KincaiMedia,MADINAH – Sebagai umat Islam yang beriman, diwajibkan untuk membayar amal fitrah di bulan puasa Ramadhan. Jangka waktu membayar amal fitrah dimulai dari bulan Ramadhan hingga menjelang sholat Idul Fitri.
Selain sebagai tanggungjawab umat muslim, amal fitrah mempunyai faedah bagi yang menunaikannya.
Seperti yang dijelaskan pada surat At Taubah ayat 103 yang berbunyi, Allah SWT berfirman,
خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Arab Latin : Khuż min amwālihim ṣadaqatan tuṭahhiruhum wa tuzakkīhim bihā wa ṣalli ‘alaihim, inna ṣalātaka sakanul lahum, wallāhu samī‘un ‘alīm(un).
Artinya : “Ambillah amal dari kekayaan mereka (guna) menyucikan dan membersihkan mereka, dan doakanlah mereka lantaran sesungguhnya doamu adalah ketenteraman bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Menurut tafsir tahlili Kemenag, perintah Allah SWT pada permulaan ayat ini ditujukan kepada Rasul-Nya, agar Rasulullah sebagai pemimpin mengambil sebagian dari kekayaan barang mereka sebagai infak alias zakat.
Ini untuk menjadi bukti kebenaran taubat mereka lantaran infak alias amal tersebut bakal membersihkan diri mereka dari dosa yang timbul lantaran mangkirnya mereka dari peperangan dan untuk mensucikan diri mereka dari sifat “cinta harta” yang mendorong mereka untuk mangkir dari peperangan itu.
Selain itu, infak alias amal tersebut bakal membersihkan diri mereka pula dari semua sifat-sifat jelek yang timbul lantaran kekayaan benda, seperti kikir, tamak, dan sebagainya.
Oleh lantaran itu, Rasul mengutus para sahabat untuk menarik amal dari kaum Muslimin.
Orang yang mengeluarkan amal terbebas dari sifat kikir dan tamak. Menunaikan amal bakal menyebab-kan keberkahan pada sisa kekayaan yang tetap tinggal, sehingga dia tumbuh dan berkembang biak. Sebaliknya jika amal itu tidak dikeluarkan, maka kekayaan barang seseorang tidak bakal memperoleh keberkahan.
Selanjutnya dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan kepada Rasul-Nya, dan juga kepada setiap pemimpin dan penguasa dalam masyarakat, agar setelah melakukan pemungutan dan pembagian zakat, mereka bermohon kepada Allah bagi keselamatan dan kebahagiaan pembayar zakat.