Jakarta -
Menyusui Si Kecil yang usianya nyaris 2 tahun tentu berbeda dengan bayi yang tetap tak banyak pergerakan ya, Bunda. Cari tahu yuk, posisi terbaik menyusui Si Kecil yang berumur batita.
Seiring dengan pertambahan usia anak, sesi menyusui mungkin jadi lebih pendek daripada saat Si Kecil tetap bayi ya, Bunda. Tetapi, ini tidak berfaedah mereka siap untuk disapih.
Dengan bertambahnya usia anak, sebenarnya dia dapat memperoleh ASI dengan lebih efisien, Bunda. Sehingga, anak tidak memerlukan banyak waktu untuk memperoleh jumlah ASI yang sama. Selain itu, aspek lain yang berkedudukan adalah gangguan saat anak menjadi sangat tertarik dengan hal-hal lain yang terjadi di sekitarnya sehingga dia tidak suka meluangkan waktu untuk menyusu terlalu lama.
Sesi menyusui batita memang biasanya hanya berjalan beberapa menit saja, Bunda. Mereka bakal menyusu lebih pendek dan kembali berlarian ataupun melakukan kegiatan layaknya batita. Sementara itu, sesi menyusui saat tidur siang, malam hari, dan bangun tidur biasanya lebih lama lantaran anak biasanya mengantuk dan tidak terlalu antusias untuk langsung menyusu.
Seberapa sering batita menyusu?
Frekuensi menyusui untuk batita biasanya tidak menentu dan sangat bervariasi dari anak ke anak. Sangatlah normal bagi batita untuk tertarik pada perihal di sekitar mereka dan sebagai hasilnya mereka tidak terlalu tertarik untuk menyusu.
Di waktu lainnya, anak konsentrasi pada perubahan besar dalam dirinya sehingga mereka mau menghabiskan banyak waktu di tetek untuk kembali terkoneksi dengan ibunya dan menyesuaikan diri dengan semua keahlian bar dalam hidupnya.
Apa pun pola menyusui, gelombang menyusui rata-rata menurun secara berjenjang seiring bertambahnya usia anak. Sesi menyusui sekali alias dua kali sehari dapat bersambung selama berbulan-bulan dan apalagi bertahun-tahun, tergantung pada anak dan ibu.
Oh iya, Bunda, tak sedikit dari batita yang menyusu hanya untuk memenuhi aspek kenyamanan saja selain pemenuhan nutrisi. Menyusui juga dapat memberikan keajaiban saat anak terluka, sedih, kesal, dan menyusui bisa menjadi langkah dahsyat meredakan amukan alias rasa sakit mereka. Selain itu, batita juga dapat menggunakan menyusui sebagai langkah tepat untuk memeriksa keadaan dan terkoneksi kembali dengan ibu sepanjang hari.
Terkadang batita mungkin mengalami fase-fase peningkatan menyusui di malam hari. Alasan umum untuk peningkatan menyusui di malam hari pada batita meliputi tumbuh gigi, penurunan menyusui di siang hari lantaran gangguan, kemajuan perkembangan, dan berasosiasi kembali dengan ibu.
Biasanya batita bakal lebih sering menyusui ketika jauh dari rumah selama beberapa hari, alias ketika ada perubahan besar lainnya dalam rutinitas sehari-hari yang biasa. Bagi batita, meyusui adalah kehangatan, kenyamanan, dan menjadi rumah kedua mereka, seperti dikutip dari laman Kellymom.
Apa saja posisi menyusui yang paling cocok untuk batita?
Posisi menyusui sebenarnya berjuntai pada apa yang nyaman bagi Bunda dan anak, dan bakal berubah seiring bertambahnya usia anak. Posisi (dan terkadang perlekatan) biasanya agak santuy seiring waktu. Dan selama ini cocok untuk Bunda dan Si Kecil, itu tidak menjadi masalah. Namun, terkadang ibu bakal merasakan puting susu yang sakit. Dalam kasus ini, ada baiknya untuk mencoba melakukan beberapa perubahan dalam posisi alias perlekatan.
Salah satu posisi menyusui yang bisa dicoba untuk menyusui batita ialah posisi acrobatic breastfeeding. Seperti diketahui bahwa pada usia batita, sebagian besar anak mempunyai cukup banyak posisi menyusui yang kreatif. Menyusui dalam posisi ini adalah perihal yang umum dan anak biasanya mencoba dengan posisi upside down, dengan kaki di udara, berdiri dengan satu kaki, menggeliat, memutar, dan berputar, dan sebagainya. Nikmati posisi menyusui yang mungkin mereka coba dan bersikaplah elastis dan sabar.
Namun, jika menyusui dengan posisi ini menjadi masalah, berikut ini tips yang bisa membantu ya, Bunda:
1. Beri sedikit waktu.
2. Beri anak sesuatu untuk dipegang dan dimainkan saat menyusui untuk memusatkan perhatiannya.
3. Cobalah berbincang alias membaca kitab untuk anak saat menyusuinya.
4. Cobalah teguran yang kuat tetapi jangan menakut-nakuti mereka.
5. Cobalah menghentikan pemberian makan jika Si Kecil bersambung dengan akrobat.
Penting diketahui bahwa menyusui di area publik terkadang menjadi masalah ketika Si Kecil betul-betul rewel. Jika posisi akrobat tidak memungkinkan, cobalah menyusui mereka sebelum pergi dan beri tahu anak bahwa mereka bakal menyusui kembali saat pulang alias di dalam mobil.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi Kincai Media Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)