Jakarta -
Kisah pernikahan kerajaan selalu mengundang antusiasme besar para fans royal family. Namun, di kembali kemewahan dan keelokan pernikahan kerajaan, ada kisah yang agaknya susah dipercaya masyarakat.
Seperti kisah pernikahan Putri Martha Louise dari Norwegia yang baru-baru ini menjadi sorotan. Pasalnya, sang putri dan suami barunya diketahui tetap belum bayar biaya pernikahan sebesar Rp1,4 miliar.
Hal ini diungkapkan sendiri oleh beberapa vendor pernikahan mereka yang mengaku tetap menunggu pembayaran final. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi pada pasangan kerajaan tersebut? Simak kisah pernikahannya berikut ini.
Putri Martha Louise dari Norwegia menikah dengan dukun asal Amerika
Potret pernikahan Putri Martha Louise dan Durek Verrett/Foto: IG @iam_marthalouise
Beberapa waktu lalu, kisah pernikahan Putri Martha Louise dari Norwegia sempat ramai menarik perhatian masyarakat. Hal ini terjadi tidak lain lantaran sang putri diketahui menikah dengan seorang dukun asal Amerika, Durek Verrett.
Putri Martha Louise merupakan anak pertama dari Raja Harald dan Ratu Sonja yang lahir pada 22 September 1971. Sebelum menikah dengan Durek Verrett, Putri Martha Louise pernah menjalani rumah tangga berbareng penulis Ari Behn pada 2001.
Pada tahun 2016, keduanya memutuskan untuk berpisah dan resmi berpisah setahun kemudian. Dari pernikahan pertamanya, Putri Martha Louise melahirkan tiga orang putri yang berjulukan Maud Angelica Behn, Leah Isodora Behn, dan Emma Tallulah Behn.
Dilansir laman People, Putri Martha Louise resmi menikah dengan Durek Verrett yang lebih muda tiga tahun darinya pada 31 Agustus 2024. Pernikahan mereka digelar selama empat hari di Geiranger yang dihadiri oleh 350 tamu, termasuk Raja Harald dan Ratu Sonja serta ketiga anak Putri Martha Louise.
Kisah pernikahannya viral lantaran tetap berutang Rp1,4 miliar kepada vendor
Menurut outlet buletin lokal Norwegia Se og Hor, beberapa vendor yang berkontribusi pada pernikahan Putri Martha Louise tetap menunggu untuk menerima kompensasi finansial. Pernikahan pasangan kerajaan tersebut diadakan dengan mewah di Hotel Union, Geiranger dan apalagi mengundang kru kamera Netflix untuk membikin dokumenter.
Meskipun kesepakatan telah dibuat, tiga personil tim pernikahan menyatakan bahwa mereka belum dibayar atas jasa mereka. Beberapa vendor tersebut juga dikabarkan telah memulai proses penagihan lantaran pasangan kerajaan tersebut kandas bayar tepat waktu.
Dilaporkan bahwa tagihan biaya pernikahan yang belum dibayar berjumlah lebih dari 1 juta kroger alias sekitar Rp1,4 miliar.
“Saya akui bahwa kami betul-betul menantikan untuk berperan-serta dalam seremoni itu dan kami mempersiapkan diri dengan baik,” ungkap salah satu pemilik upaya kepada Daily Mail.
Ia melanjutkan, “Waktu setelahnya menjadi kurang menyenangkan. Tidak layak untuk tidak memperbaiki keadaan. Rasanya seolah-olah putri lari dari tanggung jawabnya.”
Hotel Union yang menjadi tempat pernikahan diduga merupakan salah satu vendor yang tetap belum dibayar oleh pasangan kerajaan tersebut. Dikabarkan bahwa telah ada obrolan panjang dengan manajer sang putri, seperti yang diklaim oleh seorang sumber upaya peralatan sound dan lighting pernikahan, yang juga belum mendapat bayaran.
Ini bukan pertama kalinya kisah pernikahan Putri Martha Louise dan Durek Verrett menuai kontroversi. Sebelumnya, sang putri dikecam lantaran menggunakan nama dan gelar kerajaannya pada label minuman gin untuk pernikahannya.
Dilansir laman The Guardian, Putri Martha Louise tidak diperbolehkan untuk menggunakan gelarnya untuk kegiatan komersial. Meskipun demikian, Raja Harald memutuskan bahwa sang putri bakal tetap menyandang gelar kerajaan, tetapi kudu memperjelas perbedaan antara kegiatan upaya dan perannya sebagai personil family kerajaan.
(pri/pri)