Pesona Dan Sejarah Masjid Negara Malaysia

May 01, 2025 04:15 PM - 3 minggu yang lalu 27309

Kincai Media , JAKARTA -- Masjid Negara Malaysia terletak di pusat ibu kota negara itu, Kuala Lumpur. Kompleks masjid tersebut mencapai luas 16 hektare. Bangunan utama dapat menampung hingga 15 ribu orang jamaah. Lokasi masjid ini cukup strategis lantaran berdekatan dengan sejumlah destinasi publik, seperti Stasiun Kereta Api Kuala Lumpur atau Menara Kembar Petronas yang berjarak hanya 5 kilometer.

Masjid Negara Malaysia dibangun pada 1963. Dua tahun kemudian alias tepatnya pada 27 Agustus 1965, gedung tersebut dibuka secara resmi. Seluruh area masjid dikelilingi tembok beton dan pagar yang bermotif hiasan. Masjid ini mempunyai tujuh pintu masuk. Secara keseluruhan, corak arsitektur masjid ini memadukan unsur-unsur budaya Melayu, Arab, dan modern.

Masjid Negara Malaysia menyimbolkan semangat persatuan dan toleransi. Perancangnya merupakan seorang arsitek keturunan Melayu, ialah Dato' Baharuddin Kassim. Rakyat Malaysia pada saat itu bahu-membahu untuk mewujudkan masjid ini. Tak hanya kalangan Muslim, tetapi juga umat dari agama-agama lain, seperti Kristen, Buddha dan Hindu.

Sebelum memulai kreasi masjid ini, Baharuddin Kassim sempat mempelajari masjid-masjid di sejumlah negara, seperti India, Pakistan, Iran, Turki, dan Arab Saudi. Proyek pembangunan Masjid Negara Malaysia menelan biaya hingga 10 juta ringgit.

Kompleks masjid ini terdiri dari ruang shalat seluas 6.858 meter persegi, ruang pertemuan, pemakaman, perpustakaan, kantor, halaman, menara, ruang kerajaan dan ruang imam. Di dekat area masjid tersebut, ada area permakaman bagi tujuh pahlawan nasional Malaysia.

Dinding ruang shalat dibuat dari beton bertulang berlapis marmer Italia. Ada sembilan pintu aluminium di sepanjang tiga sisi dinding. Ayat-ayat Alquran diukir pada tembok masjid ini dengan indahnya. Atap beton berbentuk seperti payung dan dihiasi dengan mosaik kaca.

Atap setinggi 25,6 meter mempunyai garis tengah sepanjang 60,95 meter dan ditopang 16 tiang berdiameter satu meter. Di tengah-tengah bagian interior genting merupakan permukaan aluminium yang diukir kaligrafi Alquran. Sekilas, bentuknya mengingatkan visitor pada Masjid Biru di Istanbul, Turki.

Wujud persatuan Malaysia

Rencana pembangunan masjid ini sudah mengemuka sejak sebelum proklamasi Federasi Malaysia. Struktur aslinya masjid ini berdiri di atas jejak area Gereja Venning Road Brethren. Pada 1922, pemerintah kolonial Inggris mengambil alih lahan itu sebagai aset negara. Namun, sejak 31 Agustus 1957, Federasi Malaysia resmi diproklamasikan.

Selengkapnya