KincaiMedia, Jakarta – Dua tahun setelah awal ledakan AI pada 2022, perkembangan teknologi kepintaran buatan semakin pesat. Tahun 2024 menjadi tonggak penting, ditandai dengan beragam pengumuman besar perkembangan yang memperluas jangkauan AI ke beragam sektor dan perangkat.
Jika diperhatikan dengan seksama ada beragam momen krusial yang menjadikan tahun 2024 ini sebagai tahun berhistoris dalam bumi kepintaran buatan alias pengembangan AI di dunia.
Pertama, OpenAI memperkenalkan GPT-4o pada Mei 2024, membawa peningkatan signifikan dibandingkan jenis sebelumnya. Sistem ini menawarkan pemahaman konteks yang lebih mendalam, memungkinkan kajian dan generasi teks serta gambar yang lebih presisi.
BACA JUGA:
- Mengenaskan! Whistleblower OpenAI Ditemukan Meninggal di Apartemen
- Susul Elon Musk, Kini Meta Minta OpenAI Berhenti Cari Profit
Dengan keahlian menciptakan konten imajinatif seperti diagram dan kajian visual, GPT-4o membuka babak baru dalam penerapan AI generatif.
Pada September 2024, OpenAI meluncurkan Advanced Voice Mode untuk pengguna ChatGPT. Fitur ini memungkinkan hubungan berbasis bunyi yang alami, mengubah langkah pengguna berinteraksi dengan AI. Kemampuan ini didukung oleh respons waktu nyata setara manusia, memaksimalkan potensi imajinatif dalam penggunaan AI.
Generative AI juga mulai datang di beragam perangkat, mulai dari smartphone hingga perangkat rumah pintar. Apple memperkenalkan Apple Intelligence untuk membawa keahlian AI generatif lebih dekat ke pengguna, meskipun tetap terdapat ruang untuk peningkatan. Microsoft juga mengintegrasikan AI ke laptop seri Copilot+, menunjukkan gimana AI menjadi bagian tak terpisahkan dari perangkat sehari-hari.
Selain itu, tuntutan daya yang besar dari model AI skala besar mendorong kebangkitan tenaga nuklir di Amerika Serikat. Pada 2024, perusahaan seperti Amazon dan Microsoft mulai memanfaatkan pembangkit listrik tenaga nuklir untuk menjalankan pusat informasi mereka, menunjukkan gimana AI mengubah lanskap daya global.
Di sisi teknologi, model reasoning seperti OpenAI o1 yang dirilis pada Desember 2024 menjadi sorotan. Berbeda dengan model sebelumnya yang mengutamakan kecepatan, o1 memprioritaskan kecermatan dengan memverifikasi jawaban secara internal. Hal ini membuatnya ideal untuk aplikasi yang memerlukan ketepatan tinggi.
Integrasi AI ke mesin pencari mengubah langkah pengguna menemukan info di internet. Google memperkenalkan AI Overview untuk merangkum info di hasil pencarian, sementara Perplexity AI memberikan jawaban komprehensif yang langsung mengutip sumbernya.
Antarmuka kolaboratif juga mendapatkan perhatian dengan hadirnya fitur Artifact dari Anthropic. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengedit dan menganalisis arsip besar secara terpisah dari percakapan utama, memudahkan pengelolaan konten yang kompleks.
Di bumi kreatif, sistem generator gambar dan video seperti DALL-E 3 dan Movie Gen mencapai tingkat kecermatan visual yang mengesankan. Dengan keahlian mengontrol perincian seperti perspektif kamera, perbedaan antara konten yang dihasilkan AI dan manusia semakin susah dikenali.
BACA JUGA:
- OpenAI Bakal Kembangkan AI Militer untuk Pertahanan Udara
- Intip Perbandingan ChatGPT & Perplexity AI, Unggul Mana?
Elon Musk juga mencatatkan namanya dengan membangun superkomputer AI terbesar di bumi menggunakan 100.000 GPU Nvidia H100. Proyek ini mendukung pengembangan model Grok 2.0 milik xAI, yang diharapkan menjadi AI paling kuat di dunia.
Dengan beragam momen perkembangan teknologi AI di tahun 2024 ini terlihat bahwa teknologi ini menjadi sebuah perihal yang esensial baik sekarang alias pun ke depannya. Namun, kita tetap perlu memandang sejauh mana teknologi ini berkembang.