Pasar Kripto Bergerak Turun! Apa Penyebabnya?

Dec 10, 2024 10:50 AM - 2 bulan yang lalu 76564

Pasar mata duit digital kembali mengalami tekanan signifikan, dengan Bitcoin turun ke sekitar $96.000. Ini merupakan koreksi besar mengingat sebelumnya Bitcoin telah mencatatkan nilai tertinggi di atas $100.000. 

Koreksi ini mencerminkan ketidakpastian yang meningkat di pasar, terutama menjelang publikasi informasi ekonomi krusial dari Amerika Serikat. Artikel ini bakal membahas aspek utama di kembali koreksi ini serta potensi pergerakan nilai Bitcoin dalam beberapa hari mendatang.

Data Perekonomian Amerika dan Leverage Berlebihan

Faktor utama yang memengaruhi pasar saat ini adalah publikasi informasi ekonomi Amerika Serikat yang dijadwalkan besok hari. Data inflasi inti dan umum (CPI) bulanan serta tahunan menjadi sorotan utama. 

Untuk saat ini prediksi dari kebanyakan analis memperlihatkan bahwa inflasi tetap bakal stagnan, terutama inflasi inti, memberikan pertanda bahwa publikasi informasi ini tidak bakal memberikan sentimen negatif berlebihan setelah terjadi, selain informasi yang dipublikasi rupanya lebih tinggi. 

Kenaikan inflasi inti menjadi sangat penting, lantaran bakal mempengaruhi keputusan suku kembang referensi yang bakal mempengaruhi pandangan penanammodal terhadap daya beli dan daya investasi sehingga mempengaruhi pergerakan pasar finansial secara menyeluruh, termasuk kripto. 

Banyak penanammodal memilih untuk mengamankan biaya mereka menjelang volatilitas yang mungkin timbul dari hasil laporan tersebut. Langkah antisipasi ini tidak hanya memengaruhi pasar kripto, tetapi juga pasar finansial secara umum.

Selain itu, lusa bakal ada publikasi informasi Indeks Harga Produsen (PPI), yang memberikan gambaran tentang inflasi dari sisi produsen. 

Data ini sering dianggap sebagai parameter tambahan yang memberikan perspektif lebih luas terhadap kondisi ekonomi Amerika. 

Jika informasi menunjukkan perlambatan ekonomi alias inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, kekhawatiran terhadap daya beli yang menurun dapat memicu koreksi lebih lanjut di beragam pasar, termasuk kripto. 

Sentimen ini sangat relevan menjelang transisi ke tahun 2025, yang diperkirakan bakal penuh dengan ketidakpastian ekonomi.

Di sisi lain, leverage berlebihan juga turut memperburuk situasi. Periode bullish sebelumnya telah mendorong banyak trader untuk membuka posisi dengan leverage tinggi. Namun, ketika pasar mulai terkoreksi, likuidasi besar-besaran tidak dapat dihindari. 

Menurut informasi dari Coinglass, dalam 24 jam terakhir, total likuidasi di pasar mata duit digital mencapai $1,6 miliar, dengan Ethereum (ETH) menjadi aset yang paling banyak dilikuidasi di pasar futures. 

Fenomena ini mencerminkan perilaku ritel yang berlebihan, sering kali dipicu oleh FOMO (fear of missing out), yang biasanya menjadi pertanda awal koreksi signifikan.

Whale, alias penanammodal besar, juga memainkan peran krusial dalam kondisi ini. Mereka sering kali memanfaatkan momen seperti ini untuk membuka posisi berlawanan, memicu koreksi lebih dalam sekaligus mencari untung di tengah ketidakpastian pasar.

Analisis Harga Bitcoin

Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di sekitar $96.000, dengan kemungkinan koreksi lebih lanjut menuju $91.000 hingga $90.000. Daerah nilai ini dianggap sebagai pemisah bawah yang kuat. 

Namun, jika sentimen negatif terus mendominasi, terutama setelah publikasi informasi ekonomi Amerika, ada potensi bahwa nilai bakal menguji area ini dalam beberapa hari ke depan.

Grafik Harian BTCUSD

Indikator RSI (Relative Strength Index) menunjukkan kondisi yang mulai membaik, bergerak turun dari area overbought. 

Kondisi ini mengindikasikan bahwa tekanan beli yang sebelumnya mendominasi mulai berkurang. Walau demikian, tetap diperlukan konsolidasi di sekitar area nilai tertentu sebelum pemulihan dapat terjadi.

Zona krusial yang perlu diperhatikan adalah $99.000 sebagai pemisah atas konsolidasi dan $90.000 sebagai pemisah bawah harga. Jika Bitcoin sukses memperkuat di antara dua area ini, pasar kemungkinan bakal memasuki fase konsolidasi dalam beberapa pekan mendatang. 

Namun, andaikan ada kejutan dari informasi ekonomi Amerika alias sentimen dunia yang lebih buruk, tekanan jual bisa semakin besar, memaksa Bitcoin untuk turun lebih dalam.

Transisi ke tahun 2025 juga menjadi perhatian utama. Ketidakpastian makroekonomi, seperti kebijakan moneter Federal Reserve dan kondisi inflasi global, dapat terus membebani pasar kripto. Dalam kondisi seperti ini, penanammodal disarankan untuk tetap waspada dan mengelola akibat dengan baik.

Kesimpulan

Penurunan nilai Bitcoin ke $96.000 mencerminkan kombinasi dari beragam faktor, mulai dari antisipasi publikasi informasi ekonomi Amerika hingga leverage berlebihan di pasar. 

Likuidasi besar-besaran dan sentimen negatif yang mendominasi pasar saat ini menambah tekanan pada nilai aset kripto.

Investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan mengedepankan manajemen risiko. Dalam situasi pasar yang tidak menentu, krusial untuk menjaga emosi tetap terkendali dan menghindari keputusan impulsif. 

Mengamati area nilai krusial seperti $99.000 dan $90.000 dapat membantu dalam menentukan langkah selanjutnya.

Dengan publikasi informasi inflasi dan PPI yang bakal datang, volatilitas di pasar kemungkinan bakal meningkat. Tetaplah waspada, dan pastikan untuk selalu melakukan kajian yang matang sebelum mengambil keputusan investasi.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website KincaiMedia ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan yang telah tayang di KincaiMedia bukan nasihat investasi alias saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata duit digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. KincaiMedia tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.

Selengkapnya