Jakarta -
Seorang wanita di Filipina di tangkap lantaran ketahuan memalsukan kehamilannya. Perempuan yang tidak dibeberkan identitasnya ini mengaku mengandung dua bulan untuk menghindari denda lantaran menggunakan jalur bus unik EDSA, Bunda.
Menurut Departemen Transportasi Filipina, wanita itu ditangkap di stasiun EDSA Carousel Santolan. Ia mengaku tengah mengandung dua bulan dan mengalami keadaan darurat medis.
Selain berbohong, wanita ini juga tertangkap basah melakukan penyuapan, penghasutan, penolakan dalam menyerahkan SIM dan STNK, serta penggunaan lajur busway secara ilegal. Perlu diketahui, jalur bus unik EDSA ini hanya boleh digunakan untuk bus umum, kendaraan darurat, serta kendaraan pemerintah yang diberi tanda untuk menanggapi keadaan darurat.
Dalam keterangannya, pihak berkuasa juga melaporkan bahwa wanita itu mencoba menyuap seorang petugas lampau lintas dengan duit P500 alias sekitar Rp136 ribu sebagai hadiah atas keringanan hukuman.
Ia apalagi menunjukkan kartu nama yang memuat nama kepala Kepolisian Nasional Filipina dalam upaya untuk memengaruhi petugas yang menangani kasusnya. Demikian seperti mengutip dari laman Philstar Global, Rabu (4/12/24).
Kasus ketidakejujuran soal kehamilan yang viral
Kasus ketidakejujuran perihal kehamilan bukan kali ini saja terjadi, Bunda. Pada Februari 2024, seorang wanita asal Italia apalagi pernah dituduh memalsukan setidaknya 17 kehamilan, di mana 12 di antaranya diakui sebagai keguguran alami dan lima kelahiran palsu.
Perempuan berjulukan Barbara Ioele ini melakukan ketidakejujuran selama 24 tahun untuk mendapatkan tunjangan bersalin sebesar 110.000 euro alias setara Rp1,8 miliar. Tak hanya duit tunjangan, dia juga mendapatkan libur mengandung selama bertahun-tahun.
Menurut arsip yang diajukan oleh Barbara, dia mengaku telah menjalani 17 kehamilan. Bila 12 kehamilan diklaim keguguran, lima di antaranya diklaim menghasilkan kelahiran bayi sehat yang diberi nama Benedetta, Angelica, Abramo, Letizia, dan Ismaele. Tapi, kelima anak yang diakui tersebut tidak pernah didaftarkan secara norma dan tak pernah ada yang melihatnya.
Barbara diduga melahirkan 'anak' bungsunya pada bulan Desember tahun lalu. Pihak berkuasa menyatakan bahwa dia telah diawasi selama akhir kehamilannya dan mereka mempunyai bukti bahwa dia tidak pernah hamil.
Jaksa penuntut menyatakan bahwa penipuan yang dilakukan Barbara selama dua dasawarsa terakhir melibatkan akta kelahiran yang dicuri dari klinik di Roma dan arsip tiruan lainnya, serta tanda tangan dokter, bantal untuk meniru baby bump, dan latihan melangkah agar tampak seperti orang hamil.
Untuk menyatakan semua kehamilannya, Barbara mendaftarkan akta medis yang dicuri dengan tanda tangan tiruan dan dapat menerima tunjangan bersalin serta libur mengandung selama bertahun-tahun dari beragam pemberi kerja. Hebatnya, tidak ada yang berprasangka mengingat dia dilaporkan telah melakukan penipuan tersebut sejak tahun 2000.
Hingga suatu hari kedok penipuannya terbongkar. Tahun lalu, polisi ketenagakerjaan mulai memantau kehamilan terakhirnya, mengikutinya ke mana-mana, dan mengumpulkan bukti bahwa dia sebenarnya tidak hamil. Hal tersebut lantas memicu penyelidikan terhadap kehamilan sebelumnya.
Penipuan ini juga diketahui pasangan Barbara, Davide Pizzinato. Ia menyatakan sudah mengetahui ketidakejujuran ini sejak tahun 2012, saat hubungan mereka baru mulai terjalin.
Dikutip dari Oddity Central, Barbara diketahui tetap mengelak dengan penipuan yang dilakukannya. Ia apalagi sempat mengirimkan dua sertifikat medis untuk menghindari interogasi polisi, Bunda. Sayangnya, Barbara tetap bakal diadili dan dihadapkan dengan balasan penjara atas penipuan yang dilakukannya.
Demikian kisah dari dua wanita yang mengaku mengandung untuk bisa mendapatkan untung hingga menghindari hukuman.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)