Penjelasan Ilmiah Mengapa Ada Ibu Menyusui Yang Masih Alami Ngidam

Mar 06, 2025 08:40 AM - 1 minggu yang lalu 8371

Jakarta -

Masa-masa ngidam biasanya dialami saat kehamilan. Tetapi, ada juga Bunda yang mengalaminya saat menyusui. Simak penjelasan ilmiah kenapa ada ibu menyusui yang tetap alami ngidam.

Hari-hari setelah persalinan biasanya ibu disibukkan dengan agenda menyusui. Fase ini pun dikenal sebagai periode pasca persalinan. Bagi banyak orang tua, ini merupakan waktu terbaik membentuk ikatan alias bonding awal dengan Si Kecil.

Selain itu, ibu baru juga biasanya bakal disibukkan dengan agenda menyusui yang membikin busui jadi kurang tidur serta penyesuaian lainnya dengan keberadaan personil family baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Bagi sebagian orang, ini adalah fase yang tidak mudah ya, Bunda, lantaran tidak saja beradaptasi dengan ritme menyusui tapi juga berjuang melawan depresi pasca persalinan. 

Sehingga, tidak sedikit dari para pejuang ASI yang melarikan diri dengan makanan untuk mengisi energinya. Tidak jarang, layaknya ibu hamil, mereka pun merasakan sensasi mau makan suatu makanan tertentu seperti halnya orang ngidam.

Realitasnya, banyak ibu baru, terutama mereka yang sedang menyusui, mempunyai selera makan yang berubah-ubah saat mereka menyesuaikan diri dengan tubuh dan kehidupan pasca kehamilan mereka, seperti dikutip dari laman Health.

Adanya perubahan hormon, agenda tidur yang berubah-ubah, tuntutan merawat bayi, serta semua tuntutan menyusui lainnya dapat menyebabkan kemauan makan pasca persalinan. Dan, kemauan makan serta memanjakan diri sesekali ini tidak selalu merupakan perihal yang buruk. Tetapi, ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk memuaskan kemauan Bunda sembari membatasi makan secara berlebihan.

Banner Fokus Kisah Para NabiBanner Fokus Kisah Para Nabi/ Foto: KincaiMedia / Novita Rizki

Ketahui kebutuhan kalori saat menyusui

Saat menyusui, kebutuhan nutrisi mungkin condong berlipat dari biasanya ya, Bunda. Ini dikarenakan Bunda memerlukan daya tambahan untuk menyesuaikan diri dengan fase menyusui.

"Jika Bunda menyusui secara eksklusif, Bunda membakar hingga 500 kalori sehari," ujar Frances Largeman-Roth, penulis Feed the Belly: The Pregnant Moms Healthy Eating Guide.

Guna memenuhi kalori ekstra sebanyak itu, Largeman-Roth menyarankan untuk konsentrasi pada beberapa makanan seperti makanan kaya kalsium, termasuk susu dan sayuran berdaun hijau ya, Bunda.

Selain itu, Bunda juga disarankan untuk memenuhi beberapa makanan berikut ini:

1. Makanan kaya kolin seperti telur yang menjadi sumber terbaik serta kacang kedelai, dan kembang kol.
2. Makanan kaya air, kalium, dan vitamin C yang dapat dipenuhi dari buah-buahan dan sayuran.
3. Makanan kaya DHA, masam lemak omega-3 yang membantu perkembangan otak bayi, ikan, dan telur.

The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan orang yang sedang menyusui untuk makan ikan dan makanan laut 2-3 kali seminggu tetapi perlu menghindari makan ikan dengan kadar merkuri tinggi, Bunda.

Makanan yang perlu dihindari

Largeman-Roth memperingatkan agar tidak makan terlalu banyak ikan yang mengandung merkuri. Paparan merkuri tidak hanya rawan bagi Bunda tetapi juga rawan bagi bayi yang disusui. Menyusui setelah mengonsumsi ikan dengan kadar merkuri tinggi juga dapat memengaruhi perkembangan otak dan sistem saraf bayi.

Karenanya, Largeman-Roth menyarankan untuk tidak mengonsumsi kafein alias makanan yang terlalu pedas, mengandung banyak bawang putih, alias mengandung banyak bawang bombay. Namun, hanya ada sedikit bukti bahwa mengonsumsi makanan tertentu bakal menyebabkan gas berlebih, perut kembung, alias sakit perut pada bayi yang disusui.

Pentingnya ibu menyusui cukup istirahat

Sebagai orang tua baru biasanya memang condong kurang tidur. Hal ini mungkin biasa dialami tetapi sebenarnya dapat menyebabkan stres. Dan, salah satu langkah orang untuk mengatasi stres adalah dengan makan. Nafsu makan yang tak terpuaskan mungkin lebih berangkaian dengan kurang tidur daripada dengan menyusui.

Secara khusus, kurang tidur dapat mengubah dua hormon yang mengendalikan nafsu makan. Hormon ini meningkatkan ghrelin, yang merangsang nafsu makan, dan menurunkan leptin, yang menekan asupan makanan. 

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur condong berakibat pada seseorang mempunyai berat badan lebih. Hal ini mungkin lantaran hormon-hormon ini tidak dapat berfaedah dengan baik tanpa tidur malam yang cukup. 

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa kadar ghrelin, hormon yang memberi tahu tubuh bahwa sudah waktunya makan bakal meningkat setelah malam-malam yang dilalui dengan penuh rasa gelisah.

Bagaimana langkah menangkal kemauan makan berlebih?

Cara efektif untuk melawan kemauan makan pasca persalinan salah satunya bisa dilakukan dengan rutin berolahraga ringan (setelah master mengatakan bahwa perihal itu aman). Kemudian, Bunda dapat mengisi bahan bakar dengan protein, tetap terhidrasi, menyediakan makanan sehat, dan tidur sedini mungkin.

Namun, yang terpenting, jangan terlalu memaksakan diri. Menyusui adalah pekerjaan yang berat, jadi jangan terlalu memaksakan diri. Beri diri sendiri waktu untuk menikmati makanan yang Bunda makan sembari juga berfokus pada pilihan yang kaya nutrisi.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya