puasa wajib, sedangkan untuk puasa sunnah lebih fleksibel.
Adapun lafal niat puasa Syawal di siang hari yang bisa diucapkan adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku beriktikad puasa sunnah Syawal hari ini lantaran Allah SWT.” Dengan niat yang sungguh-sungguh dan penyelenggaraan puasa yang ikhlas, diharapkan ibadah puasa Syawal ini menjadi tambahan ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT dan melengkapi kesempurnaan ibadah puasa Ramadhan.