Perubahan Bentuk Payudara Setelah Menyapih Si Kecil, Apakah Pasti Jadi Kendur?

Dec 09, 2024 05:10 PM - 1 bulan yang lalu 48691

Pasca menyapih Si Kecil, beberapa perubahan mungkin Bunda rasakan. Termasuk corak tetek setelah menyapih. Yuk, cari tahu lebih lanjut, Bunda.

Sepanjang kehamilan dan persalinan, tetek mungkin meregang, membengkak, dan bocor lebih sering daripada yang Bunda sadari. Dan, setelah selesai menyapih, Bunda mungkin memandang bahwa tetek terlihat berbeda dari sebelumnya baik dalam ukuran, bentuk, dan apalagi penampilan.

Apakah tetek berubah setelah menyusui?

Payudara Bunda mungkin terlihat sangat berbeda setelah Anda selesai menyusui, tetapi menyusui belum tentu menjadi penyebabnya. Faktanya, perubahan ini kemungkinan telah terjadi selama satu alias dua tahun, sejak tahap awal kehamilan.

Dalam beberapa minggu setelah pembuahan, tubuh Bunda mulai mempersiapkan diri untuk menyusui dengan meningkatkan produksi hormon kehamilan seperti estrogen dan progesteron, yang menyebabkan lebih banyak jaringan lemak menumpuk di tetek dan meningkatkan aliran darah ke area tersebut seperti dikutip dari laman Whattoexpect.

Saat tetek Bunda terus membesar (terkadang hingga naik beberapa ukuran cup), ligamen di bawahnya juga mulai meregang, yang merupakan salah satu argumen kenapa tetek mungkin tampak kurang elastis setelah Bunda melahirkan. Perubahan ini juga bisa berkarakter permanen  dan biasanya terjadi baik Bunda menyusui alias tidak seperti dikutip dari laman Romper.

Intinya adalah bahwa apalagi sebelum Bunda mulai menyusui, tetek Bunda telah memulai proses ini dan mencapai beberapa perihal yang cukup menakjubkan selama prosesnya. Jadi, wajar saja setelah selesai menyapih dan setelah tubuh mengurangi produksi ASI, dada Bunda mungkin tampak mengempis.

Bagaimana menyusui mengubah payudara?

Kemungkinannya, tetek Bunda tumbuh selama kehamilan. Jadi, mungkin mengejutkan bahwa pada hari ketiga alias keempat pasca persalinan, tetek Bunda bisa membengkak sementara. Alasannya, setelah Bunda mengeluarkan plasenta, tubuh mulai memproduksi prolaktin, hormon yang memicu produksi ASI.

Jika Bunda tidak menyusui, tetek Bunda bakal mulai menyusut dalam beberapa hari. Jika Bunda menyusui, tetek Bunda mungkin bakal tetap besar, meskipun Bunda mungkin merasa tetek Bunda terasa lebih mini setelah setiap kali menyusui.

Setelah bayi mulai mengonsumsi makanan padat (biasanya sekitar usia 6 bulan, tetapi terkadang lebih awal), tetek mungkin bakal mulai menyusut. Setelah disapih, tetek bakal kembali ke ukuran sebelum mengandung alias mendekati ukuran semula.

Dapatkan menyusui memengaruhi ukuran payudara?

Payudara Bunda mungkin bakal kembali ke ukuran cup aslinya setelah Bunda berakhir menyusui, meskipun ada juga kemungkinan tetek bakal menjadi sedikit lebih mini dari sebelumnya.

Satu penelitian menemukan bahwa meskipun 73 persen ibu baru menyadari adanya perbedaan pada tetek mereka pascapersalinan. Hal yang paling umum ialah tetek lebih besar dan kurang kencang yaang tidak mengenai dengan menyusui. Dan menurut penelitian lain, kemungkinan seorang wanita mengalami kendurnya tetek meningkat pada setiap kehamilan, tetapi tampaknya perihal itu tidak terpengaruh oleh menyusui.

Faktanya, The American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan bahwa usia, gravitasi, dan penambahan berat badan lebih mungkin menyebabkan perubahan pada ukuran tetek wanita daripada menyusui.

Ya, tetek setelah menyusui memang bakal kehilangan semua sensitivitasnya. Namun, tidak semuanya buruk. Setidaknya, perihal itu adalah perihal yang luar baisa, meskipun disadari tidak semua orang bakal merasakan perihal yang sama.

Meskipun Bunda tidak dapat membalikkan pengaruh tersebut dalam waktu singkat, Bunda dapat mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga secara teratur, yang bakal membantu Bunda mempertahankan berat badan yang sehat. Berhenti merokok juga membantu, lantaran merokok mengurangi elastisitas kulit.

Kapan perlu menghubungi master tentang perubahan tetek setelah menyusui?

Jika Bunda tetap menyusui dan memandang garis-garis merah pada tetek alias merasakan benjolan yang menyakitkan di dalamnya, Bunda mungkin menderita mastitis, jangkitan yang berkembang saat kuman masuk ke tubuh melalui celah di puting susu alias saat saluran susu tersumbat. 

Namun, sekali lagi, periksakan benjolan yang tidak lenyap dengan pijatan, pemberian ASI, alias pemompaan selama beberapa hari ke master untuk memastikannya. 

Bunda juga dapat mengenali indikasi mastitis lainnya seperti demam, menggigil, alias nyeri otot seperti flu. Dan, indikasi tersebut juga perlu diperiksakan ke master ya, Bunda. Nantinya, master dapat memberikan pemeriksaan dan kemungkinan bakal meresepkan antibiotik oral, yang bakal menyembuhkan jangkitan dan meredakan nyeri.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya