Jakarta -
Stunting tetap menjadi tantangan kesehatan yang dihadapi sebagian besar anak di Indonesia. Hal ini tentunya perlu menjadi perhatian serius dari beragam pihak, Bunda.
Berdasarkan informasi SKI 2023 dilihat bahwa 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting. Permasalahan ini disebabkan oleh rendahnya pemahaman, pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin lantaran kesadaran masyarakat, dan terbatasnya akses ke akomodasi kesehatan.
Tanpa penanganan yang tepat, persoalan stunting dapat mempengaruhi kesehatan anak di masa depan.
“Di 1000 hari pertama, kudu diperhatikan betul asupan nutrisi dan pemantauan pertumbuhannya, lantaran jika sudah terlanjur stunting dan tidak diperbaiki di usia balita, dampaknya bisa bersambung hingga dewasa,” ujar Dokter Spesialis Anak, dr. Agnes Tri Harjaningrum, MSc., Sp.A, dalam program Bantuan Nutrisi untuk Anak Bangsa, Kamis (30/1/2025).
Makan telur setiap hari untuk cegah stunting
Pemberian nutrisi yang mengandung protein dan tinggi kandungan unsur besi yang optimal, diikuti dengan pemahaman tentang stunting dan makanan bergizi, serta skrining awal menjadi kunci dalam penemuan awal yang sangat krusial dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting.
Dalam perihal ini, dr. Agnes menyarankan para Bunda untuk memberikan asupan protein hewani, seperti telur, setiap hari pada anak.
"Stunting tetap menjadi tantangan yang dihadapi banyak anak di Indonesia. Salah satu langkah mencegahnya adalah memberikan asupan protein hewani, seperti telur, setiap hari," ujar dr. Agnes.
Telur adalah sumber yang kaya bakal beragam nutrisi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Penyediaan telur sebagai makanan pelengkap dapat meningkatkan kecukupan diet di antara anak-anak mini yang berisiko kekurangan gizi.
“Telur itu protein hewani yang jika saya bilang praktis banget. Dia juga banyak sekali vitamin dan mineralnya,” tuturnya.
Dokter Agnes pun menambahkan bahwa telur menjadi protein dengan keseimbangan masam amino yang optimal untuk mendukung kebutuhan nutrisi pada anak.
“Kenapa kudu protein hewani? Itu jika kita bicara informasi masam aminonya komplit sekali. Jangan lupa makan telur setiap hari untuk mencegah stunting,” ungkap dr. Agnes.
Namun, perlu diperhatikan juga bahwa setiap usia anak rupanya mempunyai kebutuhan asupan telur yang berbeda.
“Tergantung usia ya jika usia enam bulan sampai setahun satu telur. Dua belas bulan sampai tiga tahun dua telur dilengkapi dengan susu pertumbuhan anak. Kalau umur tiga sampai lima tahun itu tiga telur ditambah protein hewani lainnya seperti ayam, ikan, daging,” jelas dr. Agnes.
Selain memberikan protein hewani, dr. Agnes juga mengatakan edukasi tentang akibat stunting dan skrinning secara berkala sangat diperlukan untuk mencegah stunting.
“Oleh lantaran itu, selain edukasi berkepanjangan mengenai akibat stunting, serta terus meningkatkan skrining secara berkala, krusial juga untuk memperhatikan asupan nutrisi yang tepat seperti konsumsi tinggi protein hewani untuk cukupi kebutuhan protein harian anak agar terhindar dari stunting,” ujar dr. Agnes.
“Hal inilah yang perlu menjadi perhatian kita semua, tidak hanya bagi orang tua dan pemerintah, tetapi juga pentingnya kerjasama beragam pihak untuk melawan dan mencegah stunting yang dapat menghalang terwujudnya generasi emas Indonesia 2025," pungkasnya.
Itulah penjelasan mengenai faedah makan telur setiap hari untuk mencegah stunting pada anak. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/fir)