Normalkah Perut Masih Terus Berdenyut Dan Bergerak Usai Melahirkan?

May 08, 2025 06:00 PM - 2 minggu yang lalu 18715

Jakarta -

Merasakan aktivitas janin selama kehamilan adalah sesuatu yang normal. Bahkan, aktivitas janin merupakan salah satu tanda bahwa kehamilan melangkah dengan baik, Bunda.

Gerakan janin otomatis bakal lenyap setelah melahirkan. Tetapi, ada pula Bunda tetap merasakan perut berdebar dan bergerak-gerak usai melahirkan. Lantas, normalkan perihal tersebut? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini ya!

Mengenal phantom kicks usai melahirkan

Menurut master ahli obstetri dan ginekologi, Tiffany Woodus, MD, FACOG, perut terasa berdenyut usai melahirkan dikenal juga dengan istilah phantom kicks alias 'tendangan hantu'. Ini merupakan persepsi berkepanjangan tentang aktivitas janin di perut yang dirasakan oleh seorang ibu setelah kehamilan.

Phantom kicks dapat berupa aktivitas ringan dan sigap yang mungkin Bunda rasakan di perut pada beberapa hari, minggu, bulan, alias apalagi setahun setelah melahirkan.

"Sulit untuk menentukan apakah sensasi ini normal alias tidak, lantaran kami tidak mempunyai pemahaman yang jelas tentang apa itu alias apa penyebabnya," kata Woodus, dilansir Healthline.

Sampai saat ini, studi yang membahas tentang phantom kicks tetap terbatas. Meski demikian, ada informasi dari survei mini yang pernah menanyakan pengalaman ini kepada wanita setelah melahirkan.

Menurut survei daring yang dilakukan oleh Disha Sasan dan rekan-rekannya di Monash University di Australia, wanita dapat mengalami phantom kicks selama beberapa tahun setelah melahirkan. Dalam survei ini apalagi ditemukan satu wanita yang merasakanya hingga 28 tahun pasca persalinan.

Survei ini dilakukan pada 197 perempuan, di mana 40 persen mengatakan bahwa mereka mengalami phantom kicks setelah melahirkan untuk pertama kalinya. Rata-rata, mereka yang disurvei merasakan aktivitas ini selama 6,8 tahun pasca persalinan.

Peneliti juga menemukan bahwa 25 persen wanita menggambarkan pengalaman itu sebagai perihal yang positif, sementara 27 persen di antaranya merasa jengkel alias bingung dengan aktivitas tersebut.

Meski hasil survei ini bisa dijadikan landasan untuk mengetahui phantom kicks, keseluruhan dari survei tetap mempunyai banyak keterbatasan. Selain lantaran sampel yang digunakan kecil, ditemukan juga bias mengenai pengalaman dari subjek yang disurvei.

Penyebab phantom kicks

Penyebab pasti phantom kicks belum diketahui. Namun, para mahir mempunyai beberapa teori yang dapat menjelaskan beberapa penyebabnya, yakni:

1. Perubahan selama kehamilan

Peregangan rongga rahim alias perut selama kehamilan dapat meningkatkan pertumbuhan reseptor saraf. Hal itu dapat membikin otak terus berpikir bahwa Bunda tetap mengandung janin meski telah melahirkan.

"Ketika perihal ini terjadi, reseptor saraf terus aktif alias terstimulasi sehingga otak mengira ada aktivitas janin, meskipun jelas tidak ada gerakan," kata master ahli obstetri dan ginekologi, Kecia Gaither, MD, MPH, FACOG.

Meskipun sistem di kembali phantom kicks tidak diketahui, para peneliti percaya perihal itu mungkin mengenai dengan perubahan pada homunculus somatosensori alias bagian sistem saraf, alias propriosepsi selama kehamilan.

Perlu diketahui, propriosepsi adalah keahlian tubuh untuk merasakan letak dan aktivitas tanpa kudu memikirkannya secara sadar. Pada dasarnya, saraf di perut bekerja secara otomatis, sehingga dapat memberi Bunda sensasi berdebar apalagi tanpa hadirnya janin.

2. Masalah kesehatan mental

Gaither mengatakan bahwa phantom kicks mungkin berasosiasi dengan peningkatan akibat gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan.

Depresi pasca persalinan adalah corak depresi yang terjadi setelah kelahiran bayi. Kondisi medis ini tergolong umum tetapi serius.

Gejala depresi pasca persalinan dapat bervariasi dari orang ke orang, apalagi dari hari ke hari. Meskipun gejalanya dapat berkembang kapan saja setelah melahirkan, gejalanya sering kali mulai muncul dalam 1 hingga 3 minggu setelah melahirkan.

3. Pemulihan pasca persalinan

Ada teori lain yang mengaitkan phantom kicks dengan perubahan tubuh selama masa pemulihan pasca persalinan. Perubahan yang terjadi pada otot perut bisa menimbulkan 'denyutan' yang dianggap sebagai aktivitas di perut.

"Teori ini menunjukkan proses perombakan normal yang dialami tubuh untuk memulihkan otot dan jaringan ikat ke keadaan sebelum hamil. Itu sering disalahartikan sebagai phantom kicks," ujar Woodus.

Kapan sensasi phantom kicks bakal hilang?

Tidak ada yang tahu persis berapa lama sensasi phantom kicks berjalan alias hilang. Berdasarkan hasil survei dari Monash University, rata-rata wanita dapat mengalami sensasi ini selama sekitar tujuh tahun pasca persalinan.

Jika mengalami phantom kicks, Bunda disarankan untuk berkonsultasi dengan master guna memastikan tidak ada masalah medis yang mendasarinya. Jika pertimbangan medis menunjukkan hasil normal, maka Bunda dapat menganggapnya sebagai kondisi normal yang dialami setelah melahirkan.

Demikian penjelasan mengenai penyebab perut berdebar terus setelah melahirkan. Semoga info ini berfaedah ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi Kincai Media Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Selengkapnya