Pasar Bull Belum Berakhir Meski Bitcoin Anjlok, Ini Alasannya

Mar 11, 2025 09:47 AM - 2 minggu yang lalu 19843

KincaiMedia – Harga Bitcoin (BTC) mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir. Namun, menurut Nigel Green yang merupakan CEO dari perusahaan penasihat finansial dunia deVere Group, ini bukan tanda bahwa pasar bullish Bitcoin telah berakhir.

Melansir dari crypto.news, Green justru optimis bahwa Bitcoin tetap berada dalam fase pertumbuhan.

Penurunan nilai ini terjadi setelah Presiden Donald Trump mengeluarkan perintah pelaksana untuk membentuk persediaan strategis Bitcoin. Awalnya, keputusan ini dipandang sebagai langkah positif bagi Bitcoin. Namun, banyak penanammodal yang menjual aset mereka dan menyebabkan penurunan tajam.

Green beranggapan bahwa reaksi pasar ini terlalu terburu-buru dan kemugkinan bakal berubah seiring waktu. Ia juga menjelaskan, pasar Bitcoin saat ini terlalu berfokus pada jangka pendek. Jika dilihat lebih luas, dirinya menilai bahwa keputusan ini justru membikin Bitcoin semakin krusial secara geopolitik.

Bitcoin Mulai Diakui di Level Global

Sejalan dengan pendapat Green, banyak analis lain juga menilai bahwa langkah Amerika ini bisa menjadi titik kembali besar bagi Bitcoin. Dengan adanya persediaan strategis, Bitcoin sekarang mulai bergerak dari sekedar aset spekulatif menuju instrumen finansial yang lebih serius.

Namun, reaksi pasar awal justru sebaliknya. Investor kecewa lantaran pemerintah Amerika tidak secara langsung membeli Bitcoin dalam jumlah besar. Hal ini menyebabkan tindakan jual terjadi tidak hanya di Bitcoin, namun juga pada altcoin seperti Solana (SOL), Ripple (XRP) dan Cardano (ADA).

Baca Juga: Bitcoin Terus Turun Meski Sentimen Bullish, Investor Bingung

Kendati demikian, Green meminta penanammodal untuk tidak terburu-buru mengambil kesimpulan. Ia meyakini bahwa keputusan Amerika ini bakal mendorong negara lain untuk mengikuti langkah serupa dan mulai menambah Bitcoin ke dalam persediaan mereka.

Menurutnya, negara-negara yang biasa mengumpulkan emas sebagai candangan mungkin bakal memandang perihal ini sebagai sinyal untuk mulai berinvestasi di aset digital seperti Bitcoin. Hal ini dinilai bakal menarik perhatian bank sentral dan penanammodal institusional.

Tetap Yakin pada Bitcoin

Meskipun saat ini Bitcoin sedang turun, CEO tersebut percaya bahwa dalam jangka panjang, tren Bitcoin tetap tetap positif. Ia membandingkan keputusan Amerika ini dengan momen krusial lainnya dalam sejarah Bitcoin, seperti pembelian Bitcoin oleh Tesla dan peluncuran ETF Bitcoin spot pertama.

Dengan adanya persediaan strategis, izin terhadap Bitcoin juga diprediksi bakal menjadi lebih jelas dan lebih ramah bagi investor.

Pada saat buletin ini ditulis, nilai Bitcoin berada di kisaran US$ 78.426, yang mencerminkan penurunan sebesar nyaris 6 persen dalam kurun waktu 24 jam. Penurunan ini terjadi berbarengan dengan tindakan jual besar di pasar saham Amerika, di mana indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Avarage mengalami penurunan tajam akibat ketidakpastian ekonomi.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website KincaiMedia ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan yang telah tayang di KincaiMedia bukan nasihat investasi alias saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata duit digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. KincaiMedia tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.

Selengkapnya