Jakarta -
Putri Diana menjadi putri Kerajaan Inggris pertama yang melahirkan calon penerus takhta di rumah sakit. Ia juga menjadi personil Kerajaan pertama yang melahirkan dengan tenang dan nyaman, melalui metode persalinan aktif.
Dalam kitab riwayat hidup Diana: Her True Story karya Andrew Morton, Diana mengungkap proses persalinan pertamanya yang panjang di Lindo Wing di Rumah Sakit St Mary. Ia memutuskan untuk menjalani tindakan induksi di rumah sakit lantaran mendapat tekanan dari media.
"William kudu diinduksi lantaran saya tidak dapat menahan tekanan pers lagi, itu menjadi tak tertahankan. Seolah-olah semua orang mengawasi saya setiap hari," katanya, dikutip dari Hello Magazine.
Saat melahirkan Pangeran William, Diana mempraktikkan metode melahirkan alami alias melahirkan dalam kondisi sadar. Sang Putri apalagi diketahui melahirkan dalam posisi berdiri dengan didampingi oleh Raja Charles III yang dulu belum naik takhta.
Aktivis persalinan aktif dan penulis Sheila Kitzinger, pernah mengungkap tentang gimana dia diminta untuk memberikan nasihat ke Lindo Wing tentang persiapan kelahiran putra pertama Diana. Ia mengungkapnya dalam tulisan di The Mail beberapa waktu lalu.
"Ketika Diana mengandung Pangeran William, saya diminta untuk memberikan nasihat ke Lindo di St Mary's di Paddington, London, tentang peralatan apa yang kudu disediakan sehingga Putri dapat melahirkan dalam posisi tegak," tulisnya, melansir dari Yahoo Life.
"Saya bilang jika Charles tampak cukup kuat untuk menggendongnya (istrinya), dan itulah yang terjadi. Itu adalah kelahiran kerajaan pertama yang aktif, sangat kontras dengan refleksi Ratu tentang penggunaan anestesi modern di mana kelahiran seperti menjadi momen yang 'dilupakan'," sambungnya.
Peran penasihat bersalin Putri Diana dalam kelahiran royal baby
Meski menghadapi tekanan, Diana digambarkan melahirkan anak pertamanya dengan nyaman dan tenang. Semua itu tak lepas dari support penasihat bersalin family Kerajaan, Betty Parsons.
Parsons dikenal dengan pendekatannya yang 'masuk akal' tentang langkah menghilangkan rasa takut melahirkan. Moto hidupnya adalah, santuy untuk kehamilan dan untuk kehidupan.
Lahir dengan nama Aileen Murray Slater, Parson tumbuh besar di Kanada, tempat dia dilatih sebagai perawat. Ia lampau menikah dengan Terence Parsons, seorang komandan di Royal Naval Volunteer Reserve pada tahun 1940, dan pindah bersamanya ke Bermuda, di mana dia mengandung anak pertama.
Ketika suaminya ditugaskan di Far East, Parsons kembali ke Kanada untuk melahirkan putranya Michael. Ia menggambarkan kelahirannya sebagai proses yang 'panjang dan menyakitkan'.
Setidaknya, Parsons menghabiskan sebagian besar waktunya dalam keadaan tidak sadarkan diri di bawah anestesi umum dan akhirnya dia melahirkan dengan support forsep. Ia kemudian mengatakan bahwa jika tersedia pada saat itu, dia pasti bakal memilih epidural.
Putra kedua Parsons meninggal secara tragis di usia empat bulan lantaran pneumonia. Ia juga sempat mengalami keguguran yang membuatnya tidak dapat mempunyai anak lagi. Demikian seperti melansir dari Daily Mail.
Parsons lampau mendatangi seorang master homeopati India untuk mencari dukungan. Dokter tersebut mengajarinya langkah mengatasi kesedihan dan depresi dengan teknik pernapasan. Teknik tersebut menjadi dasar pengetahuan praktik yang dilakukannya di Inggris.
Pasien Parsons kebanyakan berasal dari orang-orang kelas atas, seperti Ratu Elizabeth II dan Putri Diana. Sebuah rumor mengatakan bahwa Ratu Elizabeth II meminta bantuannya saat mengandung Pangeran Edward. Sang Ratu mencari langkah untuk tetap tenang usai mengalami kejadian tidak mengenakan di istana.
Parsons juga diduga berkedudukan dalam membujuk Pangeran Philip untuk mendampingi Ratu saat persalinan Pangeran Edward pada 10 Maret 1964. Pangeran Philip pun memutuskan untuk mendampingi Ratu melahirkan di Istana Buckingham.
Teknik melahirkan dari penasihat bersalin Putri Diana
Dalam pendekatan modern, melahirkan sering kali tampak seperti kompetisi, di mana persalinan pervaginam tanpa menggunakan penghilang rasa sakit dianggap sesuatu yang terbaik. Parsons menganggap kekhawatiran seperti itu hanya menambah stres yang tidak perlu bagi ibu hamil.
Dari situ, Parsons membantu para Bunda untuk tetap tenang dan nyaman menjalani persalinannya. Semua pelanggan Parsons menggambarkannya sebagai orang yang 'tidak menghakimi' dan Parsons percaya perihal terpenting adalah bahwa sang ibu rileks dan percaya diri, termasuk tidak mencoba mengalahkan teman-temannya dengan melahirkan di air alias melakukan posisi persalinan yoga.
"Bagi Betty, setiap kelahiran yang melibatkan kelahiran anak hidup adalah perihal yang alami, dia tidak pernah membikin Anda merasa bersalah saat memilih epidural alias operasi caesar," ujar penulis Tessa Dahl, yang juga pernah meminta support Parsons untuk kelahiran empat anaknya.
Parsons dianggap tidak mengabaikan perincian apa pun dari seorang perempuan. Ia merasa menjajakan persalinan tanpa rasa sakit adalah sesuatu yang 'jahat'.
Demikian cerita tentang langkah melahirkan yang diterapkan penasihat bersalin Putri Diana.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/pri)