Penjelasan Imam Syafii Soal Panduan Memilih Imam Sholat

Dec 01, 2024 08:01 PM - 1 bulan yang lalu 67005

KincaiMedia, BAGHDAD -- Imam Syafii menjelaskan gimana langkah memilih pemimpin sholat yang baik dan betul bagi umat Muslim. Pandangan beliau tersebut disandarkan pula pada hadits Rasulullah SAW.

Imam Syafi’i berkata: “As’Tsaqafi mengabari kami, dari Ayyub, dari Abu Qalabah, dia berkata: Abul Yaman Malik bin Huwairits berkata: Rasulullah SAW bersabda: shallu kama ra-aitumuniy usholliy fa idza hadharati as-shalatu fal-yu’dzinu lakum ahadukum wal-ya-umakum akbarukum.” Yang artinya: “Sholatlah kalian seperti kalian memandang saya sholat. Jika waktu sholat tiba maka hendaklah seorang dari kalian melakukan adzan, dan hendaklah yang paling tua di antara kalian memimpin kalian."

Imam Syafi'i menjabarkan dalam kitab Al-Umm, hadits tersebut merujuk suatu kaum yang datang bersama-sama sehingga tampaknya kualitas referensi dan kefakihan mereka sama. Karena itulah, mereka, kata Imam Syafi’i, menunjuk pemimpin alias pemimpin sholat oleh orang yang paling tua di antara mereka yang dengan senioritasnya itu dia menjadi yang paling tepat untuk memimpin mereka.

Berdasarkan prinsip tersebut, Imam Syafi’i beranggapan bahwa andaikan suatu kaum berkumpul di suatu tempat tanpa ada wali di antara mereka, hendaklah mereka menunjuk pemimpin sholat berasas beberapa syarat. Syaratnya antara lain orang yang paling baik referensi Alquran-nya, paling fakih, dan paling tua di antara mereka.

Jika semua sifat itu tidak terhimpun pada seorang pun dari mereka, yang kudu mereka pilih adalah orang yang paling fakih, jika orang itu mempunyai keahlian membaca yang cukup bagi sahnya sholat. Menjadi baik jika mereka menunjuk orang yang paling bagus bacaannya di antara mereka jika orang itu mempunyai pengetahuan fiqih yang diharuskan berkenaan dengan sholat.

Adalah baik pula bagi mereka jika menunjuk orang yang mempunyai kedua sifat tersebut daripada orang tua di antara mereka. Para pemimpin pada masa lampau masuk Islam ketika mereka sudah tua sehingga mereka menguasai fiqih sebelum referensi Alquran mereka bagus, sedangkan generasi setelahnya justru sudah belajar Alquran sejak belia sehingga banyak dari mereka yang menguasai fiqih.

Oleh karena itu, Imam Syafi’i berpendapat, ketika ada seseorang yang menguasai fiqih lampau dia bisa membaca sebagian dari Alquran dengan baik, dialah yang berkuasa menjadi pemimpin sholat. Sebab, di dalam sholat, dia bakal mengetahui apa yang kudu dilakukannya sesuai dengan fiqih.

Selengkapnya