Jakarta -
Tahukah Bunda jika apa yang dimakan selama mengandung bisa berpengaruh pada selera makan Si Kecil saat dia tumbuh besar?
Yap, rupanya sejak dalam kandungan, bayi sudah mulai 'mencicipi' makanan yang Bunda konsumsi lewat cairan ketuban. Jadi, jika Bunda sering makan makanan sehat dan beragam, kemungkinan besar Si Kecil juga bakal lebih mudah menerima makanan tersebut setelah lahir.
Dikutip dari Breakingnews, penelitian terbaru menunjukkan bahwa ibu yang anak mereka kelak doyan sayuran, kudu mengonsumsi makanan ini selama tahap akhir kehamilan. Ini mengikuti sebuah penelitian yang menemukan bahwa bayi baru lahir merespons secara positif terhadap aroma kangkung alias wortel jika mereka terpapar di dalam rahim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dipimpin oleh Universitas Durham, penelitian tersebut mengawasi ekspresi wajah 32 bayi pada usia kandungan 32 dan 36 minggu, serta tiga minggu setelah kelahiran. Ibu-ibu bayi ini secara teratur mengonsumsi kapsul kangkung alias wortel.
"Analisis kami terhadap ekspresi wajah bayi menunjukkan bahwa mereka tampaknya bereaksi lebih baik terhadap aroma makanan yang dimakan ibu mereka selama bulan-bulan terakhir kehamilan,” ucap seorang mahir dalam penelitian janin dan neonatal dan penulis utama, Profesor Nadja Reissland.
"Kemungkinan ini berfaedah kita dapat mendorong bayi untuk bereaksi lebih positif terhadap sayuran hijau, misalnya, dengan memaparkan mereka pada makanan ini selama kehamilan," sambungnya.
Janin bisa merasakan makanan sejak dalam kandungan
Sejak usia kehamilan 13–15 minggu, janin sudah mulai bisa mengecap rasa melalui cairan ketuban. Rasa dari makanan yang Bunda konsumsi, seperti manis, pahit, alias gurih, bisa terserap ke dalam cairan ketuban yang ditelan Si Kecil. Makanya, jika Bunda sering makan buah dan sayur, bayi bakal lebih terbiasa dengan rasa alami makanan sehat tersebut.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi yang sering terpapar rasa tertentu saat dalam kandungan condong lebih mudah menerima makanan tersebut saat mulai makan MPASI hingga dewasa. Jadi, jika Bunda mau Si Kecil doyan makan sayur, mulai biasakan diri makan sayur sejak hamil, ya!
Dikutip dari National Library Medicine, rasa dari makanan ibu selama kehamilan ditransmisikan ke cairan ketuban dan ditelan oleh janin. Akibatnya, jenis makanan yang dimakan oleh wanita selama kehamilan dan, karenanya, prinsip rasa dari budaya mereka mungkin dialami oleh bayi sebelum mereka pertama kali terpapar makanan padat.
Beberapa rasa yang sama ini nantinya bakal dialami oleh bayi dalam ASI, cairan yang, seperti cairan ketuban, mengandung rasa yang secara langsung mencerminkan makanan, rempah-rempah, dan minuman yang dimakan oleh ibu.
Penelitian saat ini menguji asumsi bahwa pengalaman dengan rasa dalam cairan ketuban alias ASI mengubah penerimaan dan kenikmatan bayi terhadap makanan dengan rasa yang sama saat disapih.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa bayi yang terpapar rasa wortel baik dalam cairan ketuban maupun ASI berperilaku berbeda dalam menanggapi rasa tersebut dalam makanan dasar dibandingkan dengan bayi kontrol yang tidak terpapar.
Secara khusus, bayi yang sebelumnya terpapar menunjukkan lebih sedikit ekspresi wajah negatif saat memberi makan sereal rasa wortel dibandingkan dengan sereal biasa, sedangkan bayi kontrol yang ibunya minum air putih selama kehamilan dan menyusui tidak menunjukkan perbedaan tersebut.
Selain itu, bayi yang terpapar wortel sebelum lahir dianggap oleh ibu mereka lebih menyukai sereal rasa wortel dibandingkan dengan sereal biasa. Meskipun kecenderungan yang sama ini diamati pada jumlah sereal yang dikonsumsi dan lama pemberian, temuan ini tidak signifikan secara statistik.
Makanan yang bisa pengaruhi selera makan anak
Bunda mungkin bertanya-tanya, makanan apa saja yang bisa membantu membentuk selera makan Si Kecil sejak dalam kandungan? Berikut beberapa pilihan terbaik untuk Bunda:
1. Buah dan sayur
Rasa alami dari buah dan sayur bakal membantu Si Kecil terbiasa dengan makanan sehat sejak dini. Coba variasikan dengan beragam warna dan jenis agar bayi mendapatkan banyak rasa berbeda.
2. Makanan berbumbu alami
Bawang putih, jahe, kunyit, alias rempah-rempah alami lainnya bisa memberikan pengalaman rasa yang lebih kaya untuk janin. Ini bisa membuatnya lebih mudah menerima makanan dengan rasa kompleks saat dia tumbuh besar.
3. Protein sehat
Konsumsi ikan, daging tanpa lemak, telur, dan kacang-kacangan bisa membantu perkembangan otak janin sekaligus membentuk kebiasaan makan sehat sejak dini.
4. Produk susu dan olahannya
Yogurt, keju, dan susu bisa membantu Si Kecil mengenali rasa creamy dan gurih yang alami, sehingga tidak mudah tergoda makanan tinggi gula alias garam saat dia mulai makan sendiri.
5. Hindari makanan tinggi gula dan garam
Makanan tinggi gula dan garam bisa membikin bayi lebih condong menyukai makanan olahan saat dia tumbuh besar. Sebaiknya, Bunda pilih makanan alami dengan rasa yang lebih seimbang ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)