Penjualan Pc & Laptop Melonjak Di As Akibat Ancaman Tarif Impor

May 02, 2025 09:50 AM - 3 minggu yang lalu 26952

Kincai Media – Pasar PC dan laptop di Amerika Utara tiba-tiba memanas di kuartal pertama 2025. Lonjakan penjualan mencapai level yang tidak terduga, bukan lantaran penemuan produk, melainkan ketakutan bakal kenaikan nilai akibat kebijakan tarif impor AS.

Data terbaru dari IDC mengungkapkan, penjualan perangkat komputasi pribadi melalui pemasok meroket menjadi $4,07 miliar—naik 27,8% dibandingkan periode sama tahun lalu. Angka ini mendorong total pendapatan pengedaran TI di daerah tersebut mencapai $19,9 miliar, tumbuh 7,6% year-over-year.

Grafik pertumbuhan penjualan PC di Amerika Utara Q1 2025

Desktop & Workstation Jadi Primadona

Yang menarik, desktop konvensional justru mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 35,3%, diikuti notebook (26,9%) dan workstation yang melesat 49,3%. Satu-satunya kategori yang mengalami penurunan adalah tablet detachable dengan minus 5,4%.

“Ini jelas pola pembelian defensif,” jelas analis IDC. “Pelaku upaya dan konsumen beramai-ramai membeli perangkat sebelum kebijakan tarif baru diterapkan.”

Dampak Kebijakan Tarif AS-China

Pada April 2025, pemerintah AS mengumumkan tarif baru untuk produk impor China—termasuk peralatan elektronik—dengan tingkat mencapai lebih dari 100% untuk beberapa kategori. Meskipun diberlakukan penundaan 90 hari, pasar sudah bereaksi dengan pembelian besar-besaran.

Fenomena ini mengingatkan pada tren serupa di Eropa ketika kebijakan USB-C sempat mengganggu penjualan iPhone 14. Bedanya, kali ini skalanya lebih masif dan berakibat pada seluruh rantai pasok.

Kategori non-hardware menunjukkan tren berbeda. Software—yang tidak terpengaruh tarif—tumbuh 13,2% menjadi $4,5 miliar, didorong oleh solusi penyimpanan, keamanan, dan prasarana sistem. Sementara prasarana jaringan hanya naik 1%, dengan jasa dan perangkat AV justru menurun.

Menurut pengamatan pelaku industri, lonjakan ini berkarakter sementara. IDC memprediksi penjualan bakal melambat di paruh kedua 2025 seiring mulai berlakunya tarif dan berkurangnya stok awal.

Pelajaran krusial dari kejadian ini? Di era geopolitik yang fluktuatif, kebijakan perdagangan bisa menjadi aspek penentu yang lebih kuat daripada penemuan produk itu sendiri. Seperti pernah terjadi saat peluncuran Windows 10 mengganggu pasar PC, kali lagi aspek eksternal membentuk perilaku konsumen secara dramatis.

Selengkapnya