Perjalanan Sufi Syaqiq Al-balkhi

Dec 28, 2024 08:10 AM - 4 minggu yang lalu 35114

ILUSTRASI Sufi.

KincaiMedia, JAKARTA -- Salah seorang tokoh tasawuf yang masyhur dalam sejarah Islam adalah Imam Syaqiq al-Balkhi. Secara nasab, sufi tersebut sesungguhnya adalah anak seorang hartawan. Alih-alih terjun dalam kesibukan berbisnis dan meraih untung materiel, dia pada masa dewasanya memilih jalan salik.

Kecenderungannya pada tasawuf bermulai dari ekspedisi niaga yang ditempuhnya. Saat tetap berumur muda, Syaqiq al-Balkhi berjalan menuju ke Anatolia (Turki). Sebelum sampai ke kota tujuannya berbisnis, dia terlebih dulu singgah di sebuah daerah di Syam.

Didorong rasa penasaran, Syaqiq lantas memasuki sebuah kuil setempat. Area itu adalah tempat masyarakat lokal melakukan ritual-ritual penyembahan berhala.

Di dalamnya, Syaqiq menemukan banyak sekali patung berbentuk manusia. Di depan patung-patung itu, tampak puluhan pendeta yang berkepala botak dan tidak berjanggut. Mereka dengan khusyuknya bersujud pada benda-benda tak bernyawa itu.

Syaqiq lampau menghampiri seorang dari mereka dan berkata, "Untuk apa engkau bersujud pada berhala? Padahal, semua manusia diciptakan oleh Zat Yang Mahahidup, Maha Mengetahui, Mahakuasa."

Melihat si pendeta hanya diam, Syaqiq melanjutkan perkataannya.

"Sembahlah Allah. Jangan menyembah patung-patung yang tidak memberikan faedah ataupun mudarat kepadamu!"

Akhirnya, si pendeta menjawabnya dengan tenang, "Kalau betul bahwa Tuhan yang engkau sebut itu Mahakuasa, memberikan rezeki dan sebagainya kepadamu, kenapa engkau ada di negeri kami sekarang? Apakah Tuhanmu tidak menjamin rezeki bagimu di negerimu sendiri?"

Mendengar jawaban itu, Syaqiq terkejut. Saat melangkah keluar dari kuil tersebut, hatinya seperti terguncang.

Baru kali ini dia menyadari, bahwa dirinya terlalu mengejar dunia. Lalai dari mengingat Allah.

Sejak saat itu, Syaqiq berupaya zuhud terhadap dunia. Ia mulai menyelami bumi tasawuf seutuhnya.

Budak ceria

Selengkapnya